Kalau diminta curhat soal hubungan ranjang, para istri tentu pernah atau bahkan sering mengalami momen-momen di mana dirinya sering diabaikan usai bercinta. Terlepas dari aktivitas seks yang memang bikin rileks, kenyataannya nggak banyak cewek yang langsung bisa tertidur setelah melakukannya. Inginnya ngobrol-ngobrol alias pillow talk dulu bareng pasangan, tapi seringnya justru ditinggal tidur dan akhirnya bengong sendiri sambil menahan kesal di hati.
Sebaiknya jangan dulu dimasukkan ke hati, fenomena ini bisa dijelaskan secara biologis. Baiknya kamu pahami dulu penjelasan yang sudah dirangkum Hipwee Wedding berikut sebelum rasa kesalmu ke pak suami jadi berlarut-larut.
1. Faktanya, kebanyakan cowok lebih gampang klimaks ketimbang cewek. Padahal klimaks itulah yang membawa tubuh ke relaksasi
Dilansir dari Hello Sehat, cowok punya hipersensitivitas ketika mendapat rangsangan seksual. Selama dirinya bisa ereksi, maka akan bisa dipastikan berujung pada klimaks dan ejakulasi. Beda dengan cewek yang ‘rem seksual’-nya bekerja lebih sensitif, perlu rangsangan yang lebih lama dan telaten sebelum bisa bergairah. Padahal, saat mencapai klimaks alias orgasme, semua saraf otak akan dirangsang bersamaan dan merilekskan, inilah yang bikin gagal fokus dan akhirnya hanya ingin tidur saja.
2. Setelah klimaks, cowok akan merasa sangat kepayahan karena energi di dalam otot terkuras habis
Berhubungan badan itu sama halnya kayak olahraga. Dikutip Kompas, rata-rata cowok membakar 100 kalori selama bercinta, sedangkan cewek 69 kalori. Baik cowok maupun cewek bakal sama-sama kelelahan secara fisik. Saat bercinta, terutama setelah klimaks, pengerahan tenaga akan menguras habis glikogen penghasil energi yang ada dalam otot. Bedanya, cowok bakal lebih lelah ketimbang cewek karena punya massa otot yang lebih banyak, makanya wajar kalau dia mudah mengantuk. Belum lagi kalau cewek nggak mencapai klimaks, pengerahan energinya jadi nanggung dan nggak maksimal, kan?
3. Cowok mengalami peningkatan hormon prolaktin secara signifikan saat ejakulasi dan membuatnya merasakan kantuk yang kuat
Baik cewek maupun cowok akan melepaskan zat kimia oksitosin, prolaktin, gamma amino butyric acid (GABA), dan endorfin setelah orgasme. Masing-masing berkontribusi pada perasaan santai dan mengantuk setelah berhubungan. Sayangnya, pada cowok, oksitosin justru menumpulkan perilaku intimnya karena memicu pelepasan melatonin yang malah memicu ngantuk.
Belum lagi cowok memproduksi prolaktin lebih banyak yang akan langsung menekan dopamin dan neurotransmiter pada tubuh sehingga ia pun cenderung akan merasakan rasa kantuk yang sangat kuat.
4. Pasca berhubungan seksual, cowok mengalami fase pemulihan yang membuatnya auto-istirahat. Cewek malah lebih aktif dan punya dorongan lebih besar untuk bermesraan
Cowok akan mengalami fase pemulihan (refraktori) setelah orgasme yang membuatnya nggak bisa terangsang lagi dengan cepat dan mudahnya. Mr.P-nya jadi hipersensitif dan malah sakit kalau diberi rangsangan seksual. Ditambah dengan faktor kelelahan yang bikin cowok cenderung menyerah dan ingin langsung tidur. Sebaliknya, cewek nggak punya fase pemulihan dan bikin mereka cenderung lebih segar dan berenergi setelah bercinta. Jadi ya sabar saja ya kalau ujung-ujungnya hanya bisa gigit jari.
Terjawab sudah bahwasanya pak suami bukannya egois dan nggak menghargai istri setelah bercinta, tapi memang karena alasan-alasan biologis yang terjadi di dalam tubuhnya.
Cara mengakalinya, mungkin kalian bisa mencoba morning sex agar dorongan energi yang tercipta setelah bercinta bisa disalurkan untuk beraktivitas mengawali hari. Selain itu, nggak ada salahnya para suami perlu sedikit bekerja lebih keras dengan mencoba menahan kantuk setelah berhubungan intim dan menyempatkan waktu untuk sekadar berbincang-bincang. Baru setelahnya bisa tidur dengan nyenyak tanpa membuat sang istri kecewa. Semoga kehidupan ranjangmu dan pasangan halal selalu sehat dan bahagia, ya!