Fase-fase baru dalam hidup sering membuat kita penasaran dan bertanya. Bagaimana ya rasanya saat nanti aku menjalaninya? Apakah seindah yang dikira?
Buat cewek fase ini jelas nggak bisa dipisahkan dari fase jadi isri dan ibu muda.
Saat poros keriaan dalam hidup mulai bergeser dari beli lipstik matte ke belanja kemeja suami. Waktu hal yang membuat panik bukan lagi soal kehabisan gaji atau perkara skripsi. Tapi waktu anak menangis semalaman, sementara kamu kekurangan pasokan ASIP.
Perubahan selepas jadi istri dan Ibu muda memang membuat hidupmu jungkir balik. Tapi ini adalah hal termanis dan terbaik yang pernah terjadi di hidupmu. Kamu bersyukur tak ada hentinya untuk itu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Belanja bulanan saja sudah bisa jadi momen bersama. Kencan bareng suami malah hadir lewat cara sederhana
Sekarang kencan tidak harus diisi dengan nongkrong di kafe berjam-jam atau nonton premiere. Kencan bagi kalian berubah bentuknya. Sesederhana bisa ketemu dan makan malam berdua. Atau sesimpel belanja bulanan bersama. Memilih mie, kopi, sampai saus sambal yang akan menyokong hidup sampai bulan baru tiba.
Setelah menikah kemewahan mengerdil ke dalam hal-hal sederhana. Aktivitas paling simpel dalam hidup malah bisa menjaga cinta. Kalau ingat bagaimana dulu kalian menghamburkan uang demi bisa bersama pengen fast forward waktu rasanya. Ah, anak muda…..
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2.Hidupmu jadi lebih teratur dengan sendirinya. Nggak bisa lagi seenaknya tidur malam, bangun siang, langsung cabut tanpa rapi-rapi sebelumnya
Tanggung jawab sebagai wanita memang tumbuh dengan sendirinya pasca menikah. Nonton drama sampai tengah malam, bangun buru-buru, meninggalkan kamar dalam keadaan berantakan sekarang kehilangan daya tariknya.
Kamu memilih tidur di jam normal supaya bisa punya 45 menit waktu sebelum berangkat kerja. Memastikan kompor sudah bersih dari cipratan minyak, bisa punya waktu untuk menata ulang tempat tidur yang berantakan semalam, supaya nanti pulang disambut ruang yang nyaman.
Kalau ditanya apa alasannya sekarang jadi lebih organize kamu hanya mengangkat bahu saja. Hatimu yang menyuruh melakukannya. Dan kamu bahagia.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Ada momen kamu memandang wajah anak dan suami lalu bertanya. Ah, kalau bukan cinta kamu tak tahu lagi ini apa….
Momen terbangun di tengah malam lalu menemukan pose lucu suami dan anakmu yang gaya tidurnya kadang identik sering menimbulkan desir di dada. Tanpa disadari hidupmu berubah banyak karena mereka. Jika ditanya siapa yang jadi poros hidupmu sekarang pasti 2 orang ini jawabannya .
Sembari mengelus rambut anakmu, membawa kembali selimut ke dada suamimu, momen penuh rasa ini kamu nikmati sepenuhnya. Ah, kalau bukan cinta kamu tak tahu lagi ini apa….
4. Jadi istri dan Ibu menggemblengmu pensiun jadi poros dunia. Anak dan suamimu menggantikan porsi ke-aku-an yang dulu ada
“Mending aku nunda ngelanjutin S2 deh daripada Gendhis nggak bisa beli salmon, Bang.” Ungapmu dalam perbincangan dengan suami selepas makan malam. Kali itu kalian sadar kalau keuangan sekarang harus diatur dengan lebih rapi. Suamimu sedang merintis bisnis baru dengan modal tabungannya sendiri. Gajimu yang selama ini ditabung untuk modal S2 harus terpakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Jika ini terjadi 2 atau 3 tahun lalu kemungkinan besar kamu akan menuntut pria di depanmu untuk lebih kreatif dan bekerja lebih keras lagi. Namun kini rasa jadi satu tim yang harus saling membantu sudah datang sendiri.
Demi mereka kamu rela mengatur langkah, bahkan memperlambatnya sesekali. Tidak apa. Sekarang mimpi bukan cuma soal diri sendiri.
5. Rasanya bahagia waktu anak dan suami membutuhkanmu. Kadang kamu berharap mereka manja selalu
“Amazing sih rasanya tahu ada makhluk kecil yang bener-bener bergantung sepenuhnya sama kamu. Waktu dia mulai mandiri kamu seneng, tapi berharap juga anak kecilmu bisa manja selamanya.”
Ada rasa bahagia karena merasa dibutuhkan oleh makhluk kecil yang belum bisa apa-apa. Muncul rasa hangat di dadamu saat tahu suamimu makan sup yang kamu bikin ala kadarnya lalu bilang, “Enak Ma. Makasih ya..”
Ternyata ada hal yang membuatmu merasa penuh saat jadi orang yang dibutuhkan. Kebahagiaan macam ini sebelumnya tidak pernah kamu bayangkan.
6. Status istri dan Ibu mengubahmu jadi keras kepala. Kalau untuk anak dan suami, apapun caranya — harus bisa!
Dulu kamu merasa tidak segigih ini. Beberapa kesulitan lebih dipilih tidak dihadapi. Namun status jadi Istri dan Ibu mengubah keadaan tanpa disadari.Kamu yang sekarang berubah jadi orang yang gigih dan keras kepala kalau sudah menyangkut urusan keluarga.
Kamu ngotot memompa ASI yang cuma keluar 200 ml sekali pompa demi cadangan anakmu saat mulai ditinggal kerja nanti. Walau belum mahir memasak kamu ikhlas menguliti udang sampai tanganmu gata-gatal. Demi suamimu tidak perlu jajan sapo tahu seafood di luar.
Kalau untuk anak dan suamimu, prinsipmu semua harus bisa dilakoni. Harus bisa. Pasti ada jalannya!
7. Jadi Ibu dan Istri mengajarimu membagi cinta. Hidup sekarang tidak lagi spontan. Anehnya tak sekalipun kamu merasa kekurangan
Jelas ada yang harus diganti selepas statusmu jadi Ibu dan Istri. Kencan random ke mall waktu bingung mau makan di mana tidak sesederhana dulu lagi.
Sekarang pergi ke mall saja membutuhkan waktu 2 jam untuk persiapan. Mulai dari memerah ASI, mengepak stroller, menunggu anakmu bangun dari tidur siangnya.
Hidupmu sekarang berisi begadang demi menyusui anakmu, mendengarkan mimpi-mimpi soal karir suamimu, ada adegan kena ompol dan membersihkan pup di antara itu.
Tapi tidak sekalipun kamu mau kembali ke hidupmu yang dulu. Hidup paling menyenangkan yang pernah kamu jalani ya saat jadi Istri dan Ibu.
Apakah kamu yang sudah jadi istri dan Ibu muda juga merasakan perubahan ini? Indah ya. Rasanya memang kita harus bersyukur tak henti-henti.