“Kenapa sih dokter, nikahnya sama dokter juga?”
Jodoh memang nggak ada yang tahu. Kadang bisa dari orang di lingkar pergaulan yang sama, kadang bisa juga super berbeda dan jauh dari perkiraan. Tapi seringnya memang, pengaruh lingkungan dan pergaulan jadi salah satu penentu utama.
Seperti ada kepercayaan, para dokter biasanya nikahnya sama dokter juga. Meski nggak 100 persen demikian, tapi kebanyakan memang para dokter nikahnya sama rekan seprofesi. Enam alasan logis ini bisa jadi beberapa faktor pendukung, kenapa para dokter berjodoh dengan sesama dokter juga. Plis, yang baca nggak usah baper berlebihan ya, hehe!
ADVERTISEMENTS
1. Sibuk kuliah, ketemunya orang itu-itu saja bisa jadi alasan utama pasangan dokter ketemu jodoh sesama dokter juga. Ya namanya jodoh, biasanya ya di situ-situ aja kan?
Seperti yang diketahui banyak orang, lingkup perkuliahan dokter itu biasanya berputar di sekitar situ-situ saja jadi nggak heran deh kalau kemungkinan ketemu jodoh di situ juga. Bayangin deh, pagi-siang-sore-malam ketemunya orang yang itu-itu melulu, apa nggak jatuh cinta? Biasanya ya jodoh nggak jauh-jauh dari lingkup pergaulan kamu kan~
ADVERTISEMENTS
2. Hanya sesama dokter yang paham jatuh bangun perjuangan berkuliah dengan durasi yang demikian panjang nan ekstra melelahkan
Kita semua tahu kalau perkuliahan di kedokteran itu rumit dan durasinya panjang, bertingkat dan berliku-liku. Orang kuliah biasa mungkin 4 tahun sudah lulus dan sibuk cari kerja, dokter baru lulus S.Ked dan mau lanjut koas dan sebagainya. Kebayang kan bagaimana lelahnya menjalin hubungan dengan para calon dokter itu bagaimana? Makanya, yang bisa mengerti biasanya yang sudah mengalami atau minimal yang bekerja di lingkup yang kurang lebih sama.
ADVERTISEMENTS
3. Dengan lingkar pertemanan banyak dokter, biasanya ya kalau dikenalin pun akan sama sesama dokter. Ya habis, bergaulnya kebanyakan sama rekan seprofesi juga
Teman-teman berpotensi besar memengaruhi kehidupan perjodohan dan percintaan. Jadi jangan heran deh kalau para dokter biasanya pacarannya ya sesama dokter juga. Hehe.
ADVERTISEMENTS
4. Sibuk dan riweuh-nya kehidupan mahasiswa dokter biasanya hanya dapat dipahami pasangan seprofesi. Jarang pacaran di luar, sudah biasa~
Sulit bener deh pacaran sama calon dokter yang masih berjuang dan punya waktu minim untuk main di luar. Makanya, paling memungkinkan itu adalah menikah dengan sesama dokter yang paham jam kerja dan hebohnya pekerjaan sebagai dokter. Kalau nggak, sulit kan kalo disebelin pacar melulu~
ADVERTISEMENTS
5. Komunikasi yang baik umumnya akan lebih mudah terjalin saat pasangan sama-sama paham problem sehari-hari yang akan dihadapi. Simpelnya sih, lebih nyambung gitu lo kalau curhat dan sebagainya
Kesamaan minat dan lingkup pekerjaan membuat pembicaraan lebih nyambung. Bukan berarti para dokter nggak nyambung kalau ngobrol sama teman lain, tapi soal pasangan hidup pasti lebih klop luar dalam kalau bisa membahas satu topik yang sama tanpa saling kebingungan menanggapinya. Malah jadi bisa saling diskusi kan?
ADVERTISEMENTS
6. Dijodohkan sama orangtua juga jadi salah satu faktor penyebab banyaknya pasangan dokter nikahnya ya sama sesama dokter juga
Perjodohan orangtua juga kerap terjadi di kehidupan cinta para dokter. Selain karena biasanya nggak ada waktu cari jodoh sendiri, juga karena para orangtua ada juga yang maunya punya menantu sesama dokter juga. Yah, meski nggak semua demikian, fakta di lapangan mengungkapnya banyaknya para dokter yang menikah dengan dokter karena dikenalkan kerabat atau orangtua mereka.
Jodoh memang misteri, nggak banyak yang tahu. Kalau pada akhirnya para dokter menikah dengan dokter, berarti ya memang sudah jodoh. Apa yang Hipwee jabarkan bisa jadi faktor yang mendukungnya saja, tanpa menutup kemungkinan para dokter pun bisa saja menikah dengan pasangan dari profesi lainnya. Kalau menurut kamu gimana nih, Guys?