Membahas soal nikah memang akan selalu seru! Dimulai dari soal ketemu jodoh sampai mempersiapkan pernikahan, ada saja dramanya. Begitu pun dengan soal ‘kapan menikah’. Hmm, bisa jadi ini soal pelik buat kamu yang sudah mulai memasuki usia seperempat abad plus plus tapi belum ada bayangan soal pernikahan. Rasanya sudah kenyang banget ditanya kapan nikah, mana pasangannya, kenapa pacaran lama banget kok nggak nikah-nikah dan sebagainya. Duh, padahal bisa jadi kamu memang belum berpikir untuk menikah.
Membalas curhatanmu soal menikah cepat atau tepat waktu, kali ini aku, Editor Hipwee Wedding ingin mengajak kamu merenung kembali soal masih pantaskah soal kapan nikah ini jadi perdebatan. Salahkah ‘menikah cepat’ jika kamu memang sudah sreg dengan si dia? Atau dosakah mereka yang sabar menanti jodoh, legowo dengan komentar usil orang dan tetap memegang teguh kutipan sejuta umat ini, ‘semua akan indah pada waktunya’?
ADVERTISEMENTS
1. Belum bisa memutuskan sekarang itu sah-sah saja. Hipwee juga setuju, kalau menikah itu bukan cuma dengan si dia tapi juga dengan seluruh keluarganya
Nggak masalah kalau sekarang kamu belum bisa memutuskan akan menikah cepat atau tepat pada waktunya nanti (yang bisa jadi bukan tahun ini atau tahun depan, hehe). Menikah itu keputusan seumur hidup, sudah sepantasnya dipikirkan dengan matang, jadi kalau sekarang belum kepikiran pun nggak apa-apa. Bagus juga kalau kamu nggak ambil pusing soal mereka yang memilih nikah cepat, karena ya memang itu hak mereka memutuskan, kita tak berhak menghakimi. Toh nanti mereka yang akan menjalani.
Soal diremehkan sama orang yang sudah menikah, mari kita hempas manja saja mulut-mulut usil yang mungkin saja sedang iri dengan kebebasan hidup lajang yang saat ini kamu jalani. Hipwee dukung kamu untuk fokus memperjuangkan mimpi-mimpimu. Bukankah lebih nikmat bersatu, saat kamu dan si dia benar-benar sudah utuh dan siap fokus dengan keluarga?
ADVERTISEMENTS
2. Menikah memang bukan perlombaan. Memang, kalau menikah duluan dapat hadiah apa sih? Pada akhirnya, kamu juga yang menjalani semuanya, mau itu nikah cepat atau terlambat…
Terus terang, aku pun pernah di fase ‘merasa kalah balapan’ dari teman-teman seangkatan karena mereka sudah menikah duluan. Padahal, umur aku masih 25 tahun (so young!) dan mereka ketemu pasangannya belakangan setelah aku. Aku masih megap-megap dengan kerjaan, struggle dengan tabungan dan mencoba meyakinkan diri apakah pasanganku saat itu adalah jodohku.
Pada akhirnya, setelah menikah aku merasa semua kegalauan macam itu sia-sia. Nggak ada faedahnya, takut ketinggalan dari teman apalagi mantan. Tos dulu kita, karena Hipwee setuju kalau kita perlu pertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan cepat nikah atau sabar menunggu semua matang. Toh kalau sudah sekali kecebur basah, nggak bisa balik lagi kan kalau sudah nikah?
Menikah cuma sekali seumur hidup. Pastikan teman sehidup sematimu sefrekuensi dan siap berjuang juga sama-sama kamu!
ADVERTISEMENTS
3. Menikah itu bukan kayak belanja baju di e-commerce kenamaan; kalau sudah sekali dijalani nggak bisa refund alias dikembalikan. Bisa dibilang, nikah itu one-way ticket dalam kelangsungan hidupmu. No turning back!
