Love in the time of pandemic.
Kalau didengar mirip judul novel atau film romantis yang isinya kencan ‘uwu’ sepasang kekasih yang memiliki akhir bahagia ya? Tapi saat dijalani ternyata kisah ini kadang perlu penuh dengan perjuangan. Salah satu yang mengalaminya adalah pasangan beda negara yang tinggal di perbatasan, yaitu Savannah Skoop dan Ryan Hamilton yang mesti menunda pernikahan yang harusnya digelar pada 8 Mei tahun ini.
Awalnya pasangan ini viral karena sebuah video Tiktok yang menunjukkan saat mereka berkencan. Warganet menganggap hal tersebut manis dan romantis. Simak yuk kisah mereka selengkapnya mulai dari pacaran beda negara hingga pandemi yang membuat mereka harus menunda pernikahan sementara!
ADVERTISEMENTS
Pasangan beda negara ini ternyata pertama kali bertemu melalui aplikasi kencan yang membawa mereka ke hubungan beda negara
Pasangan ini bertemu pada bulan Juli tahun lalu melalui sebuah aplikasi pencarian jodoh. Karena tinggal di daerah perbatasan maka Savannah Koop yang tinggal di Abbotsford, British Columbia, Kanada berjodoh di aplikasi tersebut dengan Ryan Hamilton yang tinggal di Bellingham, Washington, AS. Masyarakat sekitar ternyata terbilang sering melintasi perbatasan untuk bekerja atau bahkan dalam hal ini, kencan.
ADVERTISEMENTS
Walau tak memiliki kesan pertama yang baik namun seiring berjalannya waktu ternyata keduanya merasa cocok dan memutuskan lebih serius
Setelah mengenal selama kurang lebih sebulan, pasangan ini berpacaran secara resmi walau awalnya masing-masing mengaku kurang sreg satu sama lain. Tapi siapa sangka akhirnya cincin tunangan berlabuh juga di jari manis pada 1 Maret 2020 lalu. Akkhirnya setelahnya mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan yang seharusnya digelar pada 8 Mei ini. Bahkan mereka jua berencana untuk berbulan madu ke Eropa. Semua itu terencana dengan indah dan detail sebelum akhirnya pandemi corona datang tiba-tiba dan harus menghentikan sementara rencana yang sudah tersusun rapi.
ADVERTISEMENTS
Pernikahan harus ditunda, perbatasan juga menerapkan aturan yang lebih ketat dari sebelumnya
Pernikahan tak bisa terlaksana karena perbatasan akan ‘ditutup’ selama 30 hari. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu bahwa mereka tak bisa lagi bertemu satu sama lain. Jika tak punya tujuan jelas seperti seorang dokter atau perawat yang akan bekerja atau justru pasien yang butuh resep, segala aktivitas yang menyeberangi perbatasan harus ditunda termasuk saat hanya akan bertemu tunangan.
ADVERTISEMENTS
Ternyata Koop memiliki ide setelah aturan ini diberlakukan. Akhirnya mereka tetap bisa bertemu tanpa menyalahi aturan
Karena keadaan ini, Koop memiliki ide baru yaitu melakukan kencan tepat di perbatasan. Beruntungnya tak ada dinding maupun pagar yang menghalangi dua jalan di negara berbeda ini, perbatasan hanya dipisahkan oleh sebuh parit. Mereka bisa berdiri dengan jarak dua meter satu sama lain saat berkencan. Koop akan membawa kursi malas sedangkan Hamilton membawa selimut. Tak lupa juga mereka membawa bekal berupa kopi dan makanan ringan. Polisi seringkali memperhatikan namun akhirnya membiarkan.
Saat pernikahan harus ditunda sementara saling menguatkan tetap perlu dilakukan, barangkali lewat video call atau saling berkirim pesan. Mungkin kencan yang dilakukan Koop dan Hamilton masih aman karena tempat yang sepi tak mennimbulkan kerumunan. Akan tetapi, jika aturannya memang tak memperbolehkan keluar rumah apalagi bertemu maka sebaiknya tetap mematuhinya.
“This too shall pass.”