Menyandang status sebagai seorang istri tentunya menjadi pengalaman berharga yang kelak akan kamu rasakan. Maka dari itu, banyak cewek yang penasaran bagaimana sih rasanya jadi istri? Merepotkan? Menyenangkan? Atau malah menakutkan? Ada yang excited dan nggak sabar untuk bisa jadi istri orang. Saking nggak sabarnya, pacar sampai bosan karena sering ditanyain kapan melamar.
Tapi, ada juga yang masih ogah-ogahan. Bukannya apa-apa, tapi ada ketakutan tersendiri karena banyaknya anggapan bahwa menjadi istri itu juga punya tanggung jawab besar terhadap suami dan keluarga, harus bisa masak, bisa mengatur uang, rajin bersih-bersih rumah dan pintar melayani suami. Haduh, padahal bangun pagi saja masih susah! Hipwee Wedding memberikanmu gambaran mengenai 9 hal yang akan kamu rasakan di 1 tahun pertama sebagai seorang istri. Biar rasa penasaranmu terjawab dan makin siap saat nantinya jadi istri beneran. Yuk, disimak!
ADVERTISEMENTS
1. Ooo, begini rasanya tidur dalam dekapan suami…
Hal pertama yang berubah begitu menyandang status seorang istri adalah tidur bareng suami. Kalau biasanya cuma tidur sendiri di kosan dengan single bed yang bahkan cuma beralaskan karpet, kali ini kamu punya teman bobok yang bisa dipeluk dan didekap kapanpun kamu mau. Selain itu, biasanya yang paling ditunggu-tunggu adalah pillow talk, ngobrol berdua dengan kepala disandarkan di dada suami. Apa saja bisa jadi bahan obrolan disitu sampai akhirnya terlelap. Tapi, jangan heran juga kalau kemudian justru berlanjut ena-ena. Yah, maklumlah namanya juga pengantin baru!
ADVERTISEMENTS
2. Seneng sih sekarang kalau tidur ada yang nemenin, tapi ternyata dia kalau tidur ngorok!
Entahlah, tapi hampir semua laki-laki kalau tidur bisa dipastikan mendengkur. Mulai dari ayah atau adik laki-laki, semuanya mendengkur. Eh, sekarang suami sendiri kalau tidur ngorok juga! Astaga, meski awalnya sempat kaget dan agak terganggu, lama-lama cuek juga. Malah kalau satu atau dua malam tak terdengar dengkurannya karena dia harus tugas ke luar kota karena pekerjaan, malah jadi kangen berat!
ADVERTISEMENTS
3. “Sudah ditransfer ya.” Adalah 3 kata paling indah setelah I love you
Kenikmatan hakiki menjadi seorang istri adalah mendapatkan nafkah dari suami. Bukannya matre, tapi realistis juga dengan segala kebutuhan hidup saat ini. Jadi, saat suami gajian akan menjadi saat menyenangkan karena bisa jadi tiba-tiba ada chat dari suami yang isinya; “sudah ditransfer ya, sayang..”
ADVERTISEMENTS
4. Sup akan jadi menu pertama yang dimasak. Padahal biasanya masuk dapur paling mentok cuma buat bikin mi instan
“Mas, ini adek bikinkan sup. Please, apapun rasanya bilang enak ya!
*mulai makan* “Ya ampun, ini sup paling enak yang pernah Mas rasakan. Makasih ya sayang, sudah mau belajar masak buat Mas.”
Sup dikenal sebagai masakannya para istri baru. Bahannya mudah dicari dan cara bikinnya pun gampang. Meski nggak pernah masak sebelumnya, bagaimanapun juga ketika sudah menjadi istri, ada rasa ingin membuat makanan untuk suami sendiri. Jangan ditanya groginya kayak apa ketika suami untuk kali pertama mencoba masakan kita. Bagaimanapun rasanya, dijamin suami akan memuji tentang usaha kita yang telah memasak makanan untuknya. Bukan tanpa alasan, mereka memang lebih suka makan masakan istri sendiri, lho. Menurut para suami, selain lebih hemat, hal itu merupakan salah satu cara menunjukkan tanda bakti istri pada suami. Selain melayani di ranjang, melayani lewat makanan juga nggak kalah pentingnya. Catat itu!
