Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda sebagian besar negara di dunia membawa dampak nyata, yang mau nggak mau memaksa masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada. Salah satunya dalam hal pernikahan. Setelah viral pernikahan berkonsep drive thru yang digelar oleh pasangan Malaysia pada Maret lalu, kini beredar kisah pernikahan seorang petugas medis yang terpaksa harus menikah via online di rumah sakit lantaran harus menjaga jarak dengan calon mempelainya.
Sebenarnya, praktik menikah online via video call selama masa pandemi sudah pernah dilakukan di Sulawesi Selatan belum lama ini. Namun kabar pernikahan online yang datang dari Negeri Jiran, Malaysia ini tentu punya kesan tersendiri. Simak kisah selengkapnya berikut ini.
ADVERTISEMENTS
Pernikahan ini terpaksa harus dilaksanakan melalui online lantaran sang mempelai pria merupakan petugas medis yang bertugas menangani pasien positif Covid-19
Kisah ini awalnya diunggah oleh akun Facebook bernama Nazrul Auzan pada Jumat (22/4) lalu. Nazrul sendiri merupakan seorang fotografer yang dipercaya untuk mengabadikan momen pernikahan pasangan mempelai bernama Noorfahmi Mohd Latib dan Syahida Syatirah Abdul Hadi melalui video conference.
Menurut keterangan yang tertulis, mempelai pria merupakan salah satu petugas medis yang ikut bertugas menangani pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Tuanku Jaafar, Seremban, Malaysia. Sedianya, kedua mempelai melangsungkan pernikahan pada 21 Maret yang lalu, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan akibat pandemi, pernikahannya pun harus ditunda hingga sebulan kemudian. Untuk meminimalisir penyebaran virus, juga mengingat posisi mempelai pria yang harus terus berjaga di rumah sakit, kedua mempelai akhirnya menggelar pernikahan secara online.
ADVERTISEMENTS
Pengucapan ijab kabul sempat harus diulang tiga kali karena terkendala koneksi internet
Saat dilangsungkan pernikahan, Fahmi berada di Auditorium Gemilang, Rumah Sakit Tuanku Jaafar, Seremban, Malaysia, sedangkan Syahida berada di kediaman keluarganya di Kajang, Malaysia. Nggak sama dengan konsep pernikahan tatap muka pada umumnya, pernikahan pasangan Fahmi dan Syahida yang dilangsungkan via online mengalami kendala teknis. Lantaran sempat terjadi gangguan koneksi internet, pengucapan ijab kabul harus diulang sampai tiga kali. Namun pada akhirnya pernikahan ini bisa disahkan dan berjalan baik.
ADVERTISEMENTS
Meski momen pernikahan ini mengundang suasana haru, kamu akan dibuat kagum dengan mempelainya yang berbusana pengantin serba putih nan rapi ala melayu
Siapa yang tak terharu menyaksikan prosesi pernikahan di mana salah satu keluarga mempelainya tidak dapat hadir sebagai walinya? Begitu pun yang terjadi pada pernikahan Fahmi dan Syahida. Keluarga Fahmi tidak dapat ikut serta menemani hari sakralnya tersebut, beruntung rekan sejawatnya di rumah sakit dengan senang hati mendampinginya.
Pasangan mempelai yang kala itu mengenakan busana pengantin ala melayu yang serba putih dan berdandan rapi, mengundang decak kagum siapa pun yang menyaksikannya. Di sinilah makna kesederhanaan dalam pernikahan. Meski terpisah jarak dan terpaksa tak didampingi keluarga, niat dan restu orangtua dalam pernikahan adalah yang terutama.
Semenjak diunggah di media sosial milik sang fotografer, momen pernikahan online ini pun menjadi viral dan mendapat komentar positif berisi doa untuk kedua mempelai agar dapat membangun bahtera rumah tangga yang bahagia. Semoga kisah ini menjadi inspirasi buatmu yang berniat melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat, sementara masa pandemi ini belum membaik kondisinya. Semangat, ya!