Pernikahan bertema rustic yang kental dengan kesederhanaan memang lagi banyak diminati. Salah satu ciri khas dari rustic adalah penggunaan latar outdoor dengan pemandangan yang cantik sebagai venue-nya. Taman bunga, kebun yang luas, perbukitan, atau di tengah areal hutan kerap dijadikan pilihan untuk menggelar pesta pernikahan outdoor bertema rustic.
Berbeda dengan kebanyakan mempelai lainnya, warga Ngadiprono, Temanggung, yang pesta pernikahannya tengah jadi sorotan warganet ini memanfaatkan kebun bambu sebagai latar mengucap akad dan merayakan hari bahagianya. Kesan tradisional dan guyub sangat terasa di sana. Seperti apa ya, keseruannya? Simak ulasan Hipwee Wedding berikut, yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Pelataran kebun bambu yang digunakan sebagai venue resepsian merupakan pasar musiman di wilayah Temanggung yang hanya buka setiap Minggu Wage dan Pon
ADVERTISEMENTS
2. Jika nggak digunakan untuk gelaran pasar, kebun bambu ini pun memfasilitasi penyelenggaraan akad nikah. Dekorasinya yang sederhana jadi pemandangan tersendiri di tengah rindangnya pohon bambu
ADVERTISEMENTS
3. Sang mempelai tengah menempati kursi dan meja akad dengan tenda bambu sederhana, dibalut kain bernuansa putih bertabur bunga di sisi kanan kirinya
ADVERTISEMENTS
4. Tampak di sana sang mempelai, penghulu beserta wali dan juga saksi duduk manis menanti detik-detik pengucapan akad. Lihat, meja akadnya dihiasi dengan rangkaian bunga meja minimalis. Sederhana sekali, ya!
ADVERTISEMENTS
5. Beberapa tamu undangan yang datang mengikuti prosesi dengan khidmat. Mereka duduk di atas bangku panjang terbuat dari bambu, menyesuaikan tema pernikahan saat itu
ADVERTISEMENTS
6. Hidangan pestanya pun tak jauh dari kesan tradisional. Tersaji di sana berbagai macam buah-buahan, beberapa toples jajanan beserta sajian rumahan lainnya
7. Usai dinyatakan ‘sah’, para tamu undangan pun bersama-sama mendoakan kedua mempelai. Suasana yang teduh di bawah pepohonan bambu saat itu turut mendukung kekhusyukan mereka
8. Tibalah saatnya tamu undangan untuk menikmati jamuan makan. Hidangannya pun nggak neko-neko, hampir semuanya beralaskan wadah bambu dan daun pisang yang menambah kental kesan tradisionalnya
9. Mari kita sambut kedua mempelai yang berbahagia dengan balutan busana serba putihnya. Resepsi yang tanpa pelaminan ini nggak membuat keduanya enggan berfoto mesra. Background pepohonan bambu saja sudah luar biasa!
10. Tenda yang tadinya dipakai akad pun bisa dimanfaatkan kembali sebagai photobooth. Begini potret kebahagiaan sang mempelai bersama kedua orangtuanya meski dengan ekspresi yang malu-malu
11. Meski sederhana, gelaran resepsi pernikahan di tengah kebun bambu ini sungguh terasa guyubnya. Semua tamu berkumpul dalam satu meja jamuan yang di-setting tanpa sekat
Melaksanakan pesta pernikahan bertema rustic di luar ruangan nggak harus menggunakan latar taman bunga, hutan pinus ataupun tempat-tempat megah lainnya. Pernikahan yang memanfaatkan kebun bambu di atas layak dijadikan contoh. Meski terkesan ‘ndeso’ atau anggapan negatif lainnya, nyatanya pelaksanaan resepsi pernikahan di atas justru jadi sesuatu yang beda. Karena kesederhanaan itulah wujud kemewahan sesungguhnya.