“Eh lucu banget ya gaunnya, nggak sabar banget deh pakai juga.”
Deg! Walaupun sebenarnya mungkin dia bercanda tapi setiap pembicaraan yang mengarah ke pernikahan entah mengapa mungkin mendadak bikin kepala kamu pening. Apalagi kalau hal tersebut diulang-ulang seolah memberikan kode tak langsung untuk segera dihalalkan. Padahal bisa jadi kamu memang merasa belum siap dari segala sisi, mental maupun finansial.
Akan tetapi, jika tak dikomunikasikan dengan baik yang ada malah keseriusanmu yang dipertanyakan atau ujungnya kamu sebal sendiri. Makanya, kalau pasangan sudah kelihatan ngebet dan sering memancing ke arah sana, ada baiknya kamu melakukan beberapa hal berikut. Simak yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Jangan gegabah menjawab iya jika memang belum siap sepenuhnya, dalam pernikahan akan muncul berbagai permasalahan
Marak kasus perceraian yang terjadi karena pasangan belum siap terhadap apa yang akan terjadi setelah menikah. Makanya, hanya karena pasangan terus-terusan minta dinikahi dan kamu merasa menyayanginya, bukan berarti kamu harus buru-buru juga. Mengutip seorang terapis pernikahan dari laman Today, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum gegabah menikah seperti kenyataan bahwa pasangan bukanlah seorang yang akan melengkapimu sehingga kamu harus mendukung dirimu sendiri terlebih dahulu. Ia juga mengatakan bahwa pasangan tak akan selalu jatuh cinta makanya memutuskan untuk langsung berkata ‘ya’ hanya karena saling mencintai rasanya kurang tepat.
ADVERTISEMENTS
2. Karena kamu sudah dewasa, kamu bisa kok secara terbuka membicarakan pernikahan. Kalau belum siap berikan pengertian yang tegas tanpa menyinggung
Dilansir dari Hello Sehat, sebaiknya kamu menghindari lekas meledak marah dan tersinggung ketika pasangan membicarakan pernikahan. Pasalnya, ia juga ingin tahu kejelasan hubungan kalian ke depan. Makanya saat ini kamu perlu untuk mengatakan dengan tegas jika memang belum siap menikah dan beri tahu kondisimu dengan cara yang jujur. Memaparkan rencana ke depannya juga bisa dilakukan, misal apa yang akan kamu lakukan secara fokus dan kapan rencana untuk melangsungkan pernikahan.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu juga bisa meminta waktu ke pasangan dan menunjukkan keseriusanmu terhadapnya
Mulai dari pernikahan itu sendiri hingga kehidupan setelahnya, akan ada banyak keperluan yang harus dipenuhi. Makanya kamu perlu menabung dan melakukan perencanaan-perencanaan yang lainnya. Kamu perlu memperhitungkan berbagai langkah praktis, menyusun target, dan kapan akan mencapainya. Setelahnya paparkan perencanaan tersebut kepada pasangan dan buktikan dengan melakukan yang terbaik yang kamu bisa. Mengenai target waktu mungkin bisa kamu bicarakan lagi dengannya.
ADVERTISEMENTS
4. Walau mungkin kamu sudah memiliki perencanaan dan target namun kamu juga tak bisa memaksa agar pasangan tetap menunggu dan bertahan
Jika ternyata tak didapatkan kesepakatan perihal waktu maka kamu tak bisa memaksanya untuk tetap bertahan. Ia mungkin juga memiliki kekhawatiran akan ketidakjelasan di masa depan. Memaksakan kehendak hanya akan membuat hubunganmu dan pasangan berjalan kurang mulus, baik terpaksa menunggu maupun terpaksa buru-buru. Maka masing-masing perlu legowo jika salah satu memilih untuk menikah dengan ia yang lebih siap.
Katanya rasa cinta bisa mengalahkan segalanya, namun ketika membicarakan pernikahan maka persiapannya bukan perasaan itu saja. Berbagai persiapan dari mental hingga finansial juga sangat diperlukan agar tak tiba-tiba mandeg dan menyerah di tengah jalan.