Dulu, sewaktu kamu masih kuliah, pertanyaan-pertanyaan yang banyak muncul adalah seputar “kapan lulus”. Beranjak dewasa, pertanyaan itu berubah menjadi “kapan nikah”. Lalu kini, setelah menikah, pertanyaan yang datang ke kamu bukannya berkurang tapi justru makin kompleks dan menjadi-jadi. Maklum, perihal menikah masih menjadi misteri bagi mereka yang belum pernah merasakannya. Bagaimana dengan mereka yang sama-sama sudah menikah?
Ah, percayalah, akan selalu ada jiwa-jiwa penasaran yang ingin mengorek kehidupan rumah tangga kalian yang masih kinyis-kinyis itu. Entah guyonan saja, atau memang benar-benar ingin tahu jawabannya.
Berikut ini adalah kumpulan pertanyaan yang dianggap bikin kesal yang dirasakan oleh beberapa pasangan menikah. Alih-alih dijawab dengan antusias, justru bikin mereka kesal dan gerah. Ya, meski nggak langsung direspon dengan amarah.
ADVERTISEMENTS
1. Setiap orang tentu sudah punya pertimbangan untuk memilih pasangan hidupnya. Nggak etis rasanya kalau kamu masih saja mempertanyakan masa lalunya
“Kenapa nikah sama dia? Padahal mantanmu cantik-cantik. Ya aku ga nikah karena cantik, tapi juga karena baik dan bisa mengurus rumah tangga. Malas aja dibanding-bandingin.”
ADVERTISEMENTS
2. Harta yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pada saat pernikahan itu sudah menjadi privasi masing-masing pasangan. Nggak perlu lah ditanyakan~
“Mas kawinnya apaan? Ini privasi lho, nggak etis tanya-tanya soal mas kawin.”
ADVERTISEMENTS
3. Cari tahu soal vendor pernikahan sah-sah saja, tapi jangan lalu memanfaatkan pengantin baru untuk membagikan semua jaringan yang dia punya
“Pertanyaan tentang vendor-vendor pernikahan yang sampai lebay. Misal tanya A-Z dari kostum, makeup, dll. Hellooo, aku tuh cari sendiri ya satu-satu. Di Instagram, di internet, di mana-mana, rekomendasi orang. Kok enak banget tanya sekalian semuanya.”
ADVERTISEMENTS
4. Hindari bertindak nggak sopan dengan membicarakan kekurangan pesta pernikahan di depan pengantinnya secara langsung. Off the record aja lah, ya!
“Komentar soal fail-nya acara pernikahan. Misal di acara makanannya kurang enak, atau sejenisnya. Tapi dibahas di depan mantennya. Pas itu aku dibahas soal foto, kok MC-nya telat sih, ini fail blablabla. Selain pemilik hajat kurang senang, itu juga tak sopan.”
ADVERTISEMENTS
5. Pertanyaan soal pekerjaan sering sekali bikin sang istri serba salah. Dijawab iya, dikritik; dijawab nggak, dicela
“Masih kerja? Kalau masih, ditanya lagi, kenapa nggak di rumah aja urus suami? Kalau nggak kerja dibilang, ih enak ya kerjaannya di rumah aja nungguin duit dari suami.”
ADVERTISEMENTS
6. Pasti ada alasan tertentu kenapa istri memutuskan untuk nggak bekerja. Kalau sudah jadi kesepakatan dengan suaminya, kamu mau apa?
“Terus kegiatannya apa sekarang? Kalau pas nganggur, banyakan dinyinyirin tanpa tanya dulu suami bolehin kerja atau nggak, dan sebagainya. Padahal kerjaan rumah kan juga banyak ya, masak lah, bersih-bersih lah, dll.”
7. Belum selesai mengintimidasi istri, lantas beralih ke pertanyaan untuk suami. Setinggi apa pun pendidikan suaminya, mau jadi apa juga sudah hak dia. Memangnya kamu siapa?
“Suami kerja apa? Kok nggak jadi dosen aja? | Suamiku wiraswasta. Pendidikan sih S2 tapi sampai sekarang memutuskan belum ingin jadi dosen. Ini kan bukan urusan orang-orang lho!”
