Satu rumah ditinggali bersama. Hmm, kalau rumah sendiri sih nggak apa-apa, tapi kalau ikut orang lain mungkin bakal ada perasaan nggak enak yang mudah menghantui; takut salah berkata, takut salah bersikap, hingga bingung bagaimana harus memakai barang-barang dan membeli kebutuhan. Apalagi hal-hal tersebut akan kamu temui setiap hari. Hal ini biasanya terjadi pada pasangan yang masih tinggal bersama orang tua pasangan atau bahasa ‘horor’-nya mertua. Fiuh!
Yang tambah bikin bingung, nggak ada buku manual yang bisa dibaca untuk memberi bocoran hal-hal tersebut. Tapi tenang, Hipwee Wedding sudah merancang beberapa formula mengenai aturan nggak tertulis hidup bersama mertua. Semua demi hidup yang harmonis dan seimbang. Nggak perlu galau ya, simak nih bocorannya!
ADVERTISEMENTS
1. Karena masih numpang, kamu perlu sadar diri. Kamu dan pasangan baiknya rela mengeluarkan uang untuk makanan sehari-hari
Walau memiliki dua kepala keluarga yang berbeda, dapur yang kalian miliki masih sama. Hmm, bisa jadi agak ribet ya. Kamu bisa menyisihkan uang untuk membeli makan kamu dan mertua sebagai ganti biaya untuk menumpang gratis di sana sampai menemukan kontrakan atau bahkan membeli rumah sendiri. Untuk urusan masak memasak, kamu dan mertua bisa kompromi perihal siapa yang akan melakukannya.
Namun nggak ada salahnya menawarkan diri untuk membantu. Jika mertua memaksa untuk melakukannya, kamu bisa memberikan bantuan. Dalam kasus yang lain, kamu mungkin sudah lelah karena beraktivitas seharian. Jika mertua nggak mau masak, kamu bisa menawarkan untuk membeli saja disesuaikan dengan bujet di kantong. Win-win solution!
ADVERTISEMENTS
2. Pembelian barang-barang yang berkaitan dengan rumah mungkin bisa dibagi, yang merupakan keperluan pribadi ya beli sendiri-sendiri dong ya~
Barang-barang milik pribadi seperti sampo dan sabun merupakan tanggung jawab sendiri-sendiri. Namun, untuk keperluan seperti sabun untuk mencuci hingga pembersih lantai bisa kamu ambil alih, lagipula pengeluaran ini dilakukan secara berkala bukan setiap hari. Anggap saja uang ini yang juga digunakan saat kamu sudah memiliki rumah sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Saat membeli barang untuk bersama, kamu juga perlu tegas tentang kepemilikan barang tersebut sehingga sewaktu-waktu akan pindah nggak terjadi “nggak enak”
Walau di rumah mertua mungkin barang-barang sudah lengkap dan tersedia, namun barang kali ada beberapa barang yang kamu beli dan ditaruh di rumah tersebut. Kamu mungkin membeli televisi atau lemari, alih-alih menaruhnya di luar kamu bisa menaruhnya di kamar sehingga terlihat bahwa barang tersebut merupakan milikmu. Namun, jika barangnya hanya printilan semacam alat bersih-bersih, ikhlaskan saja ya~
ADVERTISEMENTS
4. Berkenaan dengan biaya, ada beberapa tagihan yang mungkin akan hadir setiap bulannya, yang satu ini bisa kamu bicarakan lebih dulu biar enak pembagiannya
Menerima tagihan listrik, air, dan tagihan-tagihan lainnya mungkin akan membuatmu bingung karena bukan hanya kamu yang memakai namun mertuamu juga. Kamu bisa berkompromi perihal yang satu ini. Apakah kalian akan membaginya dan bagaimana cara pembagian tersebut.
ADVERTISEMENTS
5. Karena masih menumpang, kamu juga perlu bertanggung jawab untuk membereskan rumah dan nggak mengandalkan orang lain
Walaupun rumah milik orang lain tapi selama kamu tinggal di sana berarti kamu juga bertanggung jawab terhadap kebersihan rumah tersebut. Kamu bisa membereskan ruangan yang memang dipakai bersama, namun tak perlu sampai kamar mertua. Sebisa mungkin jangan biarkan mertua melakukan terlalu banyak kegiatan beres-beres apalagi jika kekacauan disebabkan olehmu atau si kecil jika sudah ada.
Meskipun nggak ada aturan baku tentang hal-hal di atas, namun kita perlu lebih ‘tahu diri’ saat masih tinggal bersama mertua. Namun jangan lupakan juga pentingnya komunikasi yang baik. Kadang mungkin ada hal-hal yang menurutmu nggak apa-apa tapi ternyata menjadi suatu permasalahan bagi mereka. Begitupun perihal keuangan, kamu bisa mendiskusikan secara terbuka. Kalau nggak enak, kamu bisa meminta bantuan pasangan untuk berbicara.