Salah satu yang menjadi dilema dalam kehidupan asmara adalah terhalangnya langkah ke jenjang yang lebih serius lantaran adanya perbedaan-perbedaan yang sulit disatukan, seperti berbeda agama misalnya. Mungkin kamu dan dia tidak masalah, tapi orang tua malah melarang. Atau yang lebih sulit lagi, kamu dan dia sudah mendapat restu tapi kalian tetap sulit bersatu karena kurang tahu bagaimana prosedurnya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Banyak yang menyerah dan pasrah, tapi tak sedikit pula yang rela berjuang. Mungkin yang populer, kamu dan pasangan bisa melangsungkan pernikahan di luar negeri tapi uang yang dibutuhkan cukup banyak. Ada pula kok cara yang lebih hemat. Simak penjelasan Hipwee Wedding yang melansir The Bride Dept dan sumber lainnya ini yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Pernikahan beda agama tidak secara resmi dilarang negara. Tapi negara menyerahkan ke agama masing-masing
Aturan pernikahan di Indonesia diatur dalam UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan. Negara akan menganggap sebuah perkawinan sah jika dilakukan sesuai dengan anjuran agama masing-masing. Namun, tidak ada aturan secara khusus yang melarang adanya pernikahan beda agama alias ada kekosongan hukum yang bisa kamu gunakan sebagai pembelaan.
ADVERTISEMENTS
2. Walau sering menjadi penghalang karena sulit dilakukan, pernikahan beda agama justru bisa dilakukan dengan beberapa cara
Seperti yang sudah dikatakan, kamu bisa menikah di luar negeri jika memiliki cukup dana karena hukumnya mengikuti aturan yang berlaku di negara tempatmu melangsungkan pernikahan. Ada juga opsi untuk melakukan pernikahan dengan agama masing-masing, misal menikah dengan agama mempelai perempuan disusul dengan menikah sesuai agama laki-laki. Hal ini diatur dalam UU yang sama pasal 2 ayat (2). Ada juga pilihan untuk menundukkan diri pada satu hukum agama.
Alih-alih memaksakan satu agama, pilihan lainnya yang sering dilakukan adalah melalui penetapan pengadilan.
ADVERTISEMENTS
3. Cara ini dianggap merupakan salah satu cara yang paling logis. Jika memilih penetapan pengadilan ada beberapa hal yang harus kamu lakukan
Dasar hukum yang digunakan adalah Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 1400 K/Pdt/1986 yang mana kantor catatan sipil memiliki kuasa hukum untuk melangsungkan pernikahan beda agama ini. Pasangan diperbolehkan untuk menikah dengan salah satu saja agama yang dianut salah satu pasangan kemudian menyiapkan beberapa berkas untuk melanjutkan prosesi pernikahan. Jika sudah selesai, pasangan boleh mengajukan penetapan pernikahan ke Pengadilan Negeri dan melampirkan surat bukti nikah untuk setelahnya diterbitkan akta nikah.
ADVERTISEMENTS
4. Selain sistemnya yang mungkin sedikit menguji ketelatenanmu dan pasangan, biaya yang dikeluarkan ternyata juga ‘lumayan’
Jika salah satu cara yang kamu pilih adalah dengan menikah di luar negeri, biaya yang dikeluarkan kemungkinan akan lebih banyak dibanding yang lain. Mulai dari biaya mengurus paspor, berkas-berkas yang diperlukan, akomodasi, tiket pesawat, belum lagi jika ingin menyelenggarakan resepsi di kampung halaman. Idealnya kamu perlu menyiapkan lebih dari Rp50juta. Jika melakukan penetapan pengadilan, kamu perlu melakukan sidang sehingga biaya yang dikeluarkan adalah biaya sidang, pengacara, hingga berkas yang dibawa.
Menurut Money Smart, biaya yang dikeluarkan setidaknya Rp5juta untuk biaya-biaya yang diperlukan.
Meskipun cara tersebut bisa berhasil, tapi ada kemungkinan juga permintaan kalian ditolak oleh lembaga agama. Sehingga pilihan-pilihan yang tersedia bisa kamu pertimbangkan. Karena lumayan ribet mengurus pernikahan beda agama, ada baiknya kalian berjuang bersama-sama ya sehingga akan indah pada akhirnya. Hal ini sekaligus bisa juga sebagai pengingat bagaimana perjuangan kalian di awal jika suatu saat mulai lelah dan bosan.