Ketika kita memikirkan gaun pernikahan, mungkin salah satu jenis gaun yang pertama kali muncul di pikiran adalah gaun putih. Gaun pernikahan a la barat yang satu ini memang sudah menjadi salah satu standar gaun pernikahan, bahkan di negara-negara Asia yang cukup tradisionil seperti Indonesia. Seringkali gaun pernikahan a la barat yang satu ini diidentikkan dengan kesan megah dan suci. Padahal, sebenarnya gaun pernikahan tradisional tidak kalah menarik lho!
Tau nggak sih, awal mula terkenalnya gaun pernikahan putih a la barat adalah di tahun 1800an, dimana Ratu Victoria dari Inggris mempopulerkan gaun ini ketika menikah dengan Pangeran Albert. Padahal, sebelumnya gaun pernikahan selalu dibuat dengan warna-warna yang sedang ngetren di tahun tersebut.
Hari ini Hipwee Wedding mau mengajak kamu untuk keliling dunia dan melihat berbagai macam gaun pernikahan tradisional a la negara-negara tetangga di Asia. Selain melihat kecantikkannya, kita bakal belajar makna tersembunyi di balik gaun-gaun tersebut. Menarik, kan? Cek yuk!
ADVERTISEMENTS
Secantik bangau di musim salju, pengantin Jepang memakai kimono pernikahan serba putih bernama Shiromuku!
Ketika menikah, wanita Jepang akan mengenakan pakaian kimono khusus bernama Shiromuku. Tahu nggak sih, gaun pernikahan yang satu ini duunya hanya boleh dikenakan oleh anggota keluarga Samurai, tapi sekarang semua orang pun boleh mengenakannya. Shiromuku sendiri merupakan lambang dari kesucian dan kemurnian si wanita. Kemudian, tudung yang dipakai si wanita kabarnya berfungsi untuk menutup “cula” wanita agar kelak si wanita menjadi taat dan baik hati kepada suami. Duh, emang badak, ada culanya? haha…
ADVERTISEMENTS
Jadi ningrat sehari, cewek-cewek Korea memakai gaun khas kerajaan di hari pernikahannya!
Hipwee pernah bahas tentang pakaian tradisional Korea yang bernama Hanbok sebelumnya, di sini nih! Dan gaun di atas merupakan variasi gaun Hanbok yang dikenakan oleh masyarakat Korea bahkan hingga sekarang lho! Dulunya sih pakaian ini cuma bisa dipakai oleh kaum kerajaan. Untung sekarang udah bisa dipakai oleh semua warga ya?
ADVERTISEMENTS
Gaun Qipao merah katanya merupakan pembawa hoki bagi pengantin asal Cina. Mahkota burung Phoenix juga membawa hidup baru bagi sang pasangan
Wanita cina biasanya mengenakan baju bernama Qipao ketika menikah. Mungkin kamu udah tahu juga, bahwa merah adalah perlambang hoki dalam budaya Cina. Selain itu, gaun qipaonya biasanya memiliki motif bunga-bunga dan naga, gabungan antara keanggunan dan kekuatan mistis. Si wanita juga memakai mahkota burung phoenix yang melambangkan keabadian dan hidup baru bagi si pengantin!
ADVERTISEMENTS
Kelihatan repot ya, tapi nggak bisa dipungkiri bahwa gaun pernikahan a la Mongolia sangatlah megah!
Nama baju pernikahan tradisional Mongolia itu mewah banget, deel, tapi gaunnya gede banget! Deel sendiri adalah baju dengan kain bermotif khusus yang sudah dipakai oleh warga Mongol sedari dulu.
ADVERTISEMENTS
Saukele, gaun pernikahan asal Kazakhstan yang mirip baju peri salju! Disiapkannya pun jauh sebelum si gadis menikah!
fakta menarik! Cewek Kazakhstan biasanya sudah dibuatkan gaun pernikahan bahkan sebelum mereka siap menikah! Gaunnya sendiri bernama Saukele, dengan topi lucu yang berbentuk kerucut.
