Selama pandemi Covid-19 banyak bisnis yang harus mengalami masa paceklik karena banyak kegiatan yang mesti dibatalkan. Salah satu yang terpengaruh oleh hal ini adalah acara pernikahan yang menyebabkan bisnis wedding organizer dan vendor-vendornya juga terkena imbas. Banyak pengantin yang harus membatalkan atau menjadwalkan ulang entah sampai kapan yang kemudian membuat omset menurun drastis dan akhirnya karyawan terpaksa dirumahkan.
Berangkat dari hal ini, sebuah event organizer dari Yogyakarta yang bernama GM Production akhirnya membuat terobosan pelaksanaan akad dan resepsi yang tetap menerapkan social distancing dengan konsep virtual wedding. Penasaran bagaimana teknis pelaksanaannya? Simak wawancara Hipwee Wedding dengan Yurry selaku sales director GM Production berikut ini!
ADVERTISEMENTS
Virtual wedding ini sebuah konsep di mana pernikahan digelar secara virtual dan disiarkan melalui live streaming Youtube, Instagram, atau Zoomwedding
EO ini akhirnya memberikan solusi berupa gelaran akad di studio mereka yang mana mempelai, orang tua, pihak KUA, dan WO bisa hadir kemudian live streaming akad disiarkan dan link akan dibagikan ke pihak keluarga. Untuk resepsi, pengantin juga tetap bisa melaksanakan di studio GM Production di mana dekorasi akan dilakukan dengan green screen dan pengantin bisa memilih template dekorasi yang diinginkan.
ADVERTISEMENTS
Mungkin kamu berpikir kalau pernikahan disiarkan hanya dengan streaming lalu bagaimana interaksi dengan tamu. Pihak EO juga sudah memikirkannya kok
Bukan hanya tamu undangan yang bisa menyaksikan pernikahan secara live streaming, namun pengantin juga bisa menyaksikan tamu yang diundang dari pelaminan virtual. Melalui giant LED yang berukuran 3×4 meter, pengantin bisa melihat hingga 1000 orang tamu undangan pemilik akses link yang sebelumnya sudah dibagikan oleh pihak wedding organizer.
Acara akan dimulai dengan sambutan oleh pihak keluarga mempelai via virtual. Doa dan acara adat bisa dilaksanakan dengan panduan WO (wedding organizer). Namun karena acara salam-salaman harus dihindari maka prosesi ini diganti dengan pengantin yang langsung menyapa agar tetap ada interaksi walau secara digital.
ADVERTISEMENTS
Agar resepsi pernikahan makin paripurna seperti biasa, katering, suvenir, hingga sumbangan juga disediakan tanpa perlu bertemu
Melalui layar yang disediakan terlampir juga running text yang berisi nomor rekening mempelai yang bisa dicatat jika undangan ingin mengirimkan uang kasih sayang. Untuk tetap memanjakan tamu, pihak EO juga mengaku akan bekerja sama dengan pihak transportasi agar bisa mengirimkannya makanan catering dan suvenir kepada tamu undangan. Yurry juga mengatakan bahwa pihaknya tak terikat dengan vendor dan WO manapun, sehingga pengantin bisa datang sudah dengan WO yang mungkin sudah di-book sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Tak ada patokan harga khusus untuk menikah menggunakan konsep virtual wedding ini, namun semua disesuaikan dengan konsepnya
Yurry mengaku sebelum menentukan berapa biaya yang kira-kira dihabiskan untuk virtual wedding ini, ia akan terlebih dulu ingin tahu konsep seperti apa yang diinginkan oleh pengantin. Biasanya setelah diskusi mengenai konsep tersebut baru pihaknya akan menghitung berapa biaya yang dibutuhkan. Namun ia juga mengatakan bahwa minimal biaya yang ditawarkan adalah sebesar 15 juta rupiah, di luar biaya WO dan vendor yang lain.
Walau tergolong baru namun terobosan ini mendapatkan respons yang baik dari pasar, terutama oleh calon pengantin yang kebanyakan sudah DP gedung dan vendor lainnya namun harus ditunda. Semoga alternatif pernikahan yang satu ini bisa menjadi angin segar baik bagi pihak vendor yang selama ini bisnisnya lesu maupun pengantin yang sempat kecewa karena pernikahannya ditunda ya~