Menikah itu apa sih?
Bicara soal pernikahan, banyak orang berpikir tentang hal yang membahagiakan saja. Padahal, menikah adalah sebuah langkah memulai hidup baru dengan pasangannya. Jika selama ini kamu hanya tahu soal yang senang-senangnya saja, realitanya kesenangan itu bisa jadi tak lebih besar dibanding masa-masa penuh tantangan nantinya.
Percaya atau nggak, post-wedding depression kerap dialami para pengantin baru lo. Setelah menikmati momen-momen indah resepsi dan bulan madu, ternyata perasaan semacam ini bisa saja menghampiri. Hmm, jadi apa saja penyebab dan kenapa bisa sampai mengalami post-wedding depression?
ADVERTISEMENTS
Katanya menikah bikin tujuan hidup lebih terarah. Namun lambat laun bakal muncul kebingungan dalam diri sendiri soal tujuanmu
Salah satu alasan yang membuat kita jadi mantap menikah yaitu ingin hidup lebih terarah. Dengan menikah, kamu bakal tahu hal-hal apa saja yang jadi prioritas utama. Kamu jadi lebih semangat kerja dan bisa mempertimbangkan berbagai hal sesuai dengan kebutuhan keluarga. Namun jangan heran jika nanti muncul keraguan yang membuatmu bingung dalam menjalani hari. Kamu bakal bertanya-tanya sendiri “Sudah benar belum ya keputusan kredit rumah dibanding ngontrak?”.
Walau sebelumnya sudah kamu bicarakan dengan pasangan, tetap saja bikin bingung dan ragu. Bahkan, kamu pun meragukan pekerjaanmu saat ini “Apakah sudah menjadi pekerjaan terbaik untuk ke depannya?”, padahal kantormu lagi nggak ada masalah apapun. Serba galau deh, intinya.
ADVERTISEMENTS
Kamu merindukan momen sibuk dan penting dalam merencanakan pernikahan. Kamu pun syok, lantaran saat sudah menikah malah banyak bosannya. Lah 🙁
Siapa sih yang nggak semangat merencanakan pernikahan? Maka tak heran kalau kamu dan pasangan tiap hari sibuk mempersiapkan berbagai hal buat pesta di hari bahagia kalian. Ya, kalian happy banget dan penuh semangat. Sayangnya, setelah pulang madu malah syok dengan kehidupan baru.
Kalian yang hampir setahun kemarin sibuk mempersiapkan hari besar, tiba-tiba sepulang bulan madu malah menjalani hidup yang langsung drastis ‘B’ aja. Hal seperti ini jika tak dilakukan kegiatan-kegiatan yang seru, tentunya bakal membosankan dan bikin stres.
ADVERTISEMENTS
Jujur saja kalau kamu menyukai perhatian yang besar dari sebelum dan saat resepsi diadakan. Tapi setelahnya, semua perhatian itu seolah-olah berkurang dan kamu sulit menerima
Post-wedding depression bisa saja hadir ketika kamu yang butuh perhatian lebih. Hal ini terjadi dimulai dari sebelum pernikahan sampai saat acara resepsi karena yang namanya pengantin pasti jadi pusat perhatian. Setelah menikah, maka kamu bakal merindukan perhatian-perhatian ini. Seolah-olah kamu sudah dilupakan begitu saja oleh orang-orang dan nggak begitu dipedulikan. Inilah yang membuat post-wedding-depression muncul.
ADVERTISEMENTS
Kamu sulit menerima kenyataan bakal kembali ke kehidupan normal setelah bulan mandu. Rasanya kamu cuma pengen senang-senang terus seperti di bulan madu saja
Ada kenyataan yang sulit diterima ketika bulan madumu segera usai. Kamu seakan-akan sudah terbuai dengan berbagai hal-hal menyenangkan selama bulan madu saja. Lalu, post-wedding depression akan muncul ketika kamu teringat bahwa bulan madu akan segera berakhir dan kamu harus kembali ke kehidupan normal seperti biasa. Kuliah lagi atau berkutat dengan pekerjaan di kantor.
Tapi tenang, post-wedding depression nggak seseram itu kok, karena biasanya cuma berlangsung beberapa bulan saja. FYI, justru banyak pengantin baru yang nggak sadar bahwa kesedihan mereka berasal dari pernikahannya lo. Hal ini lantaran mereka seperti memaksa diri untuk yakin kalau pernikahannya sudah sesuai harapan. Demi meminimalisir ini, baiknya kurang-kurangi kebanyakan mikir hal yang nggak perlu dan berusahalah positive thinking dalam menjalani hari-harimu. Semangat ya!