Budaya Tionghoa memang relatif baru diakui di Indonesia, meskipun sebenarnya mereka sudah menjadi bagian dari Indonesia sejak lama. Meskipun begitu, tampaknya mempelajari budaya minoritas di Indonesia ini bisa menjadi hal yang cukup menarik, terutama kalau kamu punya cita-cita pengen dapat suami koko-koko ganteng atau memang dari sononya dilahirkan dari keturunan Tionghoa, hehe.
Kali ini Hipwee Wedding mau membahas tentang upacara Teapai sebagai bagian dari pernikahan adat Tionghoa. Apasih upacara Teapai? Dan apa maknanya?
ADVERTISEMENTS
Upacara Teapai adalah upacara minum teh yang dilakukan setelah prosesi agama dan sebelum resepsi
Upacara teapai adalah upacara minum teh yang dilakuan oleh pengantin keturunan Tionghoa bersama dengan keluarganya. Upacara minum teh ini biasanya dilakukan di pagi hari setelah upacara agamis dilaksanakan. Untuk yang Islam tentunya acara dilakukan setelah akad nikah, dan yang Kristiani melakukannya setelah acara pemberkatan selesai. Ada juga yang mengadakan di malam hari setelah resepsi meskipun katanya kekhusyukannya jadi semakin berkurang.
ADVERTISEMENTS
Upacara ini ditujukan sebagai penghormatan bagi orang tua di kedua keluarga pengantin
Secara singkat, upacara Teapai ini adalah sebuah acara penghormatan kedua mempelai kepada anggota keluarga mereka yang lebih tua. Acara yang satu ini diikuti bukan saja oleh Ayah dan Ibu, tapi juga kakek-nenek, paman-bibi, kakak yang sudah menikah, dan sepupu-sepupu yang dituakan. Penyuguhan secangkir teh kepada orang-orang berikut merupakan sebuah simbolisasi rasa hormat si pengantin kepada mereka.
ADVERTISEMENTS
Meskipun begitu, acara ini hanya boleh diikuti oleh mereka yang sudah menikah saja. Jadi kakak yang masih jomblo dilarang ikut
Meskipun diikuti oleh hampir seluruh anggota keluarga yang lebih tua, ada beberapa anggota keluarga yang dilarang untuk hadir. Pertama, tentunya adik dari pengantin dilarang hadir terutama adik yang sudah menikah. Kakak juga dilarang hadir apabila mereka belum menikah atau sudah dilangkahi. Meskipun begitu, ada pengecualian tersendiri yaitu ketika orangtua sudah tiada, si kakak boleh menjadi wali yang sah.
ADVERTISEMENTS
Acara dimulai dengan mendudukkan kedua orang tua pada kursi yang sudah disediakan dan kemudian diberi hormat
Acara biasanya dimulai di pagi hari dan dimulai dari ayah dan ibu. Ayah dan ibu duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan. Kemudian kedua mempelai memberikan hormat khas Tionghoa dengan membungkuk dan mengepalkan telapak tangan mereka. Setelah penghormatan terhadap orangtua selesai, kemudian dilanjutkan dengan kakek-nenek, paman-bibi, dan seterusnya. Khusus untuk penghormatan terhadap orangtua dan kakek-nenek, kedua mempelai biasanya melakukannya dengan berlutut karena dalam budaya Tionghoa drajat mereka lebih tinggi dari paman-bibi dan saudara-saudara lain.
ADVERTISEMENTS
Didampingi oleh bridesmaid yang terpilih, kedua orangtua disuguhi teh oleh kedua pengantin
Setelah sesi penghormatan selesai, acara dilanjutkan dengan suguhan teh ke orangtua. Biasanya pengantin akan didampingin oleh bridesmaid yang sudah dipilih. Bridesmaid tersebut akan membawa nampan dan secangkir teh yang nantinya akan disuguhkan oleh si calon pengantin kepada orangtua. Penyuguhan teh pun ada caranya tersendiri, dimana pengantin pria menyuguhkan teh kepada keluarga mempelai wanita dan sebaliknya.
ADVERTISEMENTS
Setelah teh selesai disuguhkan, mempelai pengantin berganti menerima hadiah berupa angpao
Setelah para sesepuh selesai meminum teh, cangkir kemudian akan diambil oleh pengantin wanita. Setelah itu, sebagai rasa terima kasih, para sesepuh kembali memberi hadiah kepada kedua mempelai yang biasanya berupa angpao. Secara tradisi, jaman dulu hadiah bisa berupa macam-macam mulai dari kain sutera, arak yang mahal, kasur dan sprei, dan sebagainya. Namun, sekarang semuanya sudah dibikin praktis, alhasil angpao berisikan uang menjadi pilihan yang lebih umum untuk diberikan.
Acara pun ditutup dengan salam dan hormat seperti di awal acara
Di akhir acara, kedua mempelai melakukan prosesi penghormatan lagi sama seperti di awal acara dengan membungkukan badan dan mengepalkan tangan. Penghormatan dimulai dari ayah dan ibu yang kemudian diikuti oleh kakek dan nenek, paman dan bibi, dan seterusnya.
Acara teapai ini sendiri sekarang masih sering dilakukan oleh warga keturunan Tionghoa, meskipun keontetikannya sudah berkurang akibat jaman yang semakin modern. Menarik kan?