Peristiwa miris kembali terjadi. Seorang pria berinisial MS yang baru berumur 23 tahun tega membunuh anaknya sendiri yang masih berumur 3 bulan di kediamannya Jalan Yusuf, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sadisnya, pria yang membunuh anaknya tersebut tidak menggunakan alat apapun kecuali tangannya sendiri. Alih-alih menggunakan alat bantu, ia diketahui menggigit pipi sebelah kiri, menonjok bagian wajah, hingga meretakkan tulang. Duh, sadis banget ya.
Menurut pengakuannya, MS membunuh anaknya karena benci anak tersebut. Sebelumnya ternyata MS menikahi sang istri karena dipaksa dengan alasan sudah hamil duluan. Agar nggak sampai terulang kejadian yang sama, sebaiknya ketahui dulu deh hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalin komiten hingga ke jenjang pernikahan.
ADVERTISEMENTS
1. Kenali pasangan kamu luar dan dalam sebelum memutuskan untuk menikah, karena kalau bisa menikah kan satu kali untuk selamanya
Selama proses pacaran, kamu bisa melihat bagaimana tingkah laku pasangan dalam memperlakukan kamu dan orang lain. Jadi, kamu bisa mengira-ngira bagaimana nantinya dia akan memimpin sebuah keluarga. Selain itu perhatikan juga saat ia mengambil keputusan, penuh perhitungan atau justru gegabah dalam memutuskan sesuatu. Makanya sebaiknya saat proses perkenalan kalian berdua lebih disarankan untuk terbuka daripada jaim. Saat pacaran atau proses kenalan, meleklah selebar-lebarnya, jangan lihat manis-manisnya dong!
2. Bicarakan visi dan misi kalian ke depannya, apakah sama atau berbeda. Atau jangan-jangan malah tidak punya?
Visi dan misi merupakan tujuan dalam hidup dan bagaimana cara meraihnya. Jika sebelumnya kamu bebas menentukan pilihanmu, saat menikah kamu perlu mensinkronisasikannya dengan visi dan misi pasangan. Bukan berarti mengekang tapi namanya juga hidup bersama. Apa yang akan kamu lakukan berpengaruh juga dengan kehidupannya. Bicarakan juga apakah kamu ingin bekerja, bagaimana sistem mengurus anak nantinya, dan hal lainnya.
3. Selain membicarakan hal-hal ke depan, kamu juga perlu mengenali masa lalunya. Bukan mengungkit yang lama tapi demi antisipasi
Kan cuma masa lalu, dia sudah berubah.
Mungkin banyak yang mengatakan hal tersebut dan belum tentu salah juga. Banyak orang yang melakukan kesalahan di masa lalu tapi tak mengulanginya lagi, tapi banyak juga lo yang cuma janji-janji untuk tak melakukan lagi karena ada beberapa hal dalam seseorang yang tak bisa berubah. Selain itu, kamu juga perlu tahu apakah ada hal dari masa lalu yang akan mengganggu. Kan nggak lucu kalau sudah punya anak satu mantan pasangan masih mengusik hidupmu dan pasangan?
4. Keuangan juga salah satu hal yang perlu dibicarakan, pasalnya biasanya hal ini yang sering jadi pemicu masalah rumah tangga
Hal ini bukan berarti kamu perlu memilih pasangan yang kaya raya hingga memiliki rumah mewah dimana-mana. Kamu perlu melihat apakah dia bisa menghidupi dan bertanggung jawab terhadapmu nantinya. Paling tidak kamu bisa melihat usaha apa yang ia lakukan saat masih pacaran. Jika kamu ingin bekerja, kamu juga perlu membicarakannya. Termasuk bagaimana pos-pos keuangan yang akan kalian kelola.
ADVERTISEMENTS
5. Selain mengenali pasangan yang mesti kamu kenali juga adalah calon mertua dan keluarga besar pasangan
Saat sudah menikah, mungkin kamu akan lebih sering bertemu dengan mertua maupun keluarga besar pasangan. Bisa jadi ada komentar-komentar atau pembicaraan yang akan disampaikan. Karena dari dua keluarga yang berbeda, kemungkinan latar belakang yang dimiliki pun tak sama. Jika cocok sih enggak apa-apa, tapi jika kamu sudah lewat batas tak mampu menghadapinya, perlu kamu jadikan pertimbangan juga.
Masa-masa pacaran mungkin terlihat menyenangkan, masalah yang kamu dan ia hadapi pun belum begitu kompleks. Tapi, sebelum memutuskan ke jenjang selanjutnya, ingat bahwa masalah yang kamu hadapi saat menikah kemungkinan besar akan semakin kompleks sehingga kamu perlu membuat beberapa pertimbangan. Hal-hal kompleks seperti menikah karena hamil duluan juga baiknya didampingi oleh psikolog agar saat menjalaninya, nggak sampai terjadi hal-hal yang tak diharapkan.