Tinggal serumah dengan mertua memang sudah biasa dilakukan oleh para suami-istri yang baru menikah. Saat kondisi masih baru berumah tangga dan penghasilan yang belum seberapa, membuat kamu dan pasangan memilih untuk sementara tinggal bersama mereka. Hal ini lumrah terjadi, biasanya sambil menunggu tabungan bertambah, kalian bisa menghemat pengeluaran. Uang listrik, makan, dan keperluan sehari-hari nggak banyak dikeluarkan dibandingkan kamu tinggal sendiri.
Namun, ternyata tinggal serumah dengan mertua ada suka dan dukanya.
Ada banyak kekikukan atau kecangguan yang akan kamu alami. Yang diam-diam bisa membuatmu dan pasangan nantinya jadi serba salah. Nah, untuk mengantisipasi, Hipwee Wedding akan memberikan ulasan seperti apa rasanya tinggal seatap dengan mertua. Biar kamu punya persiapan, simak 8 kecangguan yang kamu alami nanti pada artikel ini ya.
Â
ADVERTISEMENTS
1. Kamu dan mertua berbeda selera masakan. Jadi bingung kalau mau memasak
Ivan nggak suka tempe goreng cuma dibumbui garam. Harus pakai bawang putih
Oh. Kemarin-kemarin waktu di rumahku sih dia suka-suka saja, Ma.
Ya Ivan ‘kan tipikal orang nggak mau buang makanan. Jadi, kalau dia nggak suka ya tetap dimakan.
Sebagai anggota baru di keluarga suami, kamu perlu waktu adaptasi di rumah mertua yang nggak sebentar. Terutama soal makanan – yang jadi ‘titik’ temu antara kamu dan mertua klop atau tidak. Biasanya sih hal selera masakan bisa jadi persoalan, mulai dari rasa atau jenis makanan yang nggak disukai. Cara terbaik adalah kamu membicarakan dulu dengan pasangan ketika sebelum menikah, jikalau sewaktu-waktu seatap dengan mertua, ‘kerikil-kerikil’ kecil seperti perbedaan masakan bisa diminimalisir.
ADVERTISEMENTS
2. Ada rasa khawatir mau melakukan apapun. Nanti dikomentari ini-itu, jadi serba salah
Selain makanan, hal lain yang suka bikin canggung yaitu tingkah laku. Karena ini bukan rumahmu dan lagi-lagi kamu adalah anggota keluarga baru, maka kamu harus menjaga perilaku. Tentunya kamu harus bisa menahan berbagai hal yang biasa dilakukan saat di rumah sendiri. Untuk itu, kamu coba tanyakan ke suami kebiasaan keluarganya seperti apa.
Daripada kamu nanti jadi bingung nggak tahu harus berbuat apa, lebih baik cari tahu dari sekarang. Ingat, hal-hal sepele bisa jadi masalah besar kalau nggak diantisipasi dengan baik. Contoh kecilnya yaitu mau cuci baju pagi-pagi sehabis shalat subuh, eh ternyata mertua biasa melakukan sekitar jam 7 pagi saat semuanya telah berangkat pergi beraktivitas.
ADVERTISEMENTS
3. Siapa sih yang suka dibandingkan? Kamu dan suami bisa jadi jengah kalau dibandingkan dengan anggota keluarga lain
Pada dasarnya setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Prinsipnya sih jangan sampai harus membanding-bandingkan orang. Tapi, hal itu kerap kali dilakukan oleh mertua kalau kamu serumah sama mereka. Mulai dari pekerjaan, keahlian memasak, bahkan hingga ilmu agama yang dibanding-bandingkan dengan anggota keluarga lain. Bahkan, nggak jarang tetangganya juga ikut dibanding-bandingkan juga.
ADVERTISEMENTS
4. Bukannya pura-pura lupa, tapi kasih sayang yang melekat dari dulu bikin mertua masih memperlakukan suamimu seakan-akan masih single
Menjadi seorang istri bukan berarti kamu menghilangkan label suamimu yang tak lagi dianggap anak oleh orangtuanya. Mertuamu akan tetap menyayangi sepenuh hati suamimu, yakni masih memperlakukannya sama saat seperti masih lajang. Oleh karena itu, jangan heran nanti suamimu masih dimanjakan. Walau nanti kamu cuma bisa mesem-mesem saja melihatnya.
ADVERTISEMENTS
5. Inginnya jadi yang pertama mengurus suami kalau dia sakit. Apa daya sering keduluan mama mertua
Jika suami sedang sakit, kamu pasti ingin selau berada di sampingnya. Merawat dan menjadi orang pertama yang mengurusnya adalah kewajiban yang kamu senangi. Namun, hal baik itu sirna saat kamu keduluan oleh mama mertua untuk merawatnya. Sebagai seorang istri, kamu bisa jadi cemburu. Di sisi lain, kamu bisa mengambil hikmah dari cara mama mertuamu merawat suamimu. Toh, mama mertua yang lebih lama dan tahu kondisi tubuh suami, nggak ada salahnya kamu sabar dulu sambil memerhatikan mama mertua mengurusnya, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
6. Kadang, saat momen liburan datang maunya bulan madu lagi seperti jalan-jalan berdua. Eh, secara mendadak diajak ke acara keluarga atau main ke rumah saudara
Saat liburan tiba dan belum ada momongan, kamu dan pasangan sebetulnya ingin jalan-jalan berdua untuk merasakan bulan madu lagi. Kenyataannya, mertua minta liburan bareng atau main ke rumah saudara untuk silaturahim secara mendadak. Nggak salah sih, hanya saja kamu jadi bete karena rencana nostalgia ke masa pacaran dulu jadi gagal. Mau menolak nggak enak hati, mau diiyain tapi bulan madu keduanya nggak jadi melulu.
7. Suasana paling canggung saat lagi berantem sama suami. Berpura-pura baik, padahal penuh amarah dan jadi serba salah
Sudah kenal dan pacaran lama bukan berarti kamu dan pasangan langgeng terus tanpa berantem. Kemungkinan masalah muncul itu ada, terutama saat tinggal dengan mertua. Kalau berantem dan ada mertua, percaya deh kalian akan berpura-pura tidak ada apa-apa di depan mereka. Padahal, nggak tahu saja kalau hati penuh amarah yang sedang membuncah. Kamu dan suami pun jadi serba salah.
Membangun rumah tangga memang nggak gampang. Kamu harus menyiapkan berbagai persiapan dari sekarang. Pada dasarnya tinggal dengan mertua nggak ada salahnya, namun harus disertai kiat-kiat khusus agar hati kalian dan hubungan dengan mertua terjaga dengan baik.