Pandemi belum berakhir, namun kita sudah harus bersiap dengan ‘new normal‘ di berbagai lini kehidupan, termasuk salah satunya adalah pernikahan. Jika sebelumnya pengantin hanya pusing menyiapkan bujet dan meeting dengan vendor, kini detail untuk tetap mengikuti protokol juga perlu dipikirkan. Mungkin banyak yang memilih akad saja tanpa resepsi, biar aman mumpung ada juga alasan. Akan tetapi, banyak juga yang kecewa akan hal ini dan masih ingin menggelar resepsi dengan banyak tamu undangan jika ini semua sudah mereda nantinya.
Jika memiliki pemikiran yang sama, ada baiknya beberapa hal terkait konsep pernikahan ‘new normal’ yang mungkin terjadi berikut ini kamu pertimbangkan agar acara yang berisi sukacita nggak malah berakhir menjadi petaka. Yuk simak selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
1. Akad atau pemberkatan saja disambung dengan syukuran bersama keluarga dekat bakal menjadi pilihan paling aman. Ini saatnya kamu bisa mewujudkan pernikahan intim atau intimate wedding di Indonesia, tanpa nyinyiran
Mungkin bagi sebagian orang saat-saat kembalinya normal dengan tambahan ‘new‘ di depannya akan menjadi titik di mana mereka bisa melaksanakan pernikahan hanya akad dengan plong tanpa beban. Jika ingin sedikit lebih meriah, syukuran juga bisa dilakukan setelahnya dengan hanya dihadiri oleh keluarga, saudara, dan sahabat dekat saja. Hal ini akan menjadi sesuatu yang kian lazim nantinya. Yah, pandemi ini memang sangat menyebalkan. Sedih memang, tapi buat pasangan yang dari dulu mengidamkan private wedding atau intimate wedding…inilah kesempatan terbaikmu untuk mewujudkannya.
ADVERTISEMENTS
2. Nyaman dengan konsep pernikahan tanpa perlu tatap muka, maka konsep virtual bisa saja tetap berlanjut sampai masa post-Corona
Berbagai inovasi terkait pernikahan di masa Corona sudah banyak dilakukan salah satunya di pemanfaatan bidang teknologi yang memungkinkan terjadinya pernikahan virtual di mana tamu tak perlu datang. Bahkan baru-baru ini ada yang menggunakan teknologi green screen demi mengganti dekorasinya dengan background wallpaper yang disesuaikan. Makanan dan suvenir pun akan diantar langsung ke rumah tamu. Tahapan demi tahapan acara juga akan disiarkan secara live streaming.
ADVERTISEMENTS
3. Jika pernikahan konvensional akan diadakan maka pemilihan venue yang longgar dan terbuka mungkin bakal makin menjadi favorit pengantin
Alih-alih digelar di dalam ruangan, pernikahan post-Corona akan lebih mungkin digelar di tempat terbuka agar sirkulasi udara lebih lancar. Selain itu tempatnya juga dipilih yang longgar agar tamu tak berdekatan. Pasalnya physical distancing juga masih mungkin dilakukan untuk beberapa waktu setelah post-Corona. Sebagai pertimbangan pula, sebaiknya jumlah tamu dikurangi daripada menyebabkan tranmisi.
ADVERTISEMENTS
4. Protokol kebersihan secara ketat di berbagai hal juga harus diperhatikan, mulai dari kebersihan tempat dan makanan hingga penyediaan hand sanitizer di segala sudut
Kebersihan kini menjadi fokus utama termasuk dalam pernikahan. Walau mungkin nantinya penyebaran Covid-19 melambat namun hand sanitizer tetap perlu disediakan karena banyak bakteri maupun virus yang mungkin akan menular melalui tangan. Pun walau disediakan secara prasmanan ada baiknya katering diambilkan oleh satu orang agar bakteri tak menyebar ke banyak yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. Budaya yang identik dilakukan saat pernikahan pada masa sebelum pandemi mungkin juga akan berkurang
Datang ke pernikahan biasanya identik dengan salaman atau bahkan pelukan dan cipika-cipiki jika sangat dekat. Paling tidak akan ada juga sesi foto bersama pengantin di pelaminan bersama tamu secara ganti-gantian. Akan tetapi, tradisi ini mungkin akan berkurang nantinya menilik orang masih banyak yang parno akan efeknya sekaligus demi mengurangi kemungkinan terjadinya transmisi.
Entah kapan pandemi ini akan berakhir, namun bisa diprediksi bahwa new normal untuk pernikahan ini suka nggak suka bakal jadi ‘tren’ yang harus diikuti para calon pengantin agar tetap aman. Meski membatasi ruang gerak pengantin dan para tamu, setidaknya tren pernikahan intim ini dapat membawa konsep baru dalam pernikahan di Indonesia. Yang biasanya harus mengundang ratusan bahkan ribuan tamu serta padat dengan beragam prosesi pernikahan kini orang tua harus legowo menggelar pernikahan minim tamu undangan plus lebih leluasa memangkas banyak bujet pernikahan yang nggak begitu perlu.