“Capek gue kerja dari pagi ampe malam mulu. Lelah hayati. Mau berhenti dan nikah aja kalo ada yang mau nikahin!”
“Duh, pusing banget, stres ngurus tetek bengek kuliah. Kerja nanti pasti lebih capek. Mending langsung nikah aja lah, enak.”
Pernah mendengar komentar yang mirip seperti dua penggal ucapan di atas? Bisa jadi kamu pun pernah tak sengaja melontarkannya saat sedang stres akut menghadapi beratnya tantangan dunia perkuliahan atau dunia kerja. Tak bisa dimungkiri, fenomena menikah sebagai jawaban lelah bekerja memang akan selalu jadi perdebatan yang menarik tiada akhir. Banyak yang setuju, namun tak kalah banyak juga yang menyanggah.
Pernikahan merupakan salah satu momen sakral seumur hidup. Hipwee nggak tahu, masalah apa yang saat ini sedang kamu hadapi. Namun, sebaiknya apapun langkah yang akan kamu ambil untuk masa depanmu kelak sebaiknya dipikirkan matang-matang, agar tak menyesal di tengah jalan. Ingat, saat kamu memutuskan menikah, bukan berarti beban dan tanggung jawab berkurang. Kali ini Hipwee telah merangkum 11 jawaban menarik dari para pria dan wanita pekerja kantoran tentang pandangan mereka akan fenomena menikah sebagai jawaban lelah bekerja. Adakah yang mewakili isi hatimu juga?
1. Salah satu momok pernikahan adalah persoalan finasial. Selain kesiapan mental, kecukupan finasial juga perlu dipertimbangkan agar di tengah jalan kelak, nggak ada piring beterbangan
Menurutku, menikah itu bukan jawaban dari lelah bekerja sih. Lah, kalau pasangan kita juga belum mapan secara finansial gimana? Kan repot juga nanti, yang ada malah nambah masalah.
Menikah itu soal kesiapan dan komitmen nggak sih? Kalau cuma dijadiin sarana pelarian dari kejamnya permasalahan hidup, yah emangnya nikah menjamin kamu nggak bakal digerus perihnya cobaan hidup? Coba dilurusin dulu motivasi nikahnya biar jadi ibadah bukan jadi catastrophe. Hehehe.
Belinda – Tukang tidur yang masa bodoh soal cinta
2. Saat lelah, mungkin kamu hanya butuh liburan. Kalau sekadar ceplosan sesaat sih mungkin nggak apa ya, tapi kalau benar-benar dilakukan, siap nggak dengan risikonya?
Wah. Sangat tidak setuju dong.
Menikah bukan jalan keluar jika alasannya cuma capek bekerja.
Yang namanya kerja ya pasti capek.
Kalau tidak mau capek ya sudah kita tidur saja di rumah.Aan – Karyawan purna waktu dan pekerja seni paruh waktu
3. Yha, kecuali calon pasanganmu adalah tipe yang sudah mampu membeli pulau dan pesawat jet pribadi dari kocek sendiri, mungkin alasanmu menikah perlu dipertimbangkan lagi. Lebih realistis cari pekerjaan yang sesuai passion sih~
Mungkin orang yang memutuskan nikah karena lelah bekerja itu antara punya calon yang tajir mlintir atau dia memang nggak mencintai pekerjaannya, dia berati anggep fungsi kerja cari duit doang bukan karena passion atau sarana belajar jadi professional.
Ajeng – Content creator dan pejuang S2
4. Menikah hanya karena galau, karena tuntutan umur atau karena sudah lelah bekerja justru akan mengecewakanmu saat menjalani pernikahan yang nggak sesuai ekspektasi
Menikah itu BUKAN JAWABAN dari keluhan apa pun, termasuk lelah bekerja. Menikah itu dilakukan ketika kamu siap dan mantap. Saat lelah bekerja, jawabannya ya istirahat, atau cari pekerjaan lain yang bikin kamu happy. Kelak kalau ‘waktunya’ sudah tepat, pemikiran untuk menikah akan datang dengan sendirinya kok.
Meily – Content creator
5. Memang kadang alasan ini sulit dipahami segelintir orang. Yang pasti, jangan kira saat menikah kamu nggak akan merasa lelah juga
Aku malah nggak bisa jawab… Haha. Aku nggak menemukan hubungan antara lelah kerja dan menikah… Emangnya kalau nikah apa terus nggak lelah kerja gitu? Atau kalau nikah jadi punya duit tanpa perlu kerja??
Reza – Project Manager sebuah perusahaan swasta
6. Lelah bekerja sebaiknya diatasi dengan beristirahat, ambil cuti dan berlibur. Bisa jadi kamu memang sedang jenuh dan stres saja
Kalau lelah itu ya istirahat, bukan menikah.
Menikah itu kalau sudah siap, sudah ingin hidup bersama seseorang, dan bisa berkomitmen seumur hidup.
