Kehadiran pengiring pengantin dalam pesta pernikahan sudah menjadi budaya yang mengakar dari waktu ke waktu. Kalau di pernikahan adat Jawa, para pengiring ini disebut pagar ayu (kita nggak mau bilang bridesmaid dulu ya, ehehe). Nah, selain pakai kebaya yang kini sudah banyak sekali kreasinya, kamu bisa memilih seragam dodotan untuk tampil sebagai pagar ayu khas Jawa.
Dodot adalah pakaian adat Jawa dari kain batik panjang dan dipakai pada upacara resmi seperti pernikahan.
Dodot sendiri identik dengan pernikahan budaya Jawa adat Solo yang punya makna filosofis sebagai kesejahteraan dan keharmonisan. Biasanya dibalutkan ke tubuh sebagai kemban seperti yang familiar di daerah keraton, sehingga memberi kesan yang ningrat. Kalau kamu pengen jadi pagar ayu yang njawani banget, mungkin beberapa inspirasi dodotan ini bisa jadi pilihan.
ADVERTISEMENTS
1. Pagar ayu ini mengenakan kain dodot bernuansa keemasan yang dibalut dengan kain warna tosca sebagai penutup dada. Kain cinde merah dipakai untuk bawahan yang dilengkapi dengan udet dan ikat pinggang
ADVERTISEMENTS
2. Mengenakan atasan dan bawahan bermotif sepadan, pagar ayu tampak mriyayeni dan tambahan kain udet biru senada namun kontras warnanya
ADVERTISEMENTS
3. Kalau pagar ayu yang ini pakai kain batik pedalaman klasik dengan bawahan jarit yang diwiru. Biar nggak polos banget, mereka mengenakan selendang yang disampirkan di pundak
ADVERTISEMENTS
4. Sebagai alternatif, kamu pun bisa gunakan kain jumputan untuk dijadikan dodotan. Seperti pagar ayu yang tampak segar dengan nuansa hijaunya ini
ADVERTISEMENTS
5. Paduan kain sutera cokelat mengilap untuk dodotan dengan bawahan kain lurik juga bisa jadi pilihan seragaman. Sertakan selendangnya jika perlu
ADVERTISEMENTS
6. Selain kain lurik, kain batik bermotif kawung seperti ini juga seru untuk dipadukan dengan dodotan sutera
7. Kalau dodotannya menggunakan warna yang nggak mencolok, kamu bisa tambahkan selendang warna vibrant untuk menarik perhatian
8. Atau menggunakan batik kawung untuk membalut tubuh dari atas sampai bawah juga sah-sah saja. Maksimalkan di makeup biar nggak monoton, ya!
9. Agar ada sentuhan modern pada padanan dodotan yang kamu kenakan, kreasikan bawahannya dengan rok 7/8 berbentuk lonceng yang dikombinasi dengan kain warna senada
10. Bagaimana, njawani dan elegan bukan?
11. Biar paduan dodotan dan jarit batik klasikmu nggak membosankan, tambahkan selendang sutera yang warnanya lebih muda
12. Jika ingin kesannya lebih kalem, gunakan kain batik yang warnanya subtle untuk dijadikan dodotan lengkap dengan sanggulnya yang nggak penuh hiasan
13. Bisa juga dengan memakai selendang yang dibuat berbeda-beda tiap-tiap pagar ayu agar lebih semarak acara nikahanmu
BONUS:
Kalau kamu ingin mengenakan baju model kemban namun nggak ingin tampak jawa-jawa banget, padukan dengan outer yang selaras warna dan modelnya
Terbukti kan, dodotan nggak hanya bisa dipakai kaum ningrat keraton atau jadi busana manten saja? Tapi juga bisa dikenakan olehmu para pagar ayu yang ingin terlihat njawani dan ningrat bak puteri keraton. Sebagai pengingat, dodotan ini memang pakaian terbuka, tapi bukan berarti ingin buka-bukaan, melainkan lebih ke melestarikan tradisi budaya Jawa. Jadi kalau kamu nggak mau atau pun nggak suka mengenakan dodotan seperti ini, nggak perlu menghujat ya, saling menghormati saja. (: