Kurangnya informasi yang diperoleh oleh boomer mengenai virus corona atau Covid-19 menjadi salah satu alasan kebanyakan dari mereka meremehkan penyakit yang ditimbulkan. Akibatnya larangan untuk sementara waktu berdiam di rumah atau menjauhi kerumunan menjadi hal yang disepelekan. Dilansir dai CNN, Belakangan ini bahkan seorang perempuan di Mojosongo, Solo nekat membantu pernikahan tetangganya yang justru menjadi awal malapetaka, tetangganya juga harus melaksanakan karantina mandiri karena kemungkinan tertular.
Meskipun demikian, kami menyadari bahwa ada hal-hal yang mungkin membuat pernikahan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari membuat pesta ini jadi sulit untuk ditunda. Namun, ada baiknya simak dulu yuk penjelasan mengenai penggelaran pernikahan di masa-masa wabah seperti ini!
ADVERTISEMENTS
Sebelumnya kita simak dulu bagaimana warga di kelurahan Mojosongo ini bisa menjadi pembawa virus corona yang menyebabkan pelebaran karantina
Dilansir dari CNN, seorang warga Mojosongo yang merupakan kerabat dekat orang yang positif terkena corona seharusnya melakukan karantina mandiri sambil menunggu hasil tes keluar. Namun, perempuan berusia 49 tahun ini justru diketahui malah berjemur tanpa masker, bepergian ke pasar, hingga membantu tetangga yang sedang mengadakan acara kumbokarnan atau pembentukan panitia untuk acara pernikahan.
Menurut pengakuan lurah Mojosongo, Winarto, tetangga mungkin sungkan untuk mengingatkan atau mungkin sudah diingatkan namun ia tetap ngeyel. Setelah adanya acara itu, selain perempuan 49 tahun tersebut, ternyata tetangga yang berinteraksi juga dinyatakan positif corona. Akhirnya 17 rumah harus dikarantina gara-gara acara ini.
ADVERTISEMENTS
Ternyata tak hanya boomer yang ngeyel, pasangan asal Australia juga diketahui nekat menggelar pernikahan hingga 37 tamunya kena virus corona. Duh 🙁
Pasangan Scott Maggs dan Emma Matcalf yang menikah pada 6 Maret 2020 adalah salah satu contoh malapetaka lainnya. Dari total 120 tamu yang datang, 37 di antaranya terinfeksi virus Covid-19 setelah mendatangi pernikahan ini. Yang menyedihkan, ada seorang ibu yang tengah hamil dua anak juga dinyatakan terkena virus yang satu ini. Duh!
ADVERTISEMENTS
Dari dua kasus tersebut kita bisa belajar bahwa pertemuan-pertemuan yang bersifat masal layaknya pernikahan memiliki dampak jika digelar di masa ini
Salah satu hal yang paling danjurkan untuk dihindari adalah salaman, alasannya telapak tangan adalah bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk menyentuh wajah. Mungkin hal ini sudah dihindari atau diantisipasi dengan hand sanitizer sebelum masuk gedung. Namun virus Covid-19 ternyata bisa menempel di berbagai permukaan dengan tingkat ketahanan yang berbeda-beda lo. Sehingga berada di tengah kerumunan tetaplah membahayakan tamu yang datang.
ADVERTISEMENTS
Jika pernikahan benar-benar tak bisa ditunda, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal
Belakangan ini viral pernikahan dengan konsep drive thru di Malaysia yang mungkin bisa ditiru untuk meminimalisir adanya interaksi dan kontak fisik antara orang yang satu dengan yang lainnya. Bisa juga jika ingin sah terlebih dahulu, akad bisa digelar namun resepsi bisa ditunda. Pastikan juga semua steril seperti melakukan cuci tangan, mandi setelah acara, mencuci baju yang dikenakan, hingga menyemprot disinfektan. Namun, jika bisa bersabar dan legowo, pilihan menunda pernikahan akan menjadi yang paling bijak untuk diambil.
Mungkin hari-hari yang sudah kamu tunggu beberapa bulan sayangnya jatuh di hari-hari dalam masa pandemi corona ini, sehingga kamu harus sabar kembali menanti untuk menggelar resepsi. Tapi, semoga semuanya lekas berlalu dan keikhlasanmu segera terbayar ya.