“Rul, ini yang masak siapa?”
“Aku dong… Enak kan, Ji?”
“Haha Asin banget! Kamu kebelet nikah?”
“Hah? Masa sih????”
“Ciye… Yang kebelet dinikahin…”
“Hiishh… Makanya cepetan lamar aku!”
“Waduh…”
Entah siapa yang mengawali dan bagaimana kisah awalnya, namun banyak dari kita yang tahu bahwa ada mitos soal masakan yang asin itu berarti juru masaknya sudah pengen nikah. Kalau bicara soal logika, jelas tak ada hubungan yang implisit yang terlihat antara rasa asin dan keinginan seseorang untuk menikah? Tapi namanya juga Indonesia, selalu ada kebiasaan dan mitos-mitos unik yang bikin kita geleng-geleng kepala.
Kira-kira, gimana ya dulu ceritanya kok sampai ada hubungan antara rasa asin dan hasrat buat menikah? Untuk menjawab itu, nih Hipwee akan mencoba menerkanya.
ADVERTISEMENTS
Mungkin masakan yang terlalu asin itu jadi kode buat ngajak bicara orangtua. Maklum, cewek kan hobinya ngasi kode~
Kurang suka mengungkapkan sesuatu secara langsung memang jadi salah satu ciri khas cewek Indonesia. Sedari dulu hingga sekarang, cewek-cewek Indonesia hobi banget sama yang namanya ngasih kode. Nah, salah satu cara paling ampuh agar ditanya dan diajak ngobrol oleh orangtua, jelas melalui masakan.
Bayangkan kalau masakan keasinan lalu orangtua bertanya,
“Nak ini kenapa kok asin banget masakannya?”
“Saya sudah umur segini, Pak, Buk. Sudah pengen nikah. Sampai lupa kalau masukin garam kebanyakan.”
ADVERTISEMENTS
Atau bisa jadi masakan asin jadi bentuk protes cewek, ketika pengen nikah tapi masih dilarang sama orangtua
Pada zaman dahulu, yang menentukan kapan cewek menikah adalah orangtuanya, utamanya sang ayah. Meski si cewek sudah kepengen nikah sama cowok yang ia cinta, tapi kalau orangtua belum mau melepas anaknya, ya tetap saja pernikahan tersebut urung terlaksana. Bisa jadi, masakan yang ia buat untuk orangtuanya sengaja dibikin terlalu asin. Sebagai bentuk protes kenapa ia tak segera diizinkan menikah dengan pujaan hatinya~
ADVERTISEMENTS
Mungkin juga masakan tersebut terlalu asin karena yang masak ngelamun. Zaman dulu, alasan cewek nggak fokus sih kebanyakan karena mikir jodoh…
Alasan yang satu ini bisa dibilang cukup logis, sih. Dari dulu sampai sekarang urusan perasaan jadi hal yang paling sering membuat cewek galau. Sebagai pribadi yang mendapatkan banyak tanggung jawab untuk mengurus urusan domestik rumah tangga cewek pada masanya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah demi memastikan semua kebutuhan rumah smooth.
Saat dia tengah memasak, kepikiran soal pasangan masa depan. Jadinya keasinan deh…
ADVERTISEMENTS
Mengonsumsi garam berlebih bisa menyebabkan darah tinggi. Bisa jadi saat masakannya dibilang terlalu asin, cewek jadi emosi dan nyeletuk pengen dinikahkan
Silahkan baca informasi yang ada. Mengonsumsi banyak garam bisa menyebabkan hipertensi. Orang yang darah tinggi cenderung akan mudah marah-marah. Penjelasan logisnya begini. Saat tekanan darah meningkat beban jantung juga akan meningkat. Dampaknya tekanan adrenalin dalam tubuh pun ikut meroket. Kondisi ini menyebabkan rasa tersinggung, kesal dan mudah emosi.
Mungkin, salah satu bentuk kebebasan yang cewek zaman dulu inginkan adalah bebas dari orangtua. Nyeletuklah dia soal dia ingin segera dinikahkan. Dalam kondisi sedang darah tinggi, ini sangat mungkin terjadi. Sejak itu mungkin cewek yang masakannya terlalu asin, disebut tengah kebelet kawin. :p
ADVERTISEMENTS
Dalam bahasa Jawa, garam itu uyah. Banyak yang percaya bahwa uyah itu akronim dari uwes kebelet nikah~
Kali ini kita bicara soal bahasa Jawa. Cewek zaman dulu itu identik dengan dapur dan salah satu bumbu dapur yang sering digunakan dalam masakan adalah garam. Kan memang garam itu penambah cita rasa favorit orang Jawa. Nah, dalam bahasa Jawa, garam itu uyah. Karena dasarnya orang Jawa itu seneng dan pinter bikin akronim, banyak yang sampai sekarang percaya bahwa cewek yang masakannya terlalu banyak garam itu sedang kepengen nikah. Maklum, uyah kan akronim dari ‘uwes kebelet nikah’. Haha
ADVERTISEMENTS
Yang paling ngehe sih, mungkin dulunya jawaban ‘kebelet nikah’ saat masak terlalu asin ini cuma bercanda, tapi terlanjur menyebar dan melegenda
Nah, ini kemungkinan alasan yang paling ngehe juga sih. Karena zaman dulu setiap cewek dituntut untuk bisa masak, jadi masakan yang fail karena terlalu asin berarti si cewek tak memiliki bakat masak. Cewek yang nggak bisa masak pada masa itu sering diejek sebagai cewek yang gagal menjadi seorang cewek. Karena malu, cewek-cewek ngeles aja dengan alasan ‘lagi kebelet nikah, nih’. Awalnya sih cuma bercandaan, cuma terlanjur menyebar dan dipercaya oleh banyak orang. Akhirnya jadi mitos deh sampai sekarang. Hadeeeh…
“Karena sifatnya mitos, kita tak tahu apa sebenarnya hubungan antara Natrium Klorida dengan hasrat seseorang soal menikah.”
Namun, sepertinya mitos ini jadi beban bagi cewek-cewek zaman sekarang. Mereka terbebani dan jadi khawatir kalau masakannya terlalu asin, mereka akan dikatain sedang kebelet kawin. Mungkin itu juga salah satu alasan kenapa banyak cewek zaman sekarang jadi males belajar masak. Biar dimaklumi kalau misalnya sekalinya masak nanti, masakannya terlalu asin. Mungkin loh, ya… Mungkin…. :p