8. Menanyakan besaran gaji antar karyawan saja nggak etis. Apalagi menanyakan gaji suami orang lain?
“Berapa gaji suamimu? Ini pertanyaan nggak sopan yang bikin perasaan nggak nyaman. Sekepo-keponya jangan tanya soal deh, apalagi ujung-ujungnya mau ngutang.”
9. Sudah, sudah, haram hukumnya menanyakan finansial ke pengantin baru. Kecuali kamu orangtuanya. Yhaaa~
“Sebulan dikasih berapa sama suami? Ya terserah dong ya, kesepakatan kita gimana. Banyak atau sedikit asal ada kesepakatan ya nggak apa-apa.”
10. Masing-masing orang punya ladang rezekinya sendiri. Kalau ada pasangan yang harus LDR-an dan mereka bisa berdamai dengan keadaan, terima kasih untuk nggak sok memberi perhatian
“Karena aku LDR kadang sering dikasihani karena suami nggak bisa selalu nemenin. Aduuuh kasihan ya kontrol sendiri, aduh kasihan ya nyetir sendiri. Men, yang lebih kasihan itu yang harus menghadapi semua tanpa suami. Being supportive doesn’t kill you.”
11. Kecuali kamu mau biayain hidup mereka…
“Mbok ya udah resign aja.. Lah emang mereka yang nyuruh resign mau beliin barang-barang yang biasa dibeli pakai uang sendiri?”
12. Nggak semua pasangan menikah bisa langsung punya rumah. Beberapa memilih untuk tinggal bersama orangtuanya jika memang itu yang terbaik untuk saat ini bagi mereka. Jangan ikut campur, ya 🙂
“Saat ditanyain tinggal di mana, lalu bereaksi berlebihan setelah tahu kalau jawabannya masih tinggal sama orangtua atau mertua. Padahal mereka nggak tahu alasan di baliknya.”
13. Apalagi sampai menghakimi sang istri yang dinilai cuma terima beres saja. Kamu nggak tahu kontribusi apa yang sudah mereka berikan untuk membangun rumah tangganya
“Wah enak dong ya tinggal masuk aja semua udah siap (kaitannya sama habis nikah langsung pindah ke rumah yg suami udah punya sebelumnya). Kadang orang itu asal komen aja tanpa mereka tahu kesepakatan rumah tangga yang dijalani orang itu beda-beda. | Rumah emang punya suami karena dia udah punya duluan. Tapi yang ngisi perabot dan pernak-pernik aku.”
14. Dan lagi, berhentilah menanyakan soal program hamil atau rencana punya anak. Meski umum dipraktikkan, perihal ini sangat privasi dan sensitif. Hampir semua pasangan menikah paling risi jika ditanya soal momongan
Pertanyaan udah isi atau belum ini ngeselin dan kesannya kayak ikut campur sama perencanaan punya anak. Kan mereka nggak tahu pasangan tersebut nunda atau nggak. Atau ada pertimbangan lain yang bukan urusan mereka. Ditambah lagi setelah dijawab, “Belum, doain aja.”, eh cuma diketawain halus gitu.
15. Jangan lupa kalau biaya menikah itu nggak murah. Jadi jangan coba-coba minta pengantin baru mentraktirmu makan cuma-cuma
“Paling kesal kalau ditodong minta dibayarin makan sama teman hanya gara-gara pengantin baru.”
Guys, jeli lah saat memberikan pertanyaan atau komentar pada pasangan yang baru menikah. Hindari pertanyaan yang seolah-olah ingin membandingkan standar kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain yang lebih baik menurut pandanganmu. Setiap pasangan punya aturan main masing-masing, termasuk untuk rumah tangganya.
Nggak semua hal yang ingin kamu tahu itu etis untuk ditanyakan, dan nggak semua pasangan menikah itu nyaman dengan pertanyaan yang kamu layangkan. Ucapan selamat dan doa yang tulus darimu sudah cukup membuat hati mereka lega kok 🙂