Menikah adalah salah satu fase terpenting dalam hidup. Oleh karena itu, sedapat mungkin jangan sampai salah pilih partner menikah. Terlebih, menikah karena alasan-alasan yang sebenarnya ‘nggak’ banget. Kalau memang sudah siap lahir batin dan pasangan pun sepakat denganmu soal tujuan menikah sih tak apa. Tapi gimana kalau alasannya cuma gara-gara takut dibilang perawan tua? Duh!
Dilansir dari laman Martha Stewarts Wedding, ada banyak pertimbangan krusial saat memutuskan untuk menikah, seperti yang diungkapkan seorang konselor seks, seksolog klinis dan penulis buku, psikolog Dawn Michael, Ph.D., “Menikah merupakan langkah yang besar, dan hanya dengan komitmen untuk menikah dan merasakan hidup bersama mereka kamu baru bisa yakin apakah partner-mu memang ‘kompatibel’ satu sama lain.” Sebagai friendly reminder, kali ini Hipwee Wedding ingin mengecek kembali niatan kamu ingin cepat-cepat menikah tahun ini. Semoga bukan karena 8 alasan konyol ini ya!
ADVERTISEMENTS
1. Menikah karena sudah masuk ‘usia panik’, alias teman seangkatan semua sudah menikah semua sedangkan kamu? Bisa jadi, PDKT aja baru awal bulan kemarin
Cinta Jodoh bisa datang darimana dan kapan saja. Tapi bukan berarti, begitu ada sedikit percikan asmara kamu lantas ingin buru-buru menghalalkannya lantaran takut si dia kabur dan kamu nggak nikah-nikah seperti teman dan saudara kamu yang lainnya. Kamu punya timeline sendiri, nggak usah khawatir dan cemas. Usia berapapun kini sudah bukan patokan menikah. Nggak mau kan, menikah buru-buru sama orang yang salah dan menyesal selamanya?
ADVERTISEMENTS
2. Menikah karena takut kesepian, karena teman-teman satu persatu ‘menghilang’. Bisa karena beda pekerjaan, beda kota, atau beda ‘status’
Jangan sampai deh menikah hanya lantaran kamu butuh teman nonton, teman jalan, teman antar jemput dan menemanimu di rumah. Menikah tidak sebercanda itu!
ADVERTISEMENTS
3. Menikah karena bosan dan kesal ditanya terus sama kiri kanan. Percayalah, menikah karena alasan gegabah begini hanya bakal bikin hidupmu runyam
Hidupmu nggak ditentukan omongan orang. Chase after your dream kalau memang itu yang kamu inginkan sekarang. Hidup terlalu singkat untuk memusingkan kata-kata orang!
ADVERTISEMENTS
4. Menikah karena lelah bekerja. Seriously? Kamu kira habis nikah, tinggal ongkang-ongkang kaki saja gitu? Tidak semudah itu, Barbara!
Percayalah, menikah dan berkeluarga itu bisa jadi berkali-kali lipat lebih melelahkan dari pekerjaanmu sekarang. Jadi kalau alasannya sedangkal ini, hati-hati ya. Ya, kecuali kalau kamu Nia Ramadhani tentu saja!
ADVERTISEMENTS
5. Menikah karena sudah pacaran terlalu lama sama si dia. Kalau alasannya cuma ini, tapi nggak diikuti sama persiapan finansial, mental dan lain-lain dengan baik, hati-hati aja lo~
Banyak banget pasangan, yang akhirnya menikah lantaransudah terlalu lama pacaran. Padahal, bisa jadi kamu atau si dia belum yakin-yakin amat sama keputusan kalian. Hmm, menunda dan meninjau hubungan kalian lebih baik deh daripada grasak-grusuk menikah segera! Toh katanya, kalau jodoh nggak akan kemana kan~
ADVERTISEMENTS
6. Menikah karena ada yang menyuruhmu menikah. Hmm, kalau ikhlas dari lubuk hati sih nggak apa. Tapi kalau ada rasa terpaksa, yakin mau dilanjutkan?
Orang tua, saudara atau siapapun bisa saja mendesakmu untuk segera menikah. Padahal, bisa jadi kamu masih mau mengejar karier, melanjutkan studi dan sebagainya. Menikahlah karena benar-benar siap dan ingin, bukan karena ‘rayuan’ siapapun.
7. Menikah karena si dia sepertinya menjanjikan, good looking, super romantis dan lain-lain. Padahal kenalnya juga belum lama
Menikah itu keputusan penting dan banyak konsekuensinya. Jatuh itu wajar dan nggak salah, tapi kalau tergesa-gesa menikah karena kayaknya si dia promising banget padahal belum kenal-kenal amat sih hati-hati aja. Minimal, penjajakkan dulu lah biar tahu aslinya di kayak gimana. Menikah kan bukan kayak pacaran, kalau sudah nggak cocok langsung bisa ‘putus’ sesukanya?
8. Menikah karena ingin merencanakan pernikahan bak di drama Korea dan film percintaan Hollywood. Oh, tidak sesederhana itu kenyataannya
Menikah itu rumit, persiapannya juga tak semudah yang kamu bayangkan. Kalau kamu hanya ingin memuaskan ego dengan merencanakan pernikahan impian, tanpa sungguh-sungguh mengenal dan berkompromi dengan pasangan hati-hati saja menyesal kemudian.
Menikah itu baik, ya memang benar. Tapi apakah jadi baik kalau motivasinya belum benar, apalagi hanya karena gerah ditanya melulu dan usia sudah mulai masuk zona merah? Menikah itu rumit, jangan paksa pernikahanmu kalau memang belum siap!
Jadi, apakah kamu yang sedang mempersiapkan pernikahan tahun ini sudah yakin, motivasinya nggak keliru?