Jika mendengar kata pernikahan bisa jadi pikiranmu langsung melayang pada sebuah hal yang begitu dekat dengan prosesi nan membahagiakan. Bahkan, rasanya tiap dari kamu sudah memikirkan bagaimana indahnya pernikahan yang akan kamu lakukan nanti.
Berangkat dari hal tersebut, kamu memang perlu begitu bersyukur. Pasalnya kamu memiliki pernikahan yang wajar dan indah. Nggak seperti pernikahan di beberapa belahan dunia lain yang memiliki adat atau prosesi nggak wajar. Untuk membuat kamu bisa begitu mensyukuri semuanya, yuk, langsung saja simak di bawah ini!
ADVERTISEMENTS
1. Mendekati hari pernikahan, cewek-cewek di Skotlandia harus terlebih dulu di-‘ospek’
Jelang hari pernikahannya, cewek-cewek di Skotlandia terlebih dulu akan di-‘ospek’ oleh para keluarga dan kerabat mereka. Calon mempelai ini akan digiring keliling kota sambil dipakaikan baju warna putih, mirip seperti pakaian laboraturium. Nggak cuma itu, mereka akan dilempari telur, merica, susu basi, tulang ikan, atau apapun yang akan membuat mereka menjadi bau, sebelum akhirnya diikat di pohon dan disiram dengan minyak. Mereka memercayai jika ‘ospek’ itu dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita agar nantinya dia siap menghadapi semua masalah apapun di dalam rumah tangganya.
ADVERTISEMENTS
2. Kalimantan dan Malaysia memiliki tradisi yang cukup merepotkan, pengantin baru dilarang buang air kecil selama 3 hari 3 malam 🙁
Suku Tidung di Kalimantan dan masyarakat Tidong di Malaysia, memiliki ritual yang cukup merepotkan bagi para pengantin baru. Bagi pasangan suami istri yang baru menikah, mereka dilarang menginjakkan kaki ke kamar mandi dan buang air selama 3 hari 3 malam.
Mereka memercayai jika hal tersebut dilanggar maka akan datang berbagai kesialan, seperti perceraian, kemandulan, sampai pada kemandulan anak. Nah, demi bisa menahan buang air selama 3 hari, maka pengantin baru pun harus menjaga makan dan minumnya. Bahkan, pihak keluarga akan menjaga kamar mandi agar keduanya nggak melanggar. Duh. 🙁
ADVERTISEMENTS
3. Jika kamu perlu menjaga makan dan berat badan jelang pernikahan, maka yang terjadi di Mauritania adalah kebalikannya!
Menjadi hal yang begitu wajar terjadi jika calon pengantin akan menjaga makan dan bentuk tubuhnya jelang pernikahan. Namun, kenyataannya hal tersebut nggak berlaku di Mauritania! Kepercayaan bagi masyarakat di sana adalah semakin besar tubuh calon pengantin wanita, maka akan semakin baik. Di sana seorang cowok akan dianggap memiliki status sosial yang tinggi, jika dia memiliki istri dengan tubuh gemuk.
Yap! Cewek yamg memiliki gulungan perut, selulit yang banyak, dan paha berlipat akan menunjukkan jika suami mereka cukup kaya untuk menjaganya tetap ‘makmur’. Berangkat dari hal itulah makanya nggak heran jika banyak di antara mereka yang memiliki masalah kesehatan lantaran obesitas.
ADVERTISEMENTS
4. Ritual pecah piring pun masih dipraktikkan di sebagian wilayah Jerman. Aduh, kan sayang piringnya dipecahin~
Ritual pecah piring atau yang disebut dengan Polterabend sampai saat ini masih dipraktikkan di sebagian wilayah Jerman. Pesta pernikahan ini biasanya akan diawali dengan pesta pada umumnya, yakni makan-makan. Namun, akan diakhiri dengan sesuatu yang nggak biasa. Yap! Pengantin dan tamu udangan kemudian akan membuat suara sebising mungkin dengan membanting gelas dan piring sampai pecah belah.
Hal tersebut dilakukan sebab kepercayaan mereka yang mengatakan bahwa suara gaduh yang timbul merupakan gambaran masalah masa depan yang nggak bisa ditebak dan dielakkan dalam kehidupan pernikahan nantinya. Dengan memecahkan gelas dan piring tersebut, maka timbul harapan jika nggak akan ada hambatan berarti ke depannya. Duh, sayang banget piringnya.
