Dijodohkan oleh orang tua mungkin selama ini sudah biasa kamu dengar, tapi kalau dijodohkan oleh negara atau brand ternama? Mungkin kamu masih merasa asing dan aneh dengan hal yang satu ini. Ternyata di beberapa negara dunia, pemerintah sampai rela menggelontorkan dana demi mempertemukan warga dengan jodoh mereka lo. Biasanya sih alasannya karena warganya nggak mau menikah atau adanya penurunan angka kelahiran yang pada akhirnya akan mempengaruhi juga populasi negara tersebut.
Tak hanya banyak dana yang diberikan tapi pemerintah atau brand juga benar-benar berpikir ekstra untuk mewujudkan perjodohan tersebut. Caranya unik dan out of the box. Kalau kamu penasaran, simak yuk penjelasan selengkapnya berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Artificial Intellegent (AI) kini digunakan untuk berbagai bidang, Jepang juga menggunakannya dalam mencari jodoh
Jepang ingin menaikkan angka kelahiran dengan mendanai AI untuk mencari jodoh. Teknologi ini digunakan untuk mencarikan jodoh secara lebih luas dan lebih pintar dalam menemukan partner yang potensial. Pencarian jodoh ini dioperasikan oleh manusia di mana pengguna akan mengisi formulir dengan ketertarikan serta hobi, sistem AI ini yang nantinya akan memproses dengan lebih lanjut. Dilansir dari Japan Times, untuk mewujudkan sistem ini maka pemerintah Jepang mengeluarkan dana sebesar ¥2 miliar atau sekitar Rp271,5 miliar.
ADVERTISEMENTS
2. Program ‘Love is in The Air” digalakkan oleh maskapai penerbangan nomor 2 di Taiwan, mereka menawarkan naik pesawat bonus jodoh
Eva Air yang merupakan maskapai penerbangan nomor 2 di Taiwan bekerja sama dengan aplikasi kencan bernama Mobius dalam membuat program penerbangan yang sekaligus jadi ajang perjodohan. Dilansir dari CNN, nantinya akan ada 32 orang yang lajang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang tempat duduknya diatur supaya bisa berdampingan dengan lawan jenis. Mereka memiliki syarat usia untuk laki-laki antara 28 sampai 38 tahun, sedangkan untuk perempuan antara 24 dan 35 tahun. Mereka juga wajib berkewarganegaraan Taiwan dan memiliki pendidikan minimal sarjana. Penerbangan ini dilakukan pada hari Natal, malam tahun baru, dan tahun baru.
ADVERTISEMENTS
3. Praha memberikan fasilitas ‘Love Train’ justru sebenarnya bukan untuk mencarikan jodoh warganya tapi agar mereka mau naik transportasi umum
Selama ini mungkin trasnpotasi umum dianggap sebagai sesuatu yang lama dan membosankan, makanya pemerintah Praha menyediakan gerbong khusus bagi mereka yang ingin sekalian mencari jodoh. Sehingga penumpang tak hanya bisa membaca buku atau mendengarkan musik saja tapi juga bisa mengobrol dan menentukan sendiri kelanjutannya jika cocok. Program ini dinamakan dengan ‘Love Train’ yang mana gerbong untuk para pencari jodoh tersebut akan diberikan tanda khusus. Unik ya.
ADVERTISEMENTS
4. Tiongkok menyediakan sebuah ‘pasar’ untuk mencari jodoh di sebuah taman di mana orang tua yang akan membawa CV berisi data anaknya
Acara ini biasanya digelar di Zhongshan Park, Beijing di mana para orang tua akan datang ke acara yang disebut China’s Marriage Market dan duduk di bangku membawa sebuah kertas di depan mereka. Kertas ini akan berisi foto serta data diri seperti usia, pendidikan, karier, dan pendapatan. Tak hanya itu, mereka juga akan mencantumkan tipe pasangan seperti apa yang dicari. Biasanya tipe pasangan yang ditulis akan mencakup hal-hal spesifik misalnya tentang kepemilikan properti, minimal pendidikan, dan pendapatan.
Seru juga ya ternyata cara mendapatkan jodoh di beberapa negara tersebut. Kalau mungkin aplikasi online kurang efektif, cara-cara tersebut mungkin bisa dilakukan dengan hasil yang langsung kelihatan, baik cocok maupun tidak. Akan tetapi, kalau suatu saat hal ini terjadi di Indonesia, kira-kira kamu akan percaya diri ikut programnya nggak nih? 😛