Jangan dikira setelah menikah, pertanyaan yang berawal dengan kata ‘kapan’ akan berakhir. Pertanyaan ‘Kapan menikah?’ yang akhirnya berhasil kamu lewati (fiuh!) akan berganti menjadi ‘Kapan isi?’ atau ‘Kapan punya anak?’ yang mana ternyata cukup mengganggu juga jika ditanyakan berulang-ulang. Kalau memang berniat ingin langsung punya anak sih mungkin kamu bisa sedikit santai, tapi jika memang belum diamanahi atau berniat menundanya, hal tersebut jadi terasa mengganggu.
Akan tetapi, sebenarnya masalah utamanya bukan pada pertanyaan dari para teman atau tetangga. Saat kamu memutuskan untuk langsung punya anak pun, kamu perlu juga memperhatikan konsekuensi dari pilihanmu; menunda punya anak atau nggak. Kita simak yuk bersama, apa saja sih plus minusnya berusaha hamil setelah menikah?
ADVERTISEMENTS
1. Usia ideal untuk seseorang memiliki anak berada di rentang waktu yang lama, jadi mau langsung atau tak terburu-buru tetap aman juga
Dilansir dari Dokter Sehat, usia ideal seseorang hamil adalah antara 20 sampai 35 tahun. Jika hamil di usia setelahnya ditakutkan akan terjadi masalah kandungan. Sehingga jika kamu menikah di usia 20-an tidak ada masalah yang berarti dari segi kesehatan jika ingin langsung hamil. Malah hal ini akan menguntungkan karena saat hamil anak kedua, usiamu kemungkinan juga masih ideal untuk hamil.
ADVERTISEMENTS
2. Tak hanya dengan suami, kamu juga harus lekas beradaptasi saat memasuki kehidupan menjadi seorang ibu
Setelah menikah mungkin kamu harus menghadapi sifat-sifat suami yang baru muncul setelah kalian berada dalam satu rumah yang sama. Waktu yang dibutuhkan pun bisa jadi cukup lama. Jika dalam waktu ini kamu sudah berencana untuk memiliki anak, maka kemampuan beradaptasimu pun harus dua kali lipat. Pasalnya mengurus anak akan menjadi hal baru yang juga memerlukan waktu untukmu dalam menyesuaikan.
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa alasan pasangan menunda kehamilan adalah agar bisa pacaran setelah menikah, hal ini mungkin tak bisa kamu dapatkan jika kalian memutuskan langsung punya anak
Katanya sih pacaran saat sudah halal akan terasa lebih enak karena kalian lebih bebas melakukan apa saja, termasuk travelling atau melakukan hal-hal menyenangkan lainnya berdua. Hal ini akan berbeda jika perutmu sudah membesar dan sembilan bulan kemudian muncul si kecil yang mau tak mau membuat ruang gerakmu lebih terbatas dari sebelumnya. Siap nggak?
ADVERTISEMENTS
4. Dengan adanya anggota keluarga baru, tanggung jawab yang diemban pun akan semakin besar
Jika kamu belum punya persiapan yang matang akan hal ini, kamu bisa jadi akan kewalahan. Alasannya tak hanya masalah finansial saja, kamu juga harus menyiapkan mental. Akan menjadi apa anakmu kelak, bimbinganmu dari kecil sedikit banyak berpengaruh pada perkembangannya. Makanya jika setelah menikah langsung memiliki anak artinya kamu sudah menyerahkan dirimu untuk tanggung jawab yang besar di waktu yang lebih cepat.
ADVERTISEMENTS
5. Jika kamu merasa keadaan finansialmu belum begitu matang untuk akses pendidikan dan lain sebagainya, waktumu untuk mempersiapkan ini juga akan berkurang
Dengan munculnya tanggung jawab untuk mengurus anak, berarti pengeluaranmu akan bertambah. Padahal kamu juga masih perlu mengingat biaya sekolahnya kelak yang tidak sedikit sehingga kalian berdua perlu menabung. Namun, hal ini tidak menjadi masalah lagi jika kalian sudah mempersiapkannya secara matang atau memiliki rencana jangka panjang yang sudah disusun.
Di antara beberapa kelebihan dan kekurangan tersebut ada yang perlu diingat yaitu bahwa apapun yang kamu hadapai saat memilih untuk langsung memiliki anak, akhirnya juga akan tetap kamu hadapi nantinya. Pun, jika sampai saat ini kamu belum diberi momongan, kamu tak perlu berkecil hati dan terlalu merisaukan apa kata orang.
Toh pada akhirnya, yang menjalani setiap pilihan adalah kamu dan pasangan kan?