ADVERTISEMENTS
5. Bagian terpencil di India, mengharuskan calon pengantin wanita melakukan ritual kawin dengan pohon jika ramalan menunjukkan kutukan yang akan terjadi
Di salah satu bagian terpencil di India, sampai saat ini ada kepercayaan yang mengharuskan calon pengantin wanita kawin dengan pohon pisang. Hal itu akan terjadi jika ketika ramalan melalu Astrologi Mangliks bagi kedua calon pengantin mengeluarkan ramalan di mana Planet Mars dan Saturnus bertemu. Sebab, itu mengartikan jika calon suami akan menerima kutukan sial berupa kematian di usia muda.
Oleh sebab itulah kemudian calon mempelai wanita diharuskan menjalankan ritual untuk lebih dulu kawin dengan pohon. Selesai ritual, maka pohon pisang itu akan ditebang dan mereka pun akan menyakini kalau kutukan tersebut sudah benar-benar hilang. Barulah setelah itu prosesi pernikahan di antara kedua calon pengantin bisa dilanjutkan.
ADVERTISEMENTS
6. Tradisi di Cina pun mengharuskan calon mempelai perempuan menangis tersedu-sedu jelang hari pernikahannya
Menjadi sebuah hal yang cukup unik terjadi di Cina. Pasalnya calon pengantin di sana seperti diharuskan untuk menangis sejadi-jadinya jelang hari pernikahan. Mereka akan disuruh menangis selama kurang lebih 1 jam setiap harinya. Setelah 10 hari, ibu dari calon pengantin akan bergabung dan akan diikuti oleh nenek, saudara perempuan, serta para perempuan lain dalam keluarganya setelah 10 hari berikutnya.
Pada ritual tersebut pun, pengantin wanita akan menangis dengan nada dan ekpresi yang berbeda-beda. Hal itu dilakukan agar terdengar seperti lagu dan hal tersebut dipandang sebagai ekspresi kebahagiaan. Dan, memang pada puncak ritual tangisan tersebut akan diakhiri dengn calon pengantin wanita yang harus menyanyikan lagu sendu dan menyedihkan. Semua itu dilakukan lantaran arti di balik tradisi tersebut sebenarnya adalah perayaan untuk kehidupan pernikahan yang bahagia.
7. Kedua keluarga yang saling menghina satu sama lain justru dianggap sebagai proses pendekatan di Afrika Selatan
Salah satu suku mayoritas Afrika Selatan memili tradisi yang cukup untuk di hari pernikahan. Yap! Kedua belah pihak dari masing-masing keluarga memiliki kebiasaan untuk saling menghina satu sama lain. Hal tersebut dilakukan justru untuk mendekatkan jalinan kekeluargaan di antara mereka. Jadi, bukannya saling memuji, justru mereka harus mengina dan mengejek satu sama lain sepuasnya. Mereka meyakini, semakin banyak caci maki dan hinaan yang keluar, maka hubungan di antara kedua keluarga pengantin akan semakin akrab.
8. Kenya pun punya cara unik untuk merestui pernikahan sang anak, yakni dengan meludahi kepala kedua pengantin. DUH!
Para orangtua penduduk Suku Masai di Kenya memiliki cara tersendiri sebagai tanda jika mereka merestui pernikahan sang anak. Cara tersebut terbilang cukup unik, pasalnya mereka akan meludahi kepala anak mereka dan calon menantunya sebagai tanda jika pernikahan mereka sudah direstui. Bahkan, di sana kebiasaan itu pun turut dilakukan pada mereka yang baru saja melahirkan sebagai ucapan selamat. DUH!
9. Calon pengantin cowok di Korea Selatan pun diharuskan kuat menahan pukulan dari teman-temannya. Kan sakit~
Sebelum meninggalkan masa lajang, pengantin cowok di Korea Selatan pun harus bisa menahan betapa sakitnya pukulan-pukulan yang akan diterima oleh telapak kaki mereka. Pengantin cowok akan mendapat pukulan di telapak kaki menggunakan ikan kering, bahkan terkadang juga menggunakan tongkat.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut dilakukan karena dipercaya hal tersebut akan membuat pengantin pria kian kuat sebelum malam pertama. Di sisi lain, tradisi tersebut pun bertujuan untuk mengetes kekuatan serta pengetahuan dari sang suami ini. Pasalnya disela-sela prosesi, pengantin pria akan diberi pertanyaan yang wajib dijawab. Apabila semua pertanyaan bisa dijawab dengan baik, maka prosesi itu akan selesai.
Itulah beberapa hal yang cenderung ‘menyakitkan’ bagi calon pengantin jelang hari pernikahan mereka. Berangkat dari hal-hal tersebut, rasanya memang kamu nggak lagi punya alasan untuk nggak bersyukur. Sebab, kamu nggak perlu merasakan semua itu. Kamu hanya perlu mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan pernikahanmu dengan baik. Tentu dengan perasaan yang bahagia. 🙂