Sekilas, lace sangat mirip dengan kain brocade (brokat). Perbedaannya terletak pada cara membuatnya, di mana brokat dibuat melalui teknik tenun sulam dengan menggunakan benang emas, atau perak, serta memiliki pola unik dan rumit sehingga masuk dalam jenis kain berkelas. Mudahnya, brokat terlihat lebih ‘berat’ dalam segi tekstur.
Berbeda dengan lace atau kain renda yang dibuat dengan cara dirajut, kain ini pada zaman dahulu hanya digunakan untuk taplak meja hingga tirai jendela. Pantas jika lace tak pernah sama sekali dilirik bahkan untuk sebuah gaun pengantin sekalipun. Jenis kain ini berlubang-lubang dan transparan, sehingga untuk mengenakannya harus menggunakan kain pelapis.
Tapi, siapa sangka kini lace bisa naik kelas. Setelah mendapatkan banyak perhatian pada dunia mode, kain jenis lace justru laris di pasaran bahkan bisa menggeser stereotip gaun pengantin —yang biasanya didesain mengembang bak putri di negeri dongeng— berubah tren menjadi lebih simpel namun tetap elegan.
ADVERTISEMENTS
1. Pada 2011, Kate Middleton menggemparkan dunia dengan gaun pengantin yang dikenakannya. Alih-alih tampil mewah dengan balutan kain yang didesain bak putri kerajaan yang sebenarnya, ia justru muncul dengan gaun simpel dengan mengusung kain lace pada bagian atas hingga lengan
ADVERTISEMENTS
2. Sejak saat itulah kain jenis ini jadi banyak dipakai khususnya sebagai gaun pengantin. Seperti yang satu ini, mengenakannya hingga menjuntai sampai lantai jadi ide yang bagus. Semua terlihat sempurna
ADVERTISEMENTS
3. Dengan model kerah v-neck, begini cantiknya balutan kain lace untuk sebuah gaun pengantin. Tubuhmu akan semakin terlihat ramping dan menawan
ADVERTISEMENTS
4. Kain jenis lace juga cocok jika dikenakan pada pernikahan bertema rustic maupun bohemian. Seperti yang satu ini, warna putih gading serta style-nya yang dibuat klasik memanjang hingga menutup kaki tentu sangat pas dikenakan pada tema pernikahan tersebut
ADVERTISEMENTS
5. Rasanya jatuh cinta sekali dengan gaun yang satu ini. Meski balutan rajutan lace-nya terlihat penuh, tapi tak membuat berlebihan, justru malah sangat pas dan juga classy. Kalau saya sih jelas akan tiru desain yang ini
ADVERTISEMENTS
6. Siapa bilang lace wedding dress harus selalu terbuka? Kamu bisa juga membuatnya dengan desain tertutup rapat dari leher hingga ujung kaki. Untuk kali ini bagian rok dibuat menyerupai mermaid skirt. Cantik ya!
7. Tampil makin minimalis dengan konsep off shoulder dan memutus rangkaian kain lace hanya hingga bagian pinggul saja. Selebihnya kamu hanya cukup menggunakan kain satin sebagai balutan gaun secara keseluruhan
8. Kain lace juga sangat pas jika pada gaun pengantinmu ingin dibuat sleeveless alias model you-can-see. Memadukannya dengan bawahan memanjang bukanlah sebuah ide buruk. Kamu justru akan terlihat makin elegan karenanya
9. Potongan kain lace dengan rajutan penuh, serta bawahan dengan konsep ball gown —yakni dibuat mengembang seperti sebuah lingkaran, benar-benar menggambarkan gaun pengantin yang sempurna. Mengenakan anting berwarna merah ternyata cocok juga ya!
10. Kamu juga bisa lho jika ingin tampil kasual dengan menggunakan model cape pendek seperti pada gambar berikut ini. Jadi pengantin tak melulu harus terlihat formal, bukan?
11. Kain lace yang lentur juga bisa dengan mudah dimodifikasi menjadi gaun pengantin dengan desain bersayap seperti ini. Cocok untuk pesta pernikahan outdoor di taman atau pantai sekalipun
12. Terakhir, buatmu yang ingin tampil memesona, bisa juga membuat gaun pengantin dengan konsep full cape seperti ini. Untaian kain yang memanjang menyapu lantai tentu akan membuat penampilanmu makin menawan
Jadi, pergilah ke toko kain dan gabungkan beberapa inspirasi desain di sini untuk kemudian jadi gaun pengantin impianmu. Semoga berhasil ya!