Bachelor dan bachelorette party, mungkin kedua istilah ini masih sangat asing di telingamu. Ya, istilah ini memang lebih terkenal di benua lain yang memiliki tradisi pagelaran atau kenduri sebelum pesta pernikahan bagi calon pengantin. Pesta ini lebih dikenal sebagai pesta lajang/bujang. Wah, terdengar menarik, bukan? Tapi, sebelum kamu pengen mengadakan pesta ini, ada baiknya kamu mengenal lebih lanjut apa itu pesta lajang. Biar kamu nggak kecewa setelahnya. Yuk, cekidot!
Pesta lajang ini berasal dari Amerika. Mulai masuk Indonesia pada dekade 80an, tapi masih tak se-ekstrem di luar negeri
Pesta terakhir bagi seorang calon pengantin alias pesta lajang/bujang (selanjutnya disebut pesta lajang) ini lahir di benua Amerika, tepatnya Kanada, Amerika, dan ada juga yang dari Afrika Selatan. Perkembangannya sangat pesat. Mungkin karena mengingat pesta ini bisa bikin cowok ‘menang banyak’. Ya, sebab pesta lajang ini memberikan ‘manfaat kepuasan’ tersendiri bagi cowok. Nah, seolah nggak mau ketinggalan, Indonesia akhirnya mengadaptasi konsep pesta ini. Awal dekade 80an, pesta lajang masuk ke Indonesia. Itu pun hanya sekadar pesta biasa, yang nggak memerlukan banyak biaya dan tamu undangan. Yang pasti nggak seekstrem negara lain.
Masalah pesta ini, mempelai cowok dan cewek nggak tahu sama sekali. Semua dirancang oleh sahabat dekat calon pengantin
Ya, pesta lajang ini lahir dari inisiatif sahabat atau teman dekat dari sang pengantin. Atau misalnya kamu menggunakan WO sebagai jasa pengurus acara pernikahanmu nantinya, merekalah yang mengadakan pesta ini. Tapi mereka juga pasti bekerja sama dengan salah satu calon pengantin, entah dari pihak cowok atau cewek. Karena pesta ini difungsikan sebagai ‘kado terakhir’ bagi salah satu pasangannya. Jadi, calon pengantin seperti diberi kejutan sebelum hari H.
Pesta lanjang ini dimaksudkan sebagai pesta ‘nakal’ terakhir sang calon suami dalam hidupnya. Sebab setelah itu dia harus menghabiskan waktu bersama istrinya
Awalnya, orang-orang mengira pesta lajang ini cuma menghambur-hamburkan uang. Tapi memang begitu keadaannya. Untuk mengadakan pesta ini nggak sedikit kocek yang harus dirogoh dalam dompet. Pertama, kamu harus menyewa DJ plus peralatannya, para ‘tamu undangan’, para penari striptease, sewa tempat/kamar, makanan, minuman, dan biaya tambahan yang nggak diduga. Mahal? Banget!
Banyak yang mengatakan bahwa pesta lajang ini diperuntukkan sang calon suami, dari calon istrinya. Alasannya karena sang istri pengen memberikan ‘kebebasan terakhir’ bagi suaminya untuk merasakan pesta yang sedikit ‘nakal’. Sebab setelah menikah, dia harus selalu berada dalam pelukan sang istri. Yakin, setelah menikah suamimu nggak akan datang ke pesta-pesta serupa? 🙂
Bahkan, beberapa waktu lalu kisah Emma Ayala menjadi viral akibat pesta lajang ini. Dia diputuskan oleh calon suaminya!
Yang menjadi perdebatan dari alasan dasar pesta lajang ini adalah miskonsepsi antara sang calon pengantin cowok dengan cewek. Meski alasannya adalah agar pasangannya merasakan pesta nakal untuk kali terakhir, ternyata hal itu malah membawa melapetaka bagi keduanya. Hal inilah yang dirasakan oleh Emma Ayala, beberapa minggu lalu. Emma yang akan menikah dengan Pablo Torres Gandara, harus rela menjadi jomblo lagi setelah larut dalam pesta lajang di malam sebelum hari pernikahannya. Torres menjadi geram setelah melihat video Emma yang tengah berciuman mesra dengan cowok yang baru dia kenal di pesta lajang malam itu dari Instagram dengan tagar #LadyCoralina. Tanpa pikir panjang, Torres langsung membatalkan acara pernikahannya yang berlangsung keesokan harinya. Duh, miris sih, ya. 🙁
Sementara dari budaya timur, pesta lajang diartikan sebagai reuni akbar dengan teman-teman dekatnya semasa bujang. Bukan pesta telanjang hingga mabuk-mabukan
Beda daerah, beda pula kebudayaannya. Mungkin pesta lajang di Eropa atau Amerika identik dengan kegiatan yang lebih dari sekadar pesta. Bukan sebatas pesta yang mementingkan sebuah pertemuan, menuntaskan rindu dengan kerabat dekat, dan mengagungkan keakraban. Lebih dari itu.
Sementara di Indonesia, pesta ini mengalami perubahan konsep―ya, meski beberapa orang mengadopsi persis konsep dari luar negeri. Mereka mengartikan bahwa pesta lajang itu semacam pesta untuk kedua calon pengantin untuk melepaskan rindu bersama teman-teman atau sahabat mereka selama sekolah ataupun kuliah. Melepaskan rindu hanya dengan makan-makan, minum-minum, dan ngobrol ngalor-ngidul. Nggak lebih dari itu. Nah, mungkin adopsi konsep yang seperti inilah yang lebih aman dan baik bagi semua pihak, tanpa merugikan pihak manapun.
Nah, setelah memahami penjelasan di atas, harusnya kini kamu sudah paham. Menurutmu, apakah kamu perlu merencanakan pesta lajang dengan sahabatmu dan kerabat dekat calon pasanganmu? Apakah perlu kamu mengadakan pesta ini? Kalau sudah tahu dampaknya, mungkin kamu akan berpikir ulang. Kini, terserah bagaimana baiknya kamu. 🙂