Mengulik Aturan Nikah dalam Adat Batak

aturan menikah batak

Jika kamu orang Batak, mungkin kamu cukup familier dengan aturan-aturan yang berlaku di sana termasuk salah satunya dalam hal pernikahan. Melansir berbagai sumber, hal ini ternyata menjadi kewajiban demi melanjutkan keturunan kalau bisa laki-laki agar bisa melanjutkan marga yang dimiliki.

Jika kamu orang Batak atau saat ini kamu memiliki pacar orang Batak, kamu perlu mulai tahu, apakah jalanmu akan mudah atau sedikit perlu perjuangan ekstra ke depannya. Pasalnya aturan yang berlaku masih banyak diterapkan oleh para orang tua. Nah, sebelum memutuskan untuk melangkah lebih jauh, ketahui dulu yuk apa saja sih aturan menikah dalam adat ini? Simak ulasannya berikut ini sampai habis ya!

ADVERTISEMENTS

1. Dua orang dengan marga yang sama tidak diperbolehkan menikah karena dengan marga tersebut berarti kalian ada hubungan saudara

aturan nikah dalam adat batak

Sudah sayang ternyata satu marga/ Credit: Batak Gaul via batakgaul.com

Golongan saudara ini di adat Batak disebut Mariboto. Sebuah contoh yang diberikan oleh situs Hita Batak adalah jika ada orang bernama Togar dengan marga Nainggolan lalu bertemu dengan seorang perempuan, Rodiana Boru Naiggolan, maka walaupun bertemunya di tempat yang jauh mereka tetap tidak bisa menikah karena marga yang sama yang menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan saudara.

ADVERTISEMENTS

2. Meskipun tidak sama, ternyata tetap ada juga marga-marga yang tak boleh melangsungkan pernikahan juga

aturan nikah dalam adat batak

Sudah semarga tetap tak bisa bersama/ Credit: Hipwee via www.hipwee.com

Dalam adat Batak, ada hal yang disebut Namarpadan. Dilansir dari Batakpedia, marpadan berarti berjanji, mengadakan persekutuan. Awalnya padan ini terjadi antara satu keluarga dengan keluarga yang lain atau antara golongan keluarga dengan kelompok keluarga yang lain dengan marga berbeda. Konsekuensinya setiap pihak yang berikrar wajib menganggap anak-anak dari orang yang juga berikrar adalah anak sendiri. Dilansir dari The Bride Dept berikut beberapa marga yang marpadan yang tak boleh menikah.

  • Purba dan Lumbanbatu
  • Pasaribu dan Damanik
  • Tampubolon dan Sitompul
  • Tampubolon dan Silalahi
  • Nainggolan dan Siregar
  • Sihotang dan Toga Marbun
  • Simanungkalit dan Banjarnahor
  • Simamora Debataraja dan Lumbangaol
  • Simamora Debataraja dan Manurung
  • Simanungkalit dan Banjarnahor
  • Hutabarat dan Silaban Sitio
  • Manulang dan Panjaitan
  • Sinambela dan Panjaitan
  • Sitorus dan Hutajulu
  • Sitorus Pane dan Nababan
  • Sibuea dan Panjaitan
  • Naibaho dan Lumbantoruan

ADVERTISEMENTS

3. Meskipun biasanya terjadi perjodohan dengan pariban, namun ternyata ada juga pariban yang tak boleh dinikahi

aturan nikah dalam adat batak

Ini nih paribanmu/ Credit: Hipwee via www.hipwee.com

Pariban secara sederhana adalah sepupu, menurut situs tobatabo.com pariban adalah putri saudara laki-laki ibu (boru ni tulang) atau putra saudara perempuan ayah (anak ni namboru). Biasanya seseorang justru dijodohkan dengan pariban-nya. Namun ternyata tak semua pariban bisa dinikahi. Jika ada lima anak yang memiliki pariban kandung berjumlah lima, maka hanya satu anak yang boleh menikahi pariban-nya. Empat sisanya tidak boleh menikahi pariban tersebut.

ADVERTISEMENTS

4. Selain beberapa orang di atas, alah satu yang juga tak bisa dinikahi adalah Boru dari Namboru

aturan nikah dalam adat batak

Semarga apa nggak nih?/ Credit: Jawapos via www.jawapos.com

Aturan pertama adalah aturan yang berlaku untuk laki-laki. Anak laki-laki tak boleh menikahi anak perempuan dari namboru atau saudara kandung perempuan dari ayah. Tapi sebaliknya, anak perempuan justru boleh menikah dengan anak namboru-nya sendiri karena di sini mereka ber-pariban.

Menurut salah satu koresponden Hipwee yang merupakan orang Batak, salah satu yang juga mesti dipertimbangkan saat menikah dengan seseorang bersuku Batak adalah mahar atau sinamot-nya. Walaupun bisa ditawar, tapi ternyata pihak perempuan bisa meminta mahar ini dalam jumlah yang cukup banyak sebagai tanda apakah si pria serius terhadap calonnya. Banyak juga yang merantau dan akhirnya menikah dengan suku yang berbeda. Jika pernikahan ini terjadi, ada juga istilah membeli marga agar tak terputus begitu saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis