Dalam film, biasanya pernikahan digambarkan sebagai akhir bahagia dari perjalanan cinta pasangan bintang utama. Menikah berarti perjuangan selesai dan hidup mereka bahagia selamanya. Sayangnya, kehidupan nyata nggak sesederhana itu karena saat menikah, artinya kamu memulai babak hidup baru yang pastinya tidak selalu berjalan mulus dan ‘bahagia’ seperti yang digambarkan di film-film romantis.
Kali ini Hipwee Wedding ingin mengajak kamu mengulik pesan moral dari di film-film Hollywood yang mengangkat tema hubungan, pernikahan dan keluarga. Nggak semua kisahnya berakhir bahagia, tapi yang pasti hikmahnya bisa kamu petik sebagai pembelajaran dalam kamu menghadapi pernikahanmu kelak. Belajar dari pengalaman nggak harus nunggu kamu ngalamin pengalaman itu sendiri kan?
1. Last Night. Melalui film ini kita belajar, dalam satu malam saja, kesetiaan pasangan yang telah menikah bertahun-tahun bisa dengan mudah diuji
Mengangkat tema perselingkuhan, kisah ini terasa dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Tokoh pria, sang suami, yang tampak mencintai sang istri termakan rayuan hingga akhirnya jatuh pada pelukan wanita lain dan menghabiskan satu malam bersama walau tanpa melibatkan perasaan. Di malam yang sama, sang istri, yang tampak sangat mencintai suami bertemu cinta lamanya, diam-diam masih menyimpan perasaan cinta dan sempat bergumul dalam hati tentang perasaan cintanya pada suami dan cinta lamanya. Keduanya berselingkuh dalam bentuk yang berbeda, namun intinya sih tetap sama-sama selingkuh.
Film ini mengajarkan para penontonnya bahwa selingkuh itu bisa dilakukan dalam bentuk apa saja, fisik ataupun emosi dan nggak butuh waktu lama, satu malam pun jadi. Ingat lho, kesetiaan diuji justru pada saat kita bisa memilih untuk tidak setia. Kalau nggak ada godaan sih, semua juga bisa setia~
ADVERTISEMENTS
2. The Break Up. Hubungan bisa hancur hanya karena masalah sepele jika tidak ada keterbukaan dan komunikasi yang baik dalam suatu hubungan
Menonton film ini akan membuat kamu gemas sendiri karena keduanya sebenarnya ribut hanya gara-gara masalah sepele. Awalnya hubungan mereka berjalan mulus dan mesra hingga pada suatu hari, keduanya terlibat cekcok hanya karena masalah sepele. Parahnya, masalah itu disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan keterbukaan di antara keduanya. Si pria bersikap tidak peka (karena seringnya memang pria kurang peka, ya) sedangkan si perempuan berharap si pria bisa membaca pikiran dan melakukan sesuatu tanpa harus diminta.
Percekcokan keduanya bisa dihindari seandainya si perempuan sejak awal berkata terus terang dia ingin apa dan berharap apa dari si pria. Yah, seringnya sih kita berharap pasangan kita bisa memahami isi hati kita ya. Tapi jika pasangan ternyata nggak paham, lebih baik bicara aja terus terang. Daripada ribut dan masalah sepele jadi menjadi-jadi, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
3. PS. I Love You. Mencintai seseorang sampai ia tiada itu romantis, tapi alangkah baiknya kalau mencintai seseorang dengan sebaik-baiknya selagi ia masih hidup
Film ini akan sedikit sedih di awal karena kisah pernikahan pasangan dalam film ini tidak berlangsung lama, karena (awas spoiler!) di awal film tokoh utama perempuan sudah harus ditinggal sang suami pergi untuk selamanya. Lah terus tamat dong ceritanya? Nggak, dong. Justru cerita utamanya bermula saat sang suami meninggal dan meninggalkan wasiat berupa surat-surat dan tiket perjalanan liburan untuk sang istri. Tujuannya tiada lain adalah agar sang istri bangkit dari keterpurukannya dan tak berlarut-larut dalam kesedihan.
Sebelum kepergiaan sang suami, keduanya sempat cekcok dan ribut hanya karena masalah sepele. Tak lama kemudian suami ternyata meninggal karena mengidap suatu penyakit yang ternyata sudah lama dideritanya dan kemudian istrinya sedih dan menyesal. Kedengaran klise banget ya? Tapi film ini mengajarkan para penontonnya untuk mencintai dan menerima pasangan kita dengan sepenuhnya sebelum waktunya terlambat. Menyesal kemudian nggak ada gunanya, ‘kan?
ADVERTISEMENTS
 4. The Vow, pembuktian kisah cinta untuk terus bertahan dalam keadaan susah dan senang. Keliatan klise tapi kenyataannya nggak mudah, lho!
Film ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang memutuskan untuk mengikrarkan janji ‘pernikahan’ dan saling mencintai dan menjaga selamanya. Namun kisah cintanya tidak berjalan mulus karena sang perempuan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya menderita hilang ingatan. Dalam kondisi seperti itu, pasangannya alih-alih meninggalkannya, dia memilih tetap setia dan bertahan untuk terus mencintai sang kekasih.
Lagi-lagi kisah semacam ini klise, ya. Tapi percayalah, nggak semua orang bisa terus bertahan dalam kondisi buruk seperti itu. Setelah menikah, kita akan dihadapkan pada banyak pilihan dan masalah. Keputusan untuk tetap bersama dalam kondisi apapun ada di tangan kita, apakah kita akan terus mencintai dalam suka dan duka atau hanya pada saat suka? Itulah kenapa sebelum menikah, kamu perlu pikirkan dulu matang-matang apakah calon pasanganmu adalah orang yang sungguh-sungguh kamu cintai atau nggak.
ADVERTISEMENTS
5. Why Did I Get Married, film berisi paket komplit tentang hubungan pernikahan dan masalah-masalahnya yang dekat dengan hidup sehari-hari
Dibanding film-film sebelumnya, mungkin film ini yang paling kurang populer dan cetar membahana ya. Film komedi romantis ini menceritakan tentang 4 pasangan menikah yang rutin berlibur bersama selama 7 hari tiap tahunnya. Nggak sekadar berlibur, selama berlibur mereka juga terlibat konflik-konflik khas rumah tangga yang tentunya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Film ini bisa dibilang merupakan paket komplit film pernikahan karena di dalamnya ada kisah tentang rasa respek pada pasangan, kesetiaan, kejujuran dan masih banyak lagi.
Melalui film-film ini, penonton diajak untuk mengingat kembali bahwa pernikahan itu diusahakan oleh dua orang, bukan satu orang saja. Komitmen, komunikasi dan romantisme itu tetap harus dijaga bersama agar pernikahanmu tetap bahagia. Jangan lupa tonton film-film yang sudah Hipwee rekomendasikan, ya!