Setelah resmi menikah dan akhirnya diberi kepercayaan untuk memiliki keturunan, sudah jadi tanggung jawab orangtua untuk mengasuh buah hati tercinta. Sekalipun hari-harinya disibukkan dengan berbagai aktivitas, orangtua yang baik nggak akan pernah melupakan atau mengabaikan anaknya. Baginya, mengasuh dan menjaga anak selalu jadi prioritas utama.
Namun berbeda dengan para orangtua berikut, yang justru tingkah laku dan caranya mengasuh anak sama sekali nggak mencerminkan orangtua yang baik. Memang, setiap orangtua punya caranya sendiri untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Mereka berhak mengambil keputusan apapun terkait penanganan anaknya, orang lain pun nggak berhak untuk mendiktenya. Namun, beberapa tindakan orangtua berikut ini sangat nggak patut dicontoh. Entah memang teledor atau kurang tanggap, orang-orang ini agaknya belum siap jadi orangtua.
ADVERTISEMENTS
1. Bayi ini ‘diamankan’ dengan menggunakan sabuk pengaman di dalam mobil. Jika belum sanggup menyediakan baby car seat atau membawa bayi tanpa pengawasan saat mengemudi, lebih baik diam saja di rumah lah ya daripada begini~
ADVERTISEMENTS
2. Si ibu tampaknya kurang tanggap dengan berat anak yang sudah nggak seharusnya menaiki kereta bayi. Namun ia seakan nggak peduli, padahal jelas-jelas kaki si anak sudah hampir menyentuh tanah
ADVERTISEMENTS
3. Mama ini asyik ngerumpi dengan kawannya sementara anaknya kelelahan hingga ketiduran di lantai. Ingat, Ma, kalau mau hang-out, jangan lalu abaikan anaknya!
ADVERTISEMENTS
4. Kelihatannya memang darurat, tapi apakah ibu ini punya jaminan aman untuk anak bayi yang diletakan di lantai sementara ia sibuk meracik minuman? Kalau nggak sengaja terinjak, gimana?
ADVERTISEMENTS
5. Karena kedua tangannya penuh dengan bungkus belanjaan, wanita ini meggendong anaknya yang lelah dan tertidur. Saking kerepotannya, ia sampai nggak menyadari kalau anaknya perlahan merosot ke bawah dan hampir jatuh. Duh, mbok berhenti lalu betulkan dulu ‘kan bisa~
ADVERTISEMENTS
6. Di mana-mana, ibu yang baru saja melahirkan anaknya pasti ingin segera face to face dan menyusui anak bayinya. Tapi ibu ini malah sibuk bermain gadget. Mungkin ia sedang kebingungan bikin caption untuk mengumumkan kelahiran anaknya lewat media sosial…
7. Entah sadar atau nggak, ibu ini tampaknya begitu antusias membiarkan anak bayinya bermain-main dengan senapan. Apa jadinya kalau senapan tersebut kemudian meletus dan menyebabkan kecelakaan? Parah sih emang…
8. “Biarin aja, mumpung lagi tidur”, mungkin ini yang terbesit di pikiran orangtua yang melakukan hal ini. Bagaimanapun, anak yang sedang tertidur nggak layak dijadikan sarana aji mumpung, apalagi untuk hal-hal yang sifatnya membahayakan
9. Ibu nyentrik ini sadar nggak ya, kalau merokok sangat membahayakan kehamilannya? Belum lagi perilakunya ini disaksikan langsung oleh anaknya yang juga masih kecil. Sungguh nggak layak tiru!
10. Orangtua ini memang nggak ngeh atau masa bodoh ya dengan peringatan yang tertulis sangat jelas di sana? Eh, mereka malah mendudukkan ketiga anaknya di atas benda bertegangan tinggi tersebut. Keselamatan anak taruhannya lho!
11. Betapa mirisnya gambar yang memperlihatkan seorang anak terdesak oleh tumpukan barang-barang belanjaan di dalam troli. Ini orangtuanya pernah sekolah nggak sih?!
12. Lagi-lagi melalaikan anak yang tengah tertidur. Bukan berarti kemudian dijadikan kesempatan atau bahkan diabaikan begitu saja di tengah pusat perbelanjaan. Jangan lakukan ini, ya?
Terlepas dari bagaimana kita mempersepsikan gambar-gambar di atas, perilaku dan tindakan keliru yang dilakukan orangtua di atas sudah sepatutnya kita hindari dan jadikan pelajaran. Menjadi orangtua butuh kesiapan segala-galanya, kalau ada satu saja aspek yang nggak terpenuhi, maka selama kamu nggak bisa meng-cover-nya dengan aspek yang lain, itu berarti kamu belum siap jadi orangtua. Jikapun memang belum bisa memenuhi segala kesiapan dan aspek yang dibutuhkan, paling nggak kamu harus cepat belajar dan memperbaiki keadaan. Bukannya malah mengorbankan anak dan mempertaruhkan keselamatannya. Jika kamu punya keinginan untuk memiliki buah hati, pikir dulu masak-masak, ya!