Menjelang hari pernikahan memang menuntut kedua calon pengantin untuk bekerja keras menyiapkan berbagai hal yang diperlukan. Bahkan nggak cuma kedua mempelai yang dipusingkan dengan persiapan ini. Melainkan semua pihak turut serta dalam persiapan demi kelancaran acara pernikahan. Dalam mempersiapkan segalanya, tentu kamu harus mengonsepkannya bareng calon suamimu. Tapi, untuk beberapa hal yang terlihat sepele, ada baiknya kamu nggak perlu minta bantuan cowokmu. Ya, daripada kamu sakit hati, mending jangan serahkan beberapa hal sepele ini ke cowokmu.
ADVERTISEMENTS
Sebelum melamarmu, cowok nggak akan mau mikir surprise apa yang akan diberikan untukmu. Dia cuma mikir gimana cara dapet restu
Beberapa cowok mengaku agak malas mikirin gimana caranya bikin surprise untuk melamarmu. Ya, daripada dia mikir strategi untuk bikin surprise, cowok lebih berat mikirin gimana caranya dapat restu dari orangtuamu dan orangtuanya sendiri. Jadi, nggak usah ngarep atau minta dia mikirin hal yang menurutnya remeh seperti itu. Toh, ujung-ujungnya juga kamu dilamar.
ADVERTISEMENTS
Cowok nggak mau mikirin desain undangan. Dia akan lebih fokus mikirin berapa tamu yang mau diundang
Memasuki hari-hari ‘menegangkan’, segala sesuatunya memang perlu dipersiapkan, termasuk undangan. Tapi, alangkah baiknya kalau kamu nggak memintanya untuk mikirin desain undangan yang akan kalian sebarkan. Kalau kamu punya banyak waktu, serahkan saja desain undanganmu ke orang yang ahli dalam mendesain. Calon imammu lebih memikirkan berapa tamu yang mau diundang dan yang akan datang di hari pernikahan.
ADVERTISEMENTS
Suruh bikin konsep pernikahan? Kayaknya dia lebih mikir bagaimana caranya menjalani hidup bahagia setelah halal bersama kamu
Ada yang lebih penting di pikiran cowokmu dalam pernikahan. Adalah waktu setelah prosesi pernikahan itu sendiri. Dia sedikit pusing dengan konsep pernikahan, sebab dia lebih mikirin bagaimana caranya mengonsepkan hidup bahagia bersama kamu setelah halal nanti. Jadi, kamu nggak perlu ragu untuk mengonsepkan acara pernikahanmu dengan sahabat atau orangtuamu saja. Ya, sesekali minta pendapat calon suamimu sih nggak masalah. Tapi jangan serahkan ke dia, kalau kamu takut sakit hati karena nggak terlalu ditanggapi.
ADVERTISEMENTS
Daripada suruh milih warna kebaya, cowok akan lebih mikirin berapa biaya gedung untuk disewa
Cowok nggak akan kecewa dan keberatan dengan penampilanmu di hari pernikahan kalian. Jauh sebelum hari H, jangan minta cowokmu untuk memilih warna kebaya yang akan kamu kenakan. Ya, sekadar sharing sih nggak apa-apa. Tapi dalam hemat cowok, daripada suruh milih warna kebaya, dia akan lebih mikirin berapa biaya gedung untuk disewa. Daripada kamu sakit hati, mending jangan suruh cowokmu untuk milih warna kebaya, ya!
ADVERTISEMENTS
Daripada suruh mikir model riasan bagus atau nggak, cowok akan tetap menikahimu kok. Bagi cowok, penampilanmu di pelaminan itu nomor sekian
Setelah berias diri beberapa menit sebelum jalan ke pelaminan, wajar dong bagi cewek untuk meminta pendapat ke suaminya bagaimana penampilannya hari itu. Apakah ada make-up yang kurang pas di wajahnya, hena di tangannya yang kurang cantik, kebayanya yang terlalu ketat, atau apapun yang melekat di dirinya hari itu. Tapi, ada baiknya kamu jangan memintanya untuk terlalu memikirkan bagaimana penampilanmu. Sebab dia nggak akan keberatan dengan hasil dandananmu. Apapun yang menghiasi dirimu saat itu adalah sebuah kecantikan yang tentu nggak membuatnya mikir ulang untuk menikahimu. Toh, kalian udah resmi jadi suami-istri!
ADVERTISEMENTS
Nggak penting bajumu apa, yang penting gampang ngelepasnya. ‘Kan, malam pertama sudah di depan mata~
Nah, inilah poin utamanya. Cowokmu nggak akan terlalu mikirin warna, model, jenis baju yang kamu kenakan pas hari H, kecuali harga. Sebab, menurut mereka, apapun yang kamu kenakan itu cantik. Dan, yang paling penting, apapun yang kamu kenakan itu gampang buat dilepasnya. Ya, ‘kan, langsung malam pertama abis nikahan. That’s it.
Jadi, jangan serahkan hal-hal sepele itu ke cowokmu kalau kamu nggak mau sakit hati. Cowok sudah punya hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan, daripada hal-hal remeh temeh seperti itu. Toh, pada akhirnya kalian udah resmi jadi suami-istri. Ya, ‘kan?