Mungkin kamu mengamati cukup banyaknya pembatalan beberapa event yang sebenarnya harus digelar selama beberapa waktu setelah virus corona menyebar di negeri ini. Bayangkan deh kalau salah satu event yang harus diundur tersebut adalah sebuah momen besar yang harusnya terjadi sekali seumur hidup seperti acara pernikahan. Fiuh, bakal jadi keputusan yang berat banget kan? Mungkin ada beberapa pasangan yang merasa sayang untuk membatalkan acara ini dengan berbagai pertimbangan sehingga memilih untuk nekat menggelarnya.
Jakarta merupakan salah satu kota yang masuk zona merah corona. Dilansir dari CNBC, ternyata Anies Baswedan selaku gubernur juga sudah memikirkan hal ini dengan membuat beberapa persyaratan bagi pasangan yang nekat menggelar pernikahan. Simak yuk selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
1. Selain batuk dan sesak napas, salah satu gejala awal corona adalah suhu tubuh yang tinggi sehingga pengecekan suhu badan wajib banget dan harus dilakukan
Syarat pertama yang diungkapkan oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan adalah bahwa penyelenggara harus menyiapkan petugas yang berjaga untuk memeriksa suhu tubuh para tamu yang datang sebelum diperbolehkan untuk memasuki ruang terselenggaranya pernikahan. Hal ini berfungsi sebagai pendeteksian dini sehingga jika tampak gejala yang lain bisa dicegah penularannya.
ADVERTISEMENTS
2. Selain melakukan pemeriksaan suhu badan, penyelenggara pernikahan diwajibkan untuk menyediakan ruang isolasi
Virus yang satu ini akan sangat mudah menular. Dilansir dari CNN yang mengutip New York Times, virus ini menular melalui tetesan cairan dari pasien seperti batuk, bersin, tertawa, menyanyi, bahkan bernapas dan berbicara. Padahal virus ini bisa saja menempel di benda-benda sekitar. Makanya, di kondisi seperti ini Gubernur Anies menyarankan agar penyelenggara menyiapkan tempat khusus untuk mengisolasi sehingga jika terjadi sesuatu, tamu yang lain bisa segera aman.
Hmm, soal ini sih bakal lebih bijak kalau calon tamu yang merasa kurang sehat sebaiknya tidak bepergian dan istirahat di rumah saja dulu agar tidak jadi pembawa virus bagi tamu-tamu lainnya.
ADVERTISEMENTS
3. Mungkin kamu melihat video yang belakangan ini ramai yaitu adanya hand sanitizer di pernikahan orang, ternyata sekarang keberadaan hal ini juga jadi syarat
Penularan virus ini akan terjadi jika kamu melakukan kontak dengan virus melalui tangan lalu sering menggunakannya untuk menyentuh bagian wajah terutama bagian mata, hidung, dan mulut. Makanya anjuran untuk mencuci tangan dengan air dan sabun selalu digembor-gemborkan. Karena mungkin lebih ribet jika dilakukan di acara seperti ini, hal ini bisa diganti dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol jenis ethanol. Anies menyarankan agar hand sanitizer disediakan di akses keluar masuk tamu undangan.
ADVERTISEMENTS
4. Meskipun sudah disediakan hand sanitizer, Anies tetap melarang adanya kontak fisik seperti bersalaman
Salah satu yang biasanya selalu dilakukan di pesta pernikahan adalah salaman antara tamu undangan dengan mempelai di pelaminan. Mau nggak mau, pengantin harus mengikuti perintah ini dengan alasan mencegah terjadinya penularan secara langsung. Bayangkan saja jika tamu ada 500 orang, walaupun hanya 1 yang terkena namun karena salaman maka pasien yang bertambah akan makin banyak. Jabat tangan ini mungkin bisa diganti dengan namaste.
Sebenarnya risiko yang dimiliki ketika menggelar pernikahan di masa ini cukup besar. Bahkan orang-orang justru dianjurkan untuk melakukan social distancing yaitu menghindari tempat-tempat yang ramai dan sebisa mungkin tetap berada di rumah saja. Namun, jika tetap ingin digelar ada baiknya beberapa syarat tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran yang semakin banyak. Jika memang tak ada yang keberatan, menunda pernikahan demi #JagaJarakSejenak bisa jadi pilihan. Meski keputusan ini nggak mudah, kesehatanmu dan orang banyak nggak jadi taruhannya~