Orangtua mana yang nggak bahagia mendengar kabar anaknya akan menikah? Setelah bertahun-tahun sibuk membesarkan buah hatinya yang kini telah dewasa, setiap orangtua harus merelakan sang anak untuk membangun sebuah keluarga. Saking sayangnya, salah satu langkah perjalanan hidup ini kerap diiringi dengan isak tangis dan petuah-petuah mereka sebagai bekal untuk anaknya. Namun hal ini sering diremehkan, padahal penting untuk membangun keluarga nanti.
Berbagai nasihat yang diucapkan pun mengandung rahasia-rahasia kecil keharmonisan keluarga. Nggak jarang kalau kehidupan berumah tangga akan langgeng karena faktor ini. Untuk itu, simak 7Â petuah dari orangtua berikut yang nggak boleh kamu remehkan.
ADVERTISEMENTS
1. Terimalah ajakan pasangan untuk menemaninya ke berbagai acara. Meski kamu nggak suka, hal itu adalah bukti dia selalu ingin bersamamu kemana saja
Jujur saja jika seringkali kamu merasa malas menerima ajakan pasangan untuk menemaninya hadir ke beberapa acara. Entah karena alasan nggak suka atau kamu memang sedang malas bepergian, sebenarnya hal ini bisa bikin dia kecewa dan sedih meski nggak dia utarakan. Kebersamaan ini ingin dia ciptakan sesering mungkin melalui hal-hal kecil ini. Setelah menikah, pasanganmu ingin ‘menenggelamkan’ kamu ke dalam hidupnya untuk mengenal lebih jauh dirinya. Dia akan senantiasa merasa senang untuk bisa bersamamu kapan pun dan di manapun.
ADVERTISEMENTS
2. Berikan beragam kejutan kecil, walau sekadar membelikan es krim. Percayalah, hal sederhana apapun mampu meningkatkan level keharmonisan kalian berdua
Kejutan memang jadi obat ampuh dalam mengatasi perkara suatu hubungan. Kamu nggak harus memilih kejutan yang unik atau menghabiskan banyak biaya. Cukup kejutan sederhana, seperti membelikan es krim atau memasak makanan favoritnya, hal ini cukup sukses meningkatkan level keharmonisan kalian, lho. Menikah adalah salah satu hal tentang bagaimana kamu dan dia memberikan kebahagiaan lewat berbagai cara.
ADVERTISEMENTS
3. Hargai waktunya bersama teman-teman. Terlalu protektif akan membuatnya merasa terkekang
Kamu seringkali merasa iri dengan cara pasangan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Tanpa disadari, hal itu bikin kamu jadi protektif dan membuatnya merasa terkekang. Padahal, menikah itu bukan berarti dia hanya milikmu saja atau sebaliknya. Berikanlah pasanganmu ruang untuk menikmati hal-hal seru bersama teman-temannya. Asalkan masih dalam batasan wajar tentu tak jadi masalah. Toh, kamu sendiri juga masih bisa nongkrong bareng kerabat yang sudah kenal sejak lama.
ADVERTISEMENTS
4. Rutinkan melakukan morning kiss saat kalian saling pergi untuk beraktivitas. Begitupun saat malam hari sebelum tidur
Hal satu ini bisa dibilang belum banyak yang melakukan. Kebiasaan morning kiss masih lebih sering diterapkan oleh pasangan di negara-negara barat. Interaksi fisik ini sebetulnya mampu menghangatkan jalinan kasih suami dan istri. Dengan kecupan kecil di pagi dan malam hari, hati kalian akan saling mengisi satu sama lain. Perasaan mendalam yang dimiliki jadi menambah romantisme pernikahan.
ADVERTISEMENTS
5. Anggaplah keluarganya seperti keluargamu. Setiap pasangan pasti menginginkannya, seperti dirimu juga
Kamu boleh saja nggak suka dengan beberapa anggota keluarganya, tapi bukan berarti menganggapnya sebagai lawan. Setiap orang pasti punya sikap atau sifat yang kamu sukai atau tidak, oleh karena itu jangan memusuhinya. Anggaplah mereka seperti keluargamu, yang mana masih ada di antara mereka yang kamu nggak sukai juga. Lagipula, kamu pun menginginkan kalau pasanganmu menerima keluargamu seperti keluarganya juga, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
6. Jangan malas untuk saling berkabar karena hal ini bisa membuatnya khawatir dan berpikiran negatif
Entah karena pasangan terlalu protektif atau kamu memang orangnya kelewat cuek, kamu jadi suka malas berkabar padanya saat berpergian. Hal itu sebenarnya bikin dia khawatir karena nggak tahu keberadaanmu yang sebenarnya. Kalau sudah seperti ini, jangan heran pasanganmu bakal berpikiran negatif. Ujung-ujungnya akan menimbulkan konflik dan hubungan kalian jadi renggang karena tidak adanya keterbukaan. Masalah itu memang hal lumrah, tapi selama bisa dihindari, kenapa tidak?
7. Cintai dan sayangilah dia tanpa suatu alasan. Terkadang, menikah memang sesederhana itu
Ketika memutuskan untuk menikah, terkadang kamu akan ditanya mengenai alasanmu untuk menikah dan berumah tangga bersamanya. Tak usah pusing memikirkannya, terlebih saat kalian sudah menikah. Cobalah untuk mencintai dan menyayanginya tanpa suatu alasan. Selama kamu nyaman dan bersyukur dengan apa yang didapat darinya, buat apalagi sibuk mencari-cari alasan? Terkadang, menikah memang sesederhana itu.
Ketika mendengar orangtua berbicara, kamu mungkin kerap merasa jengah. Padahal, apapun yang mereka katakan memiliki makna dan tujuan untukmu menuju ke arah lebih baik. Seperti saat kamu ingin menikah, berbagai nasihat akan orangtua lontarkan sebagai bekalmu membangun rumah tangga yang harmonis kelak. Jadi, jangan sepelekan, ya!