Lelah bekerja itu bisa diobati dengan nyalon, belanja, makan enak, liburan, dan sebagainya.
Malah menikah sebenarnya menambah masalah hidup.
Kalau lelah bekerja jawabannya adalah menikah, terus lelah menikah jawabannya apa hayooo~Audy – Content creator
7. Nah, lho. Kata siapa habis menikah kamu hanya akan duduk-duduk saja bak Ratu (kecuali pasanganmu sesempurna tokoh fiksi romantis)? Lelah justru makin menjadi-jadi lho
Aku heran dan dalam hati ingin tertawa, bahwa yang berujar ‘lelah, nikah aja’ itu kebanyakan adalah cewek. Aku sendiri cewek, sudah menikah 6 bulan. Selama menikah, aku belum menemukan sekalipun lelah yang sebanding dengan lelahnya pas masih single. Misal yang tadinya lelahnya cuma 100, abis nikah jadi 300. Tapi justru di situ seninya. Lagian kalau sudah menikah, apa iya kita tega membiarkan suami seorang diri bekerja keras menghidupi kita sementara kita santai ongkang-ongkang kaki dengan dalih lelah bekerja?
Lady – Editor
8. Menikah itu artinya mengemban tanggung jawab baru. Bukan sekadar soal ena-ena saja lho ya~
It’s a big no! Nggak setuju… Menikah bukan jawaban dari lelah bekerja. Emang kalo abis nikah kita bisa ongkang-ongkang kaki? Karena menikah adalah memulai cerita dan permasalahan baru. Bukan berati gue anti menikah yaa~
Indah – Employee Development Executive
9. Bekerja saja sudah lelah dan mau berhenti, bagaimana saat kamu menikah dan merasa lelah? Nggak mungkin minta berhenti juga kan?
Gegabah sih, melihat tuntutan dan tantangan zaman yang makin edan, menikah bukanlah jalan keluar. Kudu lebih bijak aja, terlebih menikah kan sekali seumur hidup. Kalau ini dijadikan jawaban dari lelah bekerja, gimana nanti nasib keluarganya?
Silvia – Ibu muda yang sedang menikmati cuti melahirkan
10. Menjadi istri dan ibu rumah tangga itu juga pekerjaan lo, justru lebih banyak tanggung jawabnya. Coba tanya ke teman-teman yang sudah menjalani pernikahan
Menikah sebagai jawaban dari lelah bekerja bisa jadi berasal dari cewek-cewek yang menganggap bahwa kehidupan rumah tangga nanti bukan bagian dari “pekerjaan” jenis baru. Melakukan pekerjaan rumah tangga bukan bagian dari sesuatu yang melelahkan tapi justru tanggung jawab dan sumber kebahagiaan yang dilakukan secara ikhlas dan tanpa dibayar (harapannya sih seperti itu). Mungkin pekerjaan yang digaji justru jadi beban dan itu yang bikin mereka lelah. Lagian pendapat tentang “menikah sebagai jawaban dari lelah bekerja” datang dari mereka yang belum menikah. Jadi mereka belum tahu kehidupan rumah tangga seperti apa.
H. F. – Content creator dan pejuang S2
11. Menikah bukan jaminan lelahmu hilang begitu saja. Pastikan kamu menyerah pada masa depanmu dengan menikah. Menikahlah karena siap dan cinta, bukan karena ogah bekerja
Kalau menurutku sih itu sama halnya kayak bunuh diri ya. Meski belum menjalani sebuah pernikahan, tapi dari melihat fenomema yang ada di sekitar dan kata orang-orang, menikah harusnya nggak dijadikan alasan untuk lelah menjalani kehidupan apalagi hanya sebatas ‘bekerja’. Toh aku yakin kalau tantangan yang bakal dihadapi setelah menikah itu bakal lebih berat dan bermacam-macam lagi. Pun rasanya nggak ada jaminan pasti kalau setelah menikah itu kelelahanmu bakal udahan gitu aja.
Jadi daripada menyerah pada sesuatu hal yang menurutku belum pasti, mending pikir-pikir dulu deh. Soalnya prinsipku menikah cukup satu kali. Ya kali tiap ngerasa lelah kerja trus bilang “mending nikah aja”, berarti nikahnya berkali-kali dong :3
Arintya – Content creator
Tanpa mendiskreditkan siapapun yang lebih memilih untuk mengurus rumah tangga purna waktu pasca menikah, Hipwee berharap generasi muda lebih bijak dalam menghadapi masalah. Dalam setiap perjuangan, mustahil kalau nggak ada rasa jenuh dan lelah. Namun kalau menjalani sesuatu yang nggak menyenangkan, bisa jadi kamu sedang nggak menjalani bidang sesuai passion kamu. Bagi yang sedang lelah dan berpikir untuk menyerah, semoga tulisan ini bisa jadi pengingat bahwa menikah itu nggak mudah. Bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, namun siapkah kamu untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar setelah memutuskan menikah?