Bagi orang Jawa, acara pernikahan adalah sesuatu yang harus disambut dengan bahagia dan penuh syukur. Dengan segala filosofisnya, ternyata mengakhiri rangkaian upacara pernikahan itu ada caranya sendiri. Salah satunya adalah dengan mengadakan acara kumpul bersama sambil menyantap makanan yang disebut dengan tradisi Sumsuman. Makanannya pun nggak sembarangan, ada satu makanan khusus yang harus disajikan.
Mungkin belum banyak yang paham soal tradisi Sumsuman yang dilaksanakan sejak dahulu. Bahkan kebanyakan sudah tidak melakukannya lagi. Tapi nggak ada salahnya buat tahu tentang acara ini sekaligus mengenal makna dalam dibalik tradisinya.
ADVERTISEMENTS
Tradisi Sumsuman dikenal sebagai ‘after party‘ acara pernikahan. Biasanya sih dilakukan bersamaan dengan pembubaran panitia pernikahan
Setelah upacara pernikahan berlangsung, biasanya pengantin akan mengundang orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk melakukan pertemuan. Mirip pesta, tapi yang ini unik dan beda. Pasalnya, acara ini dilangsungkan sekaligus untuk membubarkan panitia pernikahan yang sebelumnya pernah dibentuk
ADVERTISEMENTS
Dalam acara tersebut, biasanya dilakukan evaluasi, ucapan syukur dari yang mengadakan pernikahan, dan juga saling meminta maaf jika ada kesalahan
Selain untuk membubarkan panitia, acara itu juga bermaksud untuk melakukan evaluasi. Pengantin serta orang tuanya biasanya juga berterimakasih atas bantuan mereka. Lalu, jika ada kesalahan, mereka bisa saling meminta maaf. Diharapkan acara pernikahan benar-benar selesai dengan bahagia.
ADVERTISEMENTS
Hidangan utama yang harus ada adalah jenang atau bubur sumsum. Bubur sumsum adalah bubur putih dengan kuah coklat dari gula jawa
Nama Sumsuman sendiri dikarenakan dalam acara itu ada menu wajib yang harus ada yaitu jenang sumsum. Jenang atau bubur sumsum ini terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan serta tambahan lainnya. Rasanya gurih, teksturnya lembek. Biasanya disajikan dengan juruh alias kuah dari gula jawa yang manis.
ADVERTISEMENTS
Putihnya bubur melambangkan hati yang bersih. Kuah manis gula jawa jadi simbol kesejahteraan. Dan lengketnya bubur menggambarkan eratnya hubungan
Pemilihan bubur sumsum bukan tanpa makna tersendiri. Bubur berwarna putih artinya adalah hati yang bersih. Kuah manis dari gula jawa tersebut melambangkan kesejahteraan karena gula banyak digunakan dalam makanan Jawa. Sedangkan tekstur bubur yang lengket jadi simbol eratnya persaudaraan mereka.
Memakan bubur sumsum diharapkan bisa menghilangkan semua rasa lelah sehabis terlibat dalam acara pernikahan. Ini sekaligus ucapan terimakasih dari mempelai untuk semua yang ikut direpotkan karena mereka mengadakan acara pernikahan.