ADVERTISEMENTS
5. Ternyata ada banyak perbedaan antara kamu dan suami. Dia suka makan sambil nonton TV, sedangkan kamu tidak. Dia suka tidur dengan lampu gelap, sedang kamu tidak
Memilihnya menjadi suami tentu karena ada kesamaan dan kecocokan. Kalau tidak, mana mungkin hubungan akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Namun di balik itu semua, percayalah kalau ada banyak sekali perbedaan antara kita sebagai istri dan juga suami dalam kebiasaan sehari-hari. Kalau dia lebih suka makan sambil nonton TV, kamu terbiasa untuk makan di meja makan. Kalau dia lebih suka tidur dengan lampu gelap, kamu tidak. Kalau dia lebih suka mandi sekali dalam sehari jika hari libur, tidak denganmu yang tetap akan mandi pagi dan sore seperti biasanya.
Ya, bagaimanapun, kamu dan dia dibesarkan dari keluarga dan lingkungan yang berbeda. Jadi, kebiasaan-kebiasaan seperti itu memang sulit diubah. Tapi nggak menjadikan cintamu berubah, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
6. “Tahun ini, kita lebaran dimana, Mas?”
Nah, ini dia yang pasti dialami sama pasangan baru. Lebaran pertama dengan suami tentunya jadi hal yang sangat menyenangkan. Tapi, akan jadi hal yang perlu dibicarakan soal akan berlebaran di manakah tahun ini. Akan lebih mudah jika masing-masing orangtua ada di kota yang sama. Tapi, kalau beda kota apalagi beda pulau, biasanya awal-awal akan jadi rebutan jatuh kepada siapa pilihan lokasi Lebaran tahun ini. Kalau cuma tentang hal ini, jangan sampai berantem ya. Tahun ini bersama keluarga suami, tahun depan gantian dengan keluarga kita sebagai istri. Solusi jitu, ‘kan?
7. Mengikuti arisan bersama ibu-ibu komplek atau perkumpulan istri di kantor suami
Selain memasuki kehidupan baru bersama suami, menjadi istri juga harus siap untuk bersosialisasi dengan ibu-ibu komplek yang mengajak arisan atau perkumpulan istri di kantor suami. Rasanya kikuk juga saat kali pertama mengikuti acara mereka. Bayangkan saja, rata-rata di sana adalah ibu-ibu yang sudah punya anak. Tapi, dengan masuknya kita sebagai anggota termuda, justru bisa jadi suasana baru untuk mereka yang biasanya hanya berkecimpung diantara ibu-ibu saja. Itung-itung, sebagai sarana untuk latihan bertetangga juga.
8. Akhirnya diberi kepercayaan untuk hamil oleh Tuhan. Jangan ditanya bahagianya seperti apa. Tak terkira rasanya!
Menjadi istri saja sudah merupakan pengalaman yang tak ada duanya, kali ini ada rejeki lain berupa janin yang akhirnya dipercayakan Tuhan untuk tumbuh dan berkembang di rahim kita. Oh, senangnya! Sebagai istri yang sedang hamil, jangan kaget kalau suami akan over protective. Maklum saja, kamu mengandung anaknya dan dia juga akan jadi ayah. Selamat ya!
9. Setahun menikah rasanya penuh bahagia. Tapi, Tuhan juga tak pandang bulu. Kadang, dihampiri pula kesedihan untuk kita
Setahun menikah memang tak terasa, yang ada cuma bahagia. Tapi, hidup memang tak melulu tentang senang-senang, ‘kan? Ada kalanya sedih juga mengahampiri. Begitu juga dengan kehidupan pernikahan. Saat suami ada masalah dengan pekerjaannya, saat ternyata janin yang dikandung tak bertahan lama dan harus mengalami keguguran karena suatu sebab, atau saat di bulan kesekian tak bisa bayar rumah kontrakan. Tapi itulah gunanya pasangan hidup, untuk saling menguatkan. Tak hanya partner di saat senang, tapi juga yang selalu mendampingi di kala duka.
Itulah sedikit potret tentang menjadi istri di tahun pertama. Banyak senangnya, tapi ada sedihnya juga. Kalau kamu menganggap dirimu belum siap, persiapkanlah mulai sekarang. Semua tak ada yang instan. Ibu kita yang jago masak dan pintar menata rumah pasti juga dulunya masih perlu belajar banyak saat baru menjadi istri. Jadi, semuanya memang karena terbiasa. Kamu akan otomatis belajar banyak hal ketika menyandang status sebagai istri.