Mungkin ada sebagian orang yang ingin menikah dengan orang dari negara yang berbeda dengan berbagai alasan, entah memang karena jatuh cinta, supaya bisa tinggal di luar negeri, atau alasan-alasan lainnya. Tak masalah jika memang demikian, tapi sebaiknya tak asal-asalan juga dalam memutuskan karena akan ada berbagai tantangan yang akan kamu hadapi nantinya jika hal tersebut benar kejadian.
Bayangkan saja, menikah dengan yang sama-sama dari Indonesia saja sudah memiliki tradisi dan budaya yang berbeda apalagi jika berbeda negara. Nah, untuk bisa ambil ancang-ancang dan bersiap-siap jika ternyata suatu hari kamu akan menikah dengan para bule ini, simak yuk beberapa bocoran tantangan yang akan kamu hadapi berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Secara bahasa mungkin kalian sudah fasih, namun akan ada kemungkinan terjadinya kesalahpahaman akibat perbedaan pola komunikasi
Pola komunikasi ini biasanya sudah dibentuk oleh lingkungan sejak seseorang masih kecil, sehingga akan menempel pada dirinya dalam waktu yang lama. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Research Gate, orang bule cenderung mengutarakan pendapat dengan cara yang lebih spontan dan tegas, sedangkan orang Indonesia kebanyakan akan lebih suka basa-basi dan kurang terus terang, meskipun tentu ada juga yang ceplas-ceplos. Akan tetapi, gaya komunikasi yang memiliki gap seperti ini akan rawan menimbulkan konflik. Makanya, pastikan kamu memiliki sistem penyesuaian diri yang cepat untuk menghadapi masalah ini.
ADVERTISEMENTS
2. Ingat bahwa pernikahan tak hanya melibatkanmu dan pasangan saja tapi juga dua keluarga, kesulitan berkomunikasi dengan mereka juga bisa jadi penyebab konflik
Kamu mungkin bisa lebih terbuka dan menyesuaikan diri terhadap adanya perbedaan yang dimiliki dengan pasangan namun coba tengok dulu orang tua dan anggota keluargamu, apakah mereka masih konservatif atau juga siap menerima hal-hal yang baru. Pasalnya kemungkinan akan ada satu dua hal yang membuat kalian bersinggungan dan harus diselesaikan dengan pola komunikasi yang baik dan sama-sama dipahami.
ADVERTISEMENTS
3. Rumah yang berjauhan dengan pasangan membuatmu perlu menimbang ulang di mana kamu akan menghabiskan harimu setelah pernikahan
Jika memang harus tinggal di luar negeri maka kamu harus bersiap untuk menetap dalam waktu yang lama, bahkan mungkin seumur hidup. Artinya kamu perlu beradaptasi lagi dengan budayanya. Walaupun kamu dan pasangan mungkin sama-sama berbahasa Inggris namun bisa jadi itu bukan bahasa pertamanya, penyesuaian diri harus dilakukan lagi dengan bahasa serta budaya bahkan aturan-aturan lainnya di negara pasanganmu. Tak hanya itu, memutuskan tinggal di luar sana berarti juga harus bersiap jauh dari keluarga dalam jangka waktu yang lama karena ongkos transportasi relatif mahal.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu juga perlu berpikir jangka panjang, nantinya ketika memiliki anak pola asuh yang kamu miliki bisa jadi berbeda dengan pasangan
Berdasarkan sebuah penelitian berjudul “Intercultural Parenting and The Transcultural Family”, pola pengasuhan anak ternyata menjadi sumber konflik yang signifikan untuk pasangan dengan latar belakang budaya yang berbeda. Ketika bayi lahir, maka masing-masing orang tua akan menggunakan pola asuh berdasarkan pengalaman ketika mereka masih kecil dulu. Berbagai metode seperti pola pendisiplinan, ekspektasi terhadap sikap anak, cara menunjukkan kasih sayang, hingga peran orang tua akan dipengaruhi oleh latar belakang budaya tersebut. Nah, karena kemungkinan besar memiliki budaya yang berbeda hal ini bisa jadi tantangan yang tak terhindarkan.
Selain hal-hal tersebut, tentunya kamu juga harus menyiapkan dokumen ini itu untuk mengurus pernikahan karena digelar dengan seseorang yang berkewarganegaraan asing, begitupun ketika kamu akhirnya memutuskan untuk pindah ke sana. Banyak hal yang ternyata juga perlu dikorbankan dan harus siap dihadapi ketika memutuskan menikahi orang luar negeri, tapi katanya sih dengan kekuatan cinta semuanya bisa kok dihadapi~