Memang bukan pertama kalinya, kisah pasangan yang batal menikah diungkap di dunia maya. Kamu tentu masih ingat, berita menghebohkan tentang wanita yang memutuskan hubungan dengan pacarnya lantas menerima pinangan dari pria lain yang baru saja dikenalnya. Dan banyak berita-berita lain yang berbicara tentang kegagalan hubungan dua sejoli yang telah dibangun sekian lama karena sesuatu hal yang nggak bisa kita duga.
Kali ini, Hipwee Wedding akan mengangkat kisah seorang netizen bernama Hotmaria Ompusunggu yang juga mengalami kegagalan hubungan jelang pernikahan. Lewat akun Instagramnya, wanita cantik ini membagikan kisah mengharukan di balik foto prewedding yang diunggahnya bersama calon pasangan yang kini telah berubah status menjadi mantan pasangan. Nggak heran jika sosok pria dalam foto hanya berupa bayangan. Silakan simak dan renungkan…
ADVERTISEMENTS
Ini adalah unggahan foto pertama dalam Instagram terbaru bertajuk ‘New Chapter’ milik Hotmaria, menandai lembaran baru kehidupannya usai perpisahan
Semula, Hotmaria berencana untuk mengawali lembaran barunya lewat akun ini, namun takdir berkata lain. Seminggu setelah perpisahannya dengan mantan pasangan, ia memutuskan untuk membagi kisahnya dengan harapan bisa mengiklaskan keadaan, bangkit dan menghadapi kenyataan.
ADVERTISEMENTS
Berilah yang terbaik dari apa yang kamu miliki, mungkin orang lain tidak pernah merasa cukup. Namun, tetaplah memberi yang terbaik…
Mengawali kisahnya, Hotmaria mengaku telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut momen bahagia yang (seharusnya) jatuh pada Mei mendatang. Menanggapi kegagalannya, Hotmaria berpesan agar kita senantiasa mencintai pasangan dengan sepenuh hati dan rela berjuang demi mewujudkan impian untuk bersatu. Tetaplah memberi yang terbaik yang kamu bisa. Tentu, dengan tetap pasrah pada kehendak Tuhan.
ADVERTISEMENTS
Baik-buruk mantan pasangan telah diterimanya tanpa terkecuali. Kasih sayang yang tulus terhadapnya pun masih terasa hingga kini
Hotmaria menggambarkan betapa sayangnya ia terhadap mantan pasangannya. Segala kekurangan dan kelebihannya ia terima dengan tulus. Pun hingga saat ini, Hotmaria yakin bahwa mantan pasangannya merasakan hal yang sama. Inilah tindakan nyata yang patut kita teladani, tetap mengasihi sepahit apapun keadaaanya.
ADVERTISEMENTS
“Aku percaya kekuatan itu dari Tuhan, dan ketika aku tak berdaya lagi, mungkin di saat itulah aku harus berhenti dan menyerah…”
Dengan berat hati Hotmaria memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan mantan pasangan. Ketidakcocokan, menjadi alasan kuat untuk menyerah dan tidak melanjutkan hubungan mereka ke tahap pernikahan. Meski terdengar klise, ketidakcocokan ini bisa berarti banyak hal, saking kompleksnya, Hotmaria sampai tak sanggup untuk menceritakannya. Bukan hal yang mudah memang, tapi Hotmaria yakin, semua ini atas kehendak yang kuasa.
ADVERTISEMENTS
Sedih, kecewa, galau dan rindu, semua bercampur jadi satu. Menjadi salah satu bagian dalam hidupmu adalah kenangan terindah bagiku…
Dalam momen ini, Hotmaria masih belum merelakan sepenuhnya kepergian mantan-calon-suaminya. Baginya, kenangan-kenangan yang mereka lalui bersama terlalu berharga. Bagian terbaiknya adalah, mereka berpisah secara baik-baik, bahkan mantan pasangannya meminta maaf pada sang mama atas kegagalannya menjadikan Hotmaria sebagai istrinya. Agaknya, hanya sedikit pasangan yang bisa bersikap dewasa seperti ini.