Kalau kamu ingin menikah di waktu yang tepat, go for it. Tapi percaya deh, kalau nanti kamu akan sadar kalau fungsimu nanti nggak cuma mentok mengurus rumah tangga, mendidik anak dan mengatur relasi dengan suami. Kompleks banget urusannya, siap-siap memperdalam ilmu seputar hak-hakmu dan hubungan pernikahan kalau golmu adalah nikah sekali seumur hidup~
ADVERTISEMENTS
4. Puk-puk…Hipwee tahu pasti terkadang tebersit perasaan pengin juga kayak yang lain. Tapi ketahuilah kamu nggak sendiri dan jangan gegabah kalau memang rasanya belum siap
Menikah di waktu yang tepat, tanpa rasa takut dan terburu-buru adalah pilihan. Kamu bisa saja menikah cepat, kalau tiba-tiba sore ini ada seseorang yang melamarmu. Tapi siap nggak fisik, mental dan finansial? Yakin nggak sudah mengenal pasangan, dari yang bagus sampai jelek-jeleknya?
Seperti yang kamu bilang, nikah itu lanjutannya bakal ke rumah tangga. Jadi bukan sekadar merencanakan pesta pernikahan dan asyik-asyik resepsi ya. Semangat ya, mengejar mimpi-mimpimu dulu!
ADVERTISEMENTS
5. Wah, sepertinya kamu sudah tahu banget gol yang ingin kamu capai dalam hidupmu. Semoga terwujud yang dicita-citakan dan menikah pada waktu yang tepat ya!
Kalau semua sudah dibenahi dan kamu merasa semua relasi dengan orang di sekelilingmu baik, termasuk relasi dengan diri sendiri sudah oke, yakin deh jodoh pasti akan mendekat sendiri. Pasalnya, saat kamu sukses, puas dengan diri sendiri, kamu akan terlihat jauh lebih happy dan menarik. Lagipula, nikah bukan satu-satunya tujuan akhirmu di dunia kan? Jodoh di tangan Tuhan, tapi memilih untuk menikah kapan (atau tidak menikah sama sekali) itu juga pilihan.
ADVERTISEMENTS
6. Tosss! Hempas manja saja mulut usil yang bisa jadi cuma asal njeplak. Yang jalani hidupmu kan kamu!
Bersikap bodo amat juga butuh keteguhan hati lo. Semoga kamu tetap semangat mengejar gol-gol dalam hidupmu, membangun relasi yang baik dengan diri dan orang sekitarmu sebelum memutuskan nanti nikah sama siapa dan kapan. Pada waktunya nanti, kalau memang Tuhan berkehendak, jodoh pasti bertemu kok!
Eh, kok jadi kayak lirik lagu ya~
7. Yakin deh, setelah badai usia 25-an berlalu, kamu akan bisa lebih legowo dengan pendapat orang. Soal ego, kalau merasa masih belum bisa berbagi dengan orang lain, mending dibereskan dulu. Waktumu masih panjang!
Menikah sekarang atau nanti itu pilihan, jangan biarkan mulut-mulut usil menggoyahkanmu. Soal pernikahan orang cekcok atau gimana, itu nggak semata soal yang bersangkutan nikah cepat atau nggak sih, tapi lebih ke SIAP atau nggak. Pun soal ego, harusnya kalau pribadimu dan si dia nanti matang, kalian akan lebih bisa berkompromi karena setelah nikah rasanya nggak tepat juga kalau kamu harus melepas semua keinginan kita. Nggak selalu begitu kok, asal waktu dan jodohnya tepat.
Selamat menikmati masa-masa usia separuh abad, semoga semua mimpimu segera terwujud!
8. Yap, sekali lagi, pernikahan itu bukan perlombaan jadi nggak perlu kan diburu-buru kalau belum waktunya?
Bagus kalau kamu sudah punya pendirian, bahwa pernikahan itu perlombaan. Nggak apa-apa kalau ada teman atau saudara yang ke pelaminan duluan, yang penting kamu semangat menjalani hidupmu sekarang dan benar-benar memutuskan menikah setelah bertemu the one. Cheers!
Kesimpulannya, kebanyakan dari teman-teman Hipwee sudah punya keyakinan masing-masing bahwa menikah itu nggak perlu buru-buru karena ingin mengejar mimpi dulu. Semoga kelak kamu menikah saat sudah merasa penuh, merasa utuh dan bukan sedang galau karena kesepian. Ingat, kehidupan setelah pernikahan itu bisa jadi lebih pelik daripada sebelum nikah lo!