ADVERTISEMENTS
Penuh cinta dan gairah, pengantin asal India memakai kain Saree yang berat banget gara-gara banyak hiasannya!
Tahu nggak sih, gaun pernikahan India adalah salah satu gaun terberat yang ada di dunia. Manik-manik dan sulamannya itu lho, biasanya terbuat dari emas murni, sehingga memberatkan gaun sarinya. Kain sarinya sendiri biasanya berwarna merah karena merah melambangkan cinta, keberuntungan, dan juga kesuburan, biar cepat diberi momongan ceritanya.
Di Pakistan dan Afghanistan, kain yang menyerupai sari berwarna hijau lebih sering dipakai!
Di Pakistan dan Afghanistan, gaun pernikahannya bernama Shalwar Qameez, dan biasanya berwarna hijau. Mungkin karena juga pengaruh Islam yang lebih kuat, warna hijau pun dipilih karena merupakan warna yang surgawi.
Warna emas yang mewah menjadi pilihan utama mereka gadis-gadis Thailand
Gaun pernikahan Thailand namanya adalah Thai Phra Ratcha Niyom. Duh, panjang. Gaun emas yang cantik ini merupakan gaun tradisional Thailand yang sering dipakai oleh para wanita. Sebagai negara yang dikenal sebagai “land of gold” atau tanah emas, nggak heran kalau gaun pernikahan pun harus berwarna emas!
Santun dan islami, wanita Malaysia terlihat cantik dalam kebaya dan tudung khas melayu!
Seperti yang kita tahu, malaysia adalah negara di Asia, selain indonesia, yang memiliki budaya Islami yang cukup kuat. Hal tersebut pun dapat terlihat pada baju pengantin mereka dimana tudung islami dan kebaya melayu terpadu dengan indahnya sebagai gaun pengantin warga Malaysia.
Beda dengan yang lainnya, pengantin wanita Vietnam adalah satu-satunya yang memakai celana di Asia!
Iya, jadi dibalik gaun panjang warna merah pada gambar di atas, pengantin cewek justru memakai celana panjang yang membolehkan si pengantin untuk bergerak lebih leluasa. Lagi-lagi warna merah dan motif naga di pilih karena melambangkan hoki dan juga kekuatan bagi kedua pengantin.
Di Filipina, gaun dari masa kolonialisme bernama Baro’t saya menjadi pakaian yang cantik untuk pengantin tradisional!
Gaun yang dikenakan oleh pengantin Filipina di atas adalah gaun yang popuer sedari jaman kolonial Spanyol di Filipina. Dulunya, gaun ini sering dipakai oleh kasta atas atau mereka yang menikah dengan si “penjajah” saja. Sekarang, gaun ini menjadi gaun pilihan utama bagi semua wanita Filipina yang ingin menikah.
Penuh makna dan doa, Indonesia memiliki berbagai macam pakaian tradisional adat yang nggak kalah cantik!
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia punya banyak banget pilihan gaun pernikahan adat! Mulai dari paes ageng jawa, siger lampung, solo putri basahan, hingga songket palembang, berbagai macam gaun tradisional kita nggak kalah cantik dengan gaun-gaun pernikahan adat negara Asia lainnya! Gimana kita nggak bangga?
Itu dia beberapa gaun pernikahan cewek-cewek tradisional di Asia. Setelah dilihat-lihat, ternyata ada banyak persamaan ya? Kebanyakan gaun tadinya hanya boleh dipakai oleh kaum ningrat, tapi sekarang sudah boleh dipakai oleh siapapun. Warna merah juga terbukti menjadi pilihan banyak pengantin di berbagai budaya karena dianggap membawa hoki. Kesimpulannya? Gaun pernikahan tradisional itu lebih banyak makna dan doanya ketimbang gaun putih a la barat yang megah. Jadi, favoritmu yang mana?