Siapa yang berencana menikah tahun ini? Kamu? Nah, kalau ya maka saatnya kamu mulai memikirkan dengan matang konsep pernikahan kamu, sesuai dengan bujet dan impian kamu berdua dengan pasangan. Bukan sekedar konsep venue acara, tapi termasuk bujet dan jumlah undangan juga.
Menikah adalah momen sekali seumur hidup yang sayang banget kalau dilewatkan. Tapi bukan berarti kamu harus mempersiapkannya dengan ugal-ugalan, sampai jadi puyeng dan senewen sendiri akibat terlalu heboh memikirkan bujet dan ‘apa kata orang nanti’. Nah, agar kewarasan tetap terjaga, 9 kebiasaan pesta pernikahan berikut ini sebaiknya mulai kamu tinggalkan di tahun ini.
ADVERTISEMENTS
1. Pesta hajatan mengundang ribuan orang yang separuh lebih nggak kamu kenal-kenal amat. Ya, kecuali kamu anak sultan sih sebaiknya ide semacam ini mulai ditinggalkan
ADVERTISEMENTS
2. Heboh memikirkan konsep undangan dengan ketebalan kertas dan jumlah isian yang kadang di luar nalar. Demi apa juga sih, toh kebanyakan hanya berakhir di bak sampah :'(
ADVERTISEMENTS
3. Memikirkan venue super cetar menggelegar hanya demi membuat semua tamu undangan terkesan, padahal isi tabungan sangat pas-pasan. Duh, mending yang begini dipikirkan ulang deh!
ADVERTISEMENTS
4. Bujet pas-pasan, tapi mau kasih suvenir harga di atas 5 ribuan untuk ribuan tamu undangan yang sebenarnya kebanyakan nggak kamu kenal. Kamu bangkrut, orang lain belum tentu suka juga padahal
ADVERTISEMENTS
5. Heboh mencari wedding planner sampai wedding organizer demi pesta kamu yang sebenarnya artis bukan, sosialita juga nggak. Mending uangnya bukan dialokasikan ke katering aja deh
ADVERTISEMENTS
6. Memaksakan diri jahit baju pengantin dengan tarif hampir sepuluh juta. Padahal habis itu juga bingung mau diapain, apalagi kalau ukurannya nggak bisa dibesar kecilkan
Kalau ukurannya bisa disesuaikan kan lumayan juga, bisa buat dijual atau disewakan.
7. Berantem sama keluarga dan pasangan hanya demi hal-hal yang kurang prinsipil. Iya, kamu memang mau mewujudkan pesta impian kamu. Tapi menikah bukan soal kamu sendiri kan?
Saking idealisnya, semua saran dan ide dari pasangan dan keluarga nggak digubris. Padahal dana sokongan banyak datang dari mereka. Jangan galak-galak ah, jadi calon pengantin~
8. Lupa esensi penting pernikahan, yaitu mempersiapkan rumah tangga bersama pasangan. Akibatnya jadi heboh urus resepsi pernikahan. Daripada pesta, seremoni secara agama dan negara lebih penting, apalagi fase setelah sah berumahtangga
9. Biar nggak ketinggalan buat diunggah di berbagai media sosial, menguras isi tabungan sendiri atau ‘memeras’ ortu (apalagi sampai ngutang!) demi bikin pesta bridal shower dan kasih bingkisan ke para bridesmaid
Oke, momen seremoni dan resepsi pernikahan memang penting dan menjamu para tamu undangan juga nggak boleh disepelekan. Tapi pastikan semuanya realistis sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan. Ingat, setelah pesta pernikahan usai ada setumpuk tanggung jawab menanti kamu dan pasangan, jangan sampai hanya karena memenuhi ego dan gengsi, kalian akhirnya malah kerepotan sendiri. Cheers untuk pernikahan lebih realistis di tahun ini!