Selama ini mungkin jika mendengar kata-kata tradisi dalam menyambut pernikahan, yang langsung terbesit di pikiran adalah tradisi berdasarkan adat suatu suku di daerah. Namun, belakangan ini khususnya di kota-kota besar, tradisi yang dilakukan justru bukan upacara tradisional melainkan pesta yang fun sebagai pelepasan seorang sahabat yang akhirnya akan diperistri orang. Salah satu acara yang hits adalah bridal shower. Nggak cuma kalangan artis atau sosialita, kini banyak juga kalangan orang biasa yang melakukan hal ini.
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana semua ini berawal, apakah ada begitu saja? Ternyata tidak. Ada sejarah manis di balik adanya tradisi bridal shower ini lo. Simak yuk ulasan selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
Sebelum menilik sejarahnya, ketahui dulu apa itu bridal shower. Mungkin kamu juga penasaran kenapa ada kata ‘shower‘ di dalamnya
Bridal shower merupakan sebuah pesta kecil-kecilan yang diselenggarakan teman-teman dekat calon pengantin wanita untuk melepas masa lajang. Nah, kata ‘shower‘ di sini nggak berarti beneran mandi, tapi teman-teman dekat tersebut akan memandikan calon manten dengan berbagai hadiah. Biasanya acaranya akan berisi kuis atau games seru, namun bisa juga kegiatan menyenangkan seperti workshop cara membuat kue hingga spa bersama. Hal ini juga biasanya menjadi sebuah selingan di saat calon pengantin pusing mempersiapkan pernikahan.
ADVERTISEMENTS
Nah, ternyata pesta ini memiliki sebuah sejarah yang unik dan manis serta sudah diadakan sejak tahun 1890-an
Dilansir dari Weddingku, di tahun 1890-an terdapat cerita yang berasal dari Belanda. Seorang wanita Amsterdam jatuh cinta kepada pria tampan pekerja pabrik. Walaupun secara finansial tergolong biasa saja, namun si pria merupakan seorang penolong bagi teman-temannya yang membutuhkan. Hal inilah yang membuat sang pria disukai oleh teman-teman di sekitar. Akhirnya pria tersebut menawarkan sejumlah uang yang dimiliki untuk menikah saat sudah siap. Namun ternyata yang dihadapi bukan hanya si wanita, ayah si wanita ternyata nggak memberikan restu.
ADVERTISEMENTS
Yang namanya cinta kadang nekat jadi jalan satu-satunya, begitu pula keputusan yang diambil si wanita
Ayah si wanita melarang mereka menikah karena keadaan ekonomi pria tersebut yang dinilai kurang bagus. Sang ayah meminta agar anaknya menunggu ada pria mapan yang melamarnya. Tapi sang anak ngeyel dan tetap memilih menikahi si buruh pabrik tak peduli ayah yang menentangnya dan keadaan ekonomi yang membuat mereka akan hidup miskin nantinya. Akhirnya mereka memilih untuk menikah tanpa menggunakan mahar dan tanpa memiliki uang.
ADVERTISEMENTS
Untungnya karena si tampan memiliki sifat baik hati dan suka menolong, teman-temannya menolong dengan hal yang tak terduga, hingga ia diterima keluarga
Orang-orang yang mengenal si pria akhirnya membalas budi dengan menolong si pria baik hati. Sebagai ganti mahar pernikahan, akhirnya teman-teman laki-laki tersebut ‘menghujani’ si wanita dengan berbagai hadiah berupa barang-barang kebutuhan rumah tangga. Ternyata karena kejadian ini pula pasangan asal Belanda ini mendapatkan restu dari keluarga pihak perempuan.
Karena cerita mengharukan tersebut akhirnya tradisi bridal shower ini diadaptasi ke berbagai negara, salah satunya termasuk di Indonesia. Maksud dari pengadaan pesta ini bagus yaitu untuk melepas sekaligus membahagiakan calon pengantin sebelum resmi menikah. Tapi kalaupun nggak dilakukan, nggak masalah juga kok~