Selain konsep pernikahan internasional maupun tradisional, saat ini ada konsep pernikahan yang tengah memiliki banyak peminat juga yaitu konsep pernikahan syar’i. Vendor untuk pernikahan ini pun sudah dapat ditemui di sejumlah tempat lo. Bukan hanya busananya saja yang perlu diperhatikan saat menggelar pernikahan ini, ternyata ada juga unsur-unsur lainnya yang wajib diperhatikan.
Meskipun ada juga yang kontra, tapi jika kamu ingin melaksanakan pernikahan yang sesuai dengan syariat yang kamu percayai tidak ada salahnya juga kok. Simak yuk bagaimana detailnya!
ADVERTISEMENTS
1. Biasanya sebelum menikah, beberapa pasangan sudah heboh menyiapkan ini itu untuk sesi pre-wedding, tapi berbeda dengan yang satu ini
Foto pre-wedding biasanya akan dipasang di pintu masuk venue acara ataupun diunggah di media sosial. Dalam pernikahan syar’i, sesi ini ditiadakan karena pasangan masih belum halal sehingga dianggap belum boleh mengambil foto berdua berdekatan. Nah, sesi pre-wedding biasanya digantikan oleh sesi post-wedding photoshoot alias pemotretan setelah sah jadi pasangan halal.
2. Akad biasanya dilaksanakan oleh penghulu dan calon mempelai laki-laki yang didampingi calon mempelai perempuan di sampingnya. Hal ini tidak berlaku di pernikahan syar’i
Biasanya mempelai perempuan dalam pernikahan syar’i akan dipisahkan terlebih dahulu hingga mempelai laki-laki selesai mengucap akad dan dinyatakan sah oleh saksi. Hal ini juga untuk menghindari pengantin perempuan yang memakai make-up dilihat oleh tamu yang datang.
3. Kata syar’i identik dengan pakaian yang longgar dengan warna yang tidak mencuri perhatian. Hal ini juga diterapkan di dalam pernikahan
Gaun yang dipakai oleh mempelai perempuan sebaiknya gaun longgar yang tidak menunjukkan lekuk tubuh. Sesuai anjuran pula, pengantin pernikahan syar’i sebaiknya memakai hijab yang menjulur hingga ke dada. Make-up yang dipoleskan juga sebaiknya tak terlalu berlebihan.
4. Salah satu yang menjadi bahan perbincangan belakangan ini adalah pemisahan tempat duduk untuk tamu laki-laki dan perempuan
Jika biasanya tamu bisa berbaur begitu saja, di pernikahan syar’i tamu laki-laki dan perempuan dipisah termasuk saat makan. Bahkan saat ini ada gedung yang sudah menyediakan sekat untuk tamu ini. Meskipun ada beberapa yang menganggap hal ini ribet karena harus berpisah jika datang dengan pasangan, tapi jika tujuannya baik, sah-sah saja kok.
ADVERTISEMENTS
5. Dalam ajaran Islam, dianjurkan duduk saat makan. Hal ini berlaku juga dalam pesta pernikahan syar’i yang kamu gelar nanti
Untuk mempersiapkan hal ini sebaiknya pesta diselenggarakan di dalam gedung dengan kursi yang cukup banyak. Pesta ini juga mustahil digelar dengan konsep standing party. Lagipula selain untuk memenuhi sunnah makan sambil duduk, tamu undangan juga bisa merasa lebih nyaman dengan adanya kursi tersebut.
ADVERTISEMENTS
6. Meskipun musik biasanya menjadi salah satu yang membuat acara pernikahan semakin meriah, hal ini tidak berlaku di pernikahan syar’i
Beberapa orang percaya bahwa musik sebenarnya tak boleh diperdengarkan, namun ada juga yang memperbolehkan asal tidak sampai membuai atau memberikan mudharat. Sehingga biasanya pernikahan syar’i tidak memakai musik sama sekali atau jika ada musik akan diperdengarkan dengan pelan-pelan saja.
Itu dia beberapa syarat pernikahan syar’i yang bisa mulai kamu pertimbangkan. Walau ada beberapa hal yang terkesan ribet, tapi jika punya kepercayaan sedemikian rupa bisa tetap kamu laksanakan kok. Sebagai catatan, pernikahan juga memiliki sunnah dilaksanakan di bulan Syawal. Kamu tertarik menerapkan konsep ini dalam pernikahan kamu juga nggak?