Duka mendalam sedang dirasakan oleh bangsa Indonesia. Pasalnya, sosok yang turut berkontribusi besar untuk kemajuan bangsa, B.J. Habibie, wafat pada 11 September 2019 pukul 18.05 di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Sosok beliau begitu identik “pesawat” dan “asmara”. Kisahnya bersama sang istri, Hasri Ainun Besari pun menjadi panutan banyak orang. Selalu saling mendukung dan dipenuhi romantisme, pasangan ini berhasil bertahan hampir setengah abad hingga maut memisahkan.
Akan tetapi, ternyata pasangan ini tak serta merta jatuh cinta pada pandangan pertama seperti beberapa kisah manis beberapa pasangan yang lain lo. Justru mereka awalnya tak saling tertarik bahkan mengejek. Simak perjalanan cinta legendaris mereka yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Habibie dan Ainun sudah kenal sejak SMP, namun dari perkenalannya belum ada perasaan apa-apa. Bahkan Habibie memanggil Ainun dengan sebutan “Gula Jawa” karena kulit cokelatnya
ADVERTISEMENTS
2. Mereka justru baru dekat setelah Habibie kembali ke Indonesia saat menjalani kuliah program doktoral sambil bekerja di Jerman dan Ainun cuti kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Hubungan serius ini dimulai pada awal tahun 1962 saat Gula Jawa sudah berubah menjadi Gula Pasir.
ADVERTISEMENTS
3. Sebenarnya mereka sudah dijodoh-jodohkan oleh guru SMA-nya karena sama-sama cerdas. Namun akhirnya Habibie tertarik setelah bertahun-tahun dan benar-benar mengobrol karena gadis itu memiliki perhatian yang kuat terhadap apa yang menjadi perhatiannya juga
ADVERTISEMENTS
4. Seperti kebanyakan pasangan lainnya, mereka juga PDKT. Tapi, proses ini dilaksanakan secara kilat karena setelah beberapa bulan saja di Indonesia dan menemuinya, ia memberanikan diri melamar Ainun
ADVERTISEMENTS
5. Akhirnya mereka menikah pada 12 Mei 1962 di Bandung. Kemudian Ainun diboyong ke Jerman setelah satu bulan menikah
Dalam sebuah wawancara bersama Najwa Shihab, ia berkata “Jadikan saya suamimu yang kamu idam-idamkan. Berikanlah kesempatan kepada saya menjadikan kamu istri yang saya idam-idamkan.” Kutipan manis lainnya adalah, “Masa lampau adalah milikmu dan milik saya. Masa depan milik kita bersama.”
ADVERTISEMENTS
6. Di Jerman, Ainun merasa kesepian karena Habibie bekerja hingga larut malam demi promosi karena penghasilan mereka yang pas-pasan
Dikutip dari Tirto.id Habibie sempat bekerja menjadi ahli konstruksi pabrik kereta api. Ia pulang jam 11 malam dan masih harus lanjut menulis disertasi. Ainun sendiri belajar menjahit hingga membuat pakaian-pakaian sendiri. Menurutnya, walau masa yang berat tapi saat tersebut menjadi kenangan yang manis jika diingat.
7. Ainun sempat menjadi dokter di Hamburg selama beberapa bulan, tapi ia akhirnya ingin fokus menjadi ibu rumah tangga
8. Kisah haru pasangan ini terjadi pada perpisahan yang disebabkan Ainun wafat terlebih dahulu pada 22 Mei 2010 karena tumor. Habibie setiap hari mengunjungi makam sang istri selama 100 hari pertama setelah meninggal
Meskipun merasa sangat terpuruk dan kosong, ia mencoba untuk bangkit dan menuliskan kisah cintanya menjadi sebuah buku berjudul Habibie & Ainun yang kemudian dibuat menjadi film.
Meskipun kita semua sedang berduka, barangkali beliau kini justru sedang berbahagia karena di alam yang lain, Ainun sedang tersenyum menyambutnya. Seperti dalam sebuah wawancara di sebuah stasiun televisi swasta, beliau mengungkapkan bahwa ia tak takut mati setelah Ainun meninggal terlebih dahulu karena jika sampai waktunya ia masuk di dimensi dan keadaan Ainun saat ini, Ainun akan berkata “Hei, kamu sekarang di sini ya?”