Perceraian tentu menjadi momok yang nggak diharapkan bagi setiap pasangan menikah. Namun pada beberapa kasus, perceraian diputuskan sebagai jalan keluar yang memberikan rasa lega dan kebahagiaan. Asal kamu tahu saja, mengakhiri sebuah hubungan pernikahan nggak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang menjadi syarat agar perceraian tersebut disahkan oleh hukum.
Seperti halnya yang diterapkan di pengadilan Ghana, Afrika, di mana pasangan yang ingin bercerai harus mengenakan busana yang sama saat menikah untuk menjalani sidang perceraian. Jika syarat tersebut nggak dipenuhi, maka perceraian pun otomatis dibatalkan, seperti yang dilansir dari Ngyab, sebuah media asal Nigeria.
Peraturan tersebut nggak hanya unik, tapi juga jadi cara yang ampuh untuk mengurangi jumlah perceraian. Menanggapi fenomena tersebut, Hipwee Wedding telah menarik pelajaran yang layak kamu resapi bersama pasangan agar nggak terburu-buru memutuskan bercerai. Baca dulu, siapa tahu hatimu tergerak.
ADVERTISEMENTS
1. Seperti halnya menikah, bercerai pun bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Masing-masing butuh proses yang menguras emosi dan finansial
Nggak ada yang bilang menikah itu gampang. Semudah-mudahnya pernikahan, entah karena ketersediaan dana atau pun kelancaran birokrasinya, tetap ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan. Begitu pun dengan bercerai, nggak hanya dua kepala yang dihadapi, tapi banyak. Perceraian juga akan melibatkan orangtua, besan, sanak saudara, teman-teman terdekat, rekan kerja, atau bahkan anak-anak. Maka jangan heran kalau aturan pernikahan itu dibuat rumit, bukannya menyulitkan, tapi sebagai bahan refleksi bahwa menyatukan dan memutuskan hubungan pernikahan itu nggak semudah yang dibayangkan.
ADVERTISEMENTS
2. Setiap pasangan yang ingin bercerai diingatkan lagi bahwa lebih banyak hal yang mempersatukan ketimbang yang memisahkan
Tanpa disadari, saat emosi tengah memuncak, kita bisa seperti orang kehilangan ingatan, kebaikan hati pasangan bisa terhapus begitu saja. Tapi coba renungi lagi, apakah masalah yang datang belakangan itu harus merusak keseluruhan hubungan kalian yang dibangun jauh lebih awal? Bukankah setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing? Bukankah setiap pernikahan itu pasti akan diterpa masalah? Dan bukankah dahulu kalian sudah berjanji untuk saling menyayangi dan bersama-sama mengarungi bahtera yang penuh liku-liku ini? Kalau kalian sudah memutuskan untuk menikah, itu berarti lebih banyak hal yang mempersatukan kalian ketimbang yang menceraikan. Jadi, berusahalah sekuat-kuatnya untuk mempertahankan.
ADVERTISEMENTS
3. Dengan mengenakan busana yang sama saat menikah, pasangan yang ingin bercerai diingatkan kembali pada kenangan manis dan janji suci yang pernah diucapkannya dulu
Cara ampuh untuk mencegah perceraian adalah dengan memunculkan kembali memori-memori manis yang pernah dirasakan. Dari semua kenangan itu, masa-masa menikah jadi momen yang paling berkesan. Jika masalah yang jadi pemicu perceraian sudah nggak bisa ditoleransi lagi, cobalah untuk mengingat-ingat lagi momen saat kalian bersama-sama mengucap janji suci untuk saling menyayangi dalam segala situasi. Salah satu cara untuk mengenangnya adalah dengan memeringati hari pernikahan secara periodik untuk menggelorakan kembali cinta yang mungkin mulai dingin karena diterjang prahara.
Ketika terbesit pikiran untuk berpisah, ingatlah satu hal bahwa pernikahan itu bukan hanya tentang mencintai satu sama lain, tapi juga mau hidup bersama untuk waktu yang lama, bahkan selamanya. Aturan perceraian di Ghana, Afrika, mengajarkan kita bahwa selalu saja ada kenangan manis bahkan di masa-masa paling pahit sekalipun. Semoga kamu termasuk golongan orang-orang yang anti bercerai, ya!