Di setiap pesta pernikahan, hampir selalu bisa ditemui adanya bridesmaid alias pengiring pengantin wanita. Mengenakan busana yang seragam, baik warna maupun modelnya adalah ciri khas mereka. Sebenarnya nggak ada pakemnya sih, hanya saja penggunaan busana bridesmaid yang seragam ini sudah jadi tradisi turun temurun sejak berabad-abad yang lalu. Kalau dulu, busana bridesmaid disamakan tone-nya dengan pengantin dan tema besar pesta pernikahan. Bedanya, sekarang bridesmaid mengenakan warna yang kontras dengan yang dikenakan sang pengantin, namun tetap senada.
Penasaran nggak sih kenapa bridesmaid selalu mengenakan busana yang seragam dan terlihat kompak? Ternyata ada sejarahnya lo. Yuk, simak penjelasan Hipwee Wedding yang dilansir dari The List berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Pernikahan pada abad pertengahan dianggap sakral seperti pada upacara pemakaman. Termasuk ada aturan khusus untuk busana yang dikenakan para petugasnya
Tradisi bridesmaid  yang mengenakan busana seragam bermula pada saat pernikahan Ratu Victoria di tahun 1841, seperti penuturan pakar sejarah fesyen dan tekstil dari University of Brighton, Lou Taylor. Kala itu, pernikahan kerajaan berlaku seperti upacara pemakaman yang diatur rapi dan cermat serta mendapat dukungan dari masyarakat. Di mana untuk upacara pemakaman bangsawan, Lord Chamberlain selaku pejabat senior Rumah Tangga Kerajaan Britania Raya menentukan busana berkabung bahkan hingga ke jenis kain bagi mereka yang mengikuti upacara.
Tradisi ini kemudian terbawa saat Ratu Victoria menghendaki agar semua pelayannya mengenakan gaun putih off shoulder lengkap dengan bunga-bunga putih yang terselip di belakang telinga kanan mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Percaya atau nggak, dahulu bridesmaid diminta untuk mengenakan busana yang senada dengan mempelai wanita untuk melindungi pasangan dari gangguan roh jahat
Tahu nggak sih, awalnya pengiring pengantin wanita ini diminta untuk berpakaian identik dengan mempelai wanita sebagai cara untuk melindungi roh jahat yang ingin menyakiti mempelai. Menurut kepercayaan orang-orang zaman dulu, roh jahat akan sangat iri dengan kebahagiaan mempelai wanita di hari bahagianya. Dengan cara ini, roh-roh tersebut akan bingung siapa yang menjadi mempelai wanita yang sebenarnya.
Tradisi ini bahkan dijadikan peraturan di Roma Kuno, bahwa setiap pernikahan wajib diiringi oleh 10 orang saksi yang berpakaian seragam untuk memastikan pernikahan tersebut aman dari gangguan roh jahat.
ADVERTISEMENTS
3. Nggak cuma roh jahat, penggunaan busana yang seragam bagi bridesmaid juga bertujuan untuk mencegah aksi penculikan sang mempelai
Rupanya, penculikan juga menjadi hal yang ditakutkan saat acara pernikahan. Alasan lain kenapa bridesmaid berbusana seragam adalah untuk mecegah orang jahat yang mungkin akan menculik sang mempelai. Penculik itu bisa saja berasal dari mantan kekasih, anggota keluarga yang nggak setuju dengan pernikahan, atau musuh keluarga. Belum lagi, dahulu kala para calon pengantin di Roma Kuno dan Cina harus menempuh perjalanan jauh dari kampung halaman mereka. Ketika mempelai dan pengiringnya berbusana senada, penculik akan butuh waktu untuk membedakan mana pengantinnya.
ADVERTISEMENTS
4. Busana seragam yang umumnya sudah diatur dan diberikan oleh pihak mempelai dimaksudkan agar bridesmaid nggak mengungguli kecantikan mempelai wanita
Dahulu, Ratu Victoria sendirilah yang memilih pengiring pengantin dan memberikan mereka gaun dengan potongan, warna, gaya, bahkan perhiasan dan sepatu yang sama. Hal ini dimaksudkan agar tak ada satu pun dari pengiring yang bisa menyaingi penampilan mempelai wanita. Meski terlihat senada, bagaimana pun mempelai wanita tetap diprioritaskan agar terlihat paling bersinar di antara yang lainnya.
ADVERTISEMENTS
5. Pemakaian busana yang seragam menghindari kecemburuan sosial dan menjaga atmosfer yang positif di antara bridesmaid
Jika pengiring pengantin mengenakan pakaian yang sama, nggak perlu khawatir akan terjadi konflik akibat kecemburuan sosial. Nggak akan ada yang merasa sakit hati atau tersaingi antara pengiring yang satu dengan yang lain. Shalyce Tyson, seorang perencana pernikahan mengatakan bahwa memilih penampilan yang berbeda bisa menimbulkan gesekan di antara pengiring pengantin.
ADVERTISEMENTS
6. Mempelai menghendaki busana bridesmaid yang seragam agar penampilan pengiringnya sesuai dengan seleranya
Tiap orang punya selera berbeda. Buktinya, saat diberi kain seragaman, hasil jahitan busananya bakal jadi berbeda-beda. Nah, inilah alasan kenapa busana bridesmaid dibuat dengan seragam, baik warna maupun modelnya demi kesempurnaan acara. Tentu saja kamu nggak ingin pesta pernikahan jadi rusak hanya karena para pengiring pengantin mengenakan pakaian yang nggak enak dilihat atau nggak sesuai dengan selera mempelai. Karena pada dasarnya nggak semua orang bisa dipercaya untuk memilih sendiri pakaian seperti apa yang mempelai sukai.
7. Busana yang senada akan terlihat lebih bagus dan sedap dipandang saat difoto
Mempelai harus memastikan bahwa mereka punya background foto yang seragam sehingga gaun pengantin akan terlihat bagus dan kontras saat difoto. Dengan mengurangi keragaman warna, maka pandangan mata akan fokus pada ekspresi pengantin dan para pengiringnya.
Terjawab sekarang, bukan supaya biar terlihat kompak saja yang mendasari busana bridesmaid yang dibuat seragam, tapi juga karena alasan-alasan lain yang memang sudah jadi tradisi dari zaman dulu. Kalau sekarang mah, nggak harus seragam asalkan enak dilihat dan dirasa cocok dengan selera mempelai sih ya~