Jika membicarakan tentang pernikahan adat Batak, mungkin ada banyak hal yang terlintas karena daerah ini kental dengan berbagai prosesi. Salah satu yang khas adalah pemberian kain ulos yang ternyata tak bisa sembarangan dilakukan. Dilansir dari The Bridedept, kain ulos merupakan simbol penyalur berkat kepada pengantin dan keluarganya. Masih dari sumber yang sama, biasanya prosesi yang disebut dengan mangulosi ini akan diberikan oleh mereka yang sudah menikah.
Selain pengantin sendiri, ternyata mangulosi juga melibatkan banyak pihak baik si pemberi maupun penerima. Kita simak yuk siapa saja yang mengambil bagian dan kain seperti apa yang diberikan!
ADVERTISEMENTS
1. Ulos Ragidup
Dilansir dari Mahligai, ulos ini memiliki derajat yang paling tinggi. Kain ini merupakan lambang kehidupan yang memiliki warna, lukisan, corak, yang seolah hidup dan memiliki proses pembuatan yang relatif sulit. Ulos ini termasuk ke dalam jenis ulos Passamot yang akan diberikan oleh orang tua pihak perempuan kepada orang tua pihak laki-laki. Namun, dilansir dari The Bridedept, pemberian kain ulos jenis ini memiliki syarat pemberi ulos sudah memiliki cucu.
ADVERTISEMENTS
2. Ulos Ragi Hotang
Jika diperhatikan, pengantin di pernikahan Batak akan dibalut dengan kain ulos yang disimpul di bagian depan dada. Dilansir dari Mahligai, ulos yang digunakan merupakan ulos ragi hotang yang masuk ke dalam ulos hela atau ulos pengantin. Sesuai dengan namanya, hela berarti menantu, maka kain ini akan diberikan oleh orang tua pengantin wanita kepada anak dan menantunya.
ADVERTISEMENTS
3. Selain diberikan kepada pengantin, ulos ragi hotang juga diberikan kepada abang atau adik dari orang tua pengantin pria lo
Dilansir dari The Bridedept, ulos ini masuk ke dalam jenis ulos sijalobara yang mana akan diberikan dari pihak keluarga mempelai wanita kepada abang atau adik dari dari orang tua pengantin laki-laki yang biasa disebut bapak-tua atau bapak-uda.
ADVERTISEMENTS
4. Ulos Sadum
Ulos tak hanya diberikan kepada pengantin atau orang tuanya saja, namun juga kepada anggota keluarga lainnya. Ulos sadum akan diberikan dari keluarga perempuan kepada sudara perempuan pengantin laki-laki baik itu kakak, adik, atau saudara perempuan dari ayah pengantin pria atau biasanya disebut namboru.
ADVERTISEMENTS
 5. Seorang tulang juga akan memberikan kain kepada kedua pengantin. Saat pemberian kain akan diterima pula sebagian sinamot
Tulang merupakan saudara laki-laki dari ibu pengantin pria. Dilansir dari The Bridedept, idealnya seorang laki-laki seharusnya menikahi paribannya atau boru dari tulangnya. Namun, kini sudah ada beberapa yang menikahi boru selain boru tulangnya sehingga pengantin perempuan akan dianggap anak sendiri oleh sang tulang. Prosesi pemberian ulos ini disebut tintin marangkup sekaligus penerimaan uang sinamot.
ADVERTISEMENTS
6. Pihak keluarga perempuan juga akan memberikan ulos untuk pasangan pengantin dalam pernikahannya
Ulos yang diberikan merupakan ulos holong yang berarti kasih. Sesuai dengan namanya, ulos ini diberikan kepada pihak pengantin dari seluruh keluarga perempuan sebagai bentuk kasih sayang kepada pengantin.
Anggota keluarga laki-laki masih belum menerima kain ulos, maka keluarga pengantin wanita akan memberikan ulos tonun sodari yang biasanya berupa uang yang ditaruh di dalam amplop untuk menggantikan kain ulos sesungguhnya. Walaupun aturannya tampak banyak dan sedikit membingungkan, semoga artikel ini bisa membantumu dalam mencari kain yang dibutuhkanya. Semoga sekarang kamu sudah nggak bingung lagi ya, saat memilih kain ulos untuk momen pernikahan, hehe.