Veil atau penutup kepala pada pengantin wanita, merupakan salah satu aksesori yang kerap digunakan pada pernikahan. Pada budaya barat, penggunaan veil memberikan kesan yang anggun serta misterius pada mempelai wanita. Tapi, ternyata veil memiliki sejarah yang menyeramkan di balik keanggunannya lo.
Dilansir dari Cosmopolitan, penutup kepala pertama kali digunakan oleh bangsa romawi. Dulu, bentuknya jauh berbeda dengan yang ada sekarang. Veil yang digunakan pertama kali berwarna merah dan menutup seluruh wajah hingga kaki pengantin wanita. Bukan hanya veil, beberapa tradisi pada pernikahan seperti melempar buket bunga ternyata memiliki sejarah yang menarik. Yuk, simak bagaimana sejarah di balik veil pengantin ini!
ADVERTISEMENTS
1. Calon manten mungkin banyak yang nggak tahu, dulunya veil digunakan untuk menghindarkan mempelai wanita dari gangguan iblis lo!
Penutup kepala yang memiliki istilah flammeum ini, meski tampak megah dan misterius dulunya digunakan untuk melindungi mempelai wanita dari gangguan iblis. Bentuknya yang panjang menutupi seluruh tubuh dan berwarna merah memberikan kesan terbakar. Hal ini dilakukan untuk menakuti roh jahat agar tidak mengganggu pasangan yang akan menikah.
ADVERTISEMENTS
2. Bukan hanya itu, veil juga menjadi simbol perpindahan tanggung jawab dari ayah ke suami
Selain untuk melindungi mempelai wanita dari roh jahat, veil yang menjuntai hingga kaki menjadi simbol perpindahan tanggung jawab dari ayah ke suami. Dilansir dari Glitzmedia, veil juga memiliki makna untuk menghindarkan kesialan pada pasangan yang menikah. Seiring berjalannya waktu, warnanya pun berubah menjadi putih. Veil berwarna putih pertama kali digunakan oleh Ratu Victoria karena ia sangat menyukai warna putih.
ADVERTISEMENTS
3. Menariknya lagi, dulu veil juga berfungsi mencegah mempelai pria kecewa dengan wajah mempelai wanita sebelum berkomitmen. Ini alasannya
Pada zaman dulu, banyak pernikahan yang berasal dari perjodohan. Pemakaian veil juga bertujuan untuk menutupi wajah mempelai wanita sampai mempelai pria selesai berkomitmen. Hal ini dilakukan agar mempelai pria tidak membatalkan pernikahan karena kecewa dengan wajah mempelai wanita yang nggak secantik bayangannya.
ADVERTISEMENTS
4. Bukan cuma veil yang punya latar belakang menarik, ternyata adanya bridesmaid yang kini sudah sepaket dengan seluruh rangkaian pernikahan adalah untuk menghindarkan mempelai wanita dari gangguan roh jahat~
Saat datang ke acara pernikahan modern, kita biasa menjumpai bridesmaid yang merupakan pengiring pengantin wanita. Dulunya, mereka memiliki tugas serius untuk menjaga mempelai wanita dari gangguan roh jahat. Selain itu, bridesmaid juga menggunakan pakaian serupa dengan pengantin wanita untuk membuat para mantan kekasih kebingungan.
ADVERTISEMENTS
5. Sedangkan best man bertugas menjaga mempelai wanita agar tidak kabur. Wew, ribet juga ya ternyata
Bukan hanya bridesmaid, biasanya mempelai pria juga memiliki groomsmen yang merupakan teman terdekat dari mempelai pria. Di balik kemunculannya, ternyata groomsmen bertugas untuk menjaga mempelai wanita agar tidak kabur. Lagi-lagi karena pernikahan zaman dulu kebanyakan berasal dari perjodohan.
ADVERTISEMENTS
6. Bukan hanya selebrasi, pemotongan kue merupakan simbol pembelahan keperawanan lo. Hayo, ada yang baru tahu kan ini?
Pemotongan kue merupakan hal yang lazim dilakukan dalam setiap perayaan, termasuk saat acara pernikahan. Dalam urutan acara, pasangan pengantin baru akan melakukan pemotongan kue yang disaksikan oleh para tamu undangan. Dibalik pemotongan kue ini, dulunya memiliki simbol pembelahan keperawanan pada mempelai wanita lo. Ada-ada saja ya~
7. Sedangkan tradisi melempar bunga dilakukan untuk menghindari gaun pengantin yang rusak
Saat datang ke acara pernikahan, bukanlah hal yang aneh melihat tradisi pasangan pengantin melempar buket bunga untuk tamu undangan. Konon, tradisi ini bertujuan untuk mengecoh para tamu undangan yang ingin menyimpan robekan baju pengantin wanita. Wah, brutal juga ya~
8. Terakhir, train alias ekor pada gaun mempelai wanita dibuat agar calon pengantin nggak kabur
Pada zaman dulu, baju pengantin wanita sudah memiliki train atau juntaian kain yang memanjang. Bukan karena alasan estetika atau pun supaya terlihat anggun, ternyata dulunya train ini dibuat supaya mempelai wanita nggak kabur karena pernikahan yang berasal dari perjodohan lo.
Wah, ternyata cukup menegangkan juga ya sejarah di balik penutup kepala atau yang lebih kita kenal dengan veil pada pengantin ini. Pun asal muasal beragam tradisi yang mengikutinya, seperti tradisi lempar bunga sampai bridesmaid. Ternyata ya rata-rata dikarenakan pada zaman dulu banyak pernikahan yang berasal dari perjodohan, jadi cukup wajar kalau pengantin dijaga begitu ekstrem dengan berbagai cara. Bagaimana nih menurut kamu?