ADVERTISEMENTS
Tak ada gunanya lagi meratapi hubungan yang telah kandas. Tapi apa daya, kenangan bersamanya terlalu berharga
Adalah wajar jika seseorang yang dengan terpaksa mengakhiri hubungan percintaan sangat berat untuk melepaskan kenangan. Terlebih jika pasangan tersebut sudah dalam tahap persiapan untuk mengikrarkan janji suci pernikahan. Belum lagi jika keduanya mengalami proses yang luar biasa dalam membangun kepercayaan. Sungguh disayangkan.
Sepanjang jalan kini tinggal kenangan, Hotmaria belum juga sanggup untuk melepas semuanya itu
Mungkin dengan mengingat dan menceritakan kembali masa-masa indah dan haru, suka dan duka yang dijalani mereka berdua, akan menguatkan Hotmaria untuk semakin mantap menjalani kenyataan hidup yang harus dijalaninya
Hotmaria mulai memantapkan langkahnya untuk keluar dari jerat kenangan dengan belajar mengikhlaskan. Ia selalu yakin bahwa Tuhan selalu pimpin langkahnya
Perbedaan usia yang terpaut 9 tahun antara Hotmaria dan mantan pasangan menjadi ujian terberat mereka. Perbedaan itu pula yang menyebabkan ego dan pandangan mereka saling beradu sekian lama. Tak mampu lagi bertahan dengan perbedaan yang sulit untuk disatukan, perpisahan adalah jawaban yang menurut mereka terbaik daripada bertahan.
Beruntung Hotmaria memiliki orang-orang tersayang yang mendukungnya untuk bangkit dan menatap ke depan
Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita begitu saja. Jika hal sulit ditimpakan pada kita, maka sesungguhnya Dia juga telah mempersiapkan rencana indah untuk dapat kita nikmati di kemudian hari. Hotmaria bersyukur masih memiliki orang-orang terdekat yang disiapkan Tuhan untuk menopang dan menguatkannya dari keterpurukan.
Di tengah masalah yang menimpa hidupnya, Hotmaria belajar untuk minta maaf dan memaafkan. Karena sesungguhnya kesediaan hati akan berbuah kelegaan
Hotmaria tak lantas membenci calon mertua yang kini juga telah berubah status menjadi mantan mertua hanya karena perpisahannya. Dalam tahap ini, Hotmaria telah bertumbuh dan menjadi selangkah lebih kuat untuk bisa melangkah ke depan, meninggalkan yang telah lalu.
Pada akhirnya, Hotmaria belajar untuk tetap bersyukur, mengasihi dan mendoakan yang terbaik untuk orang lain di tengah keterpurukan yang ia alami
Dalam kisah yang dialami Hotmaria, tersirat sebuah pelajaran berharga. Kita diajarkan agar tidak menjadi ‘kerdil’ hanya karena ditimpa ujian berat. Justru dengan adanya permasalahan dalam hidup, kita adalah orang pilihan yang telah disiapkan untuk menjadi manusia yang selalu bertumbuh dan siap untuk ‘naik kelas’. Artinya, jika kamu berhasil melewatinya dengan baik, maka selamat, kamu telah menjadi lebih dewasa dari sebelumnya dan siap menjemput kebahagiaan yang sudah Tuhan siapkan untukmu. Ini adalah spirit hidup yang harusnya kita teladani, bukan?
Satu lagi, jodoh itu di tangan Tuhan. Sebaik-baik apapun kita sudah mengupayakan, ending-nya tetap balik lagi ke Yang Maha Merencanakan. Ketika segala angan-angan dan harapan memulai biduk rumah tangga telah dipersiapkan sedemikian rupa, jika Tuhan sudah berkehendak, kita bisa apa?