Dengan meluasnya pandemi virus Corona atau disebut Covid-19, beberapa negara kemudian melakukan lockdown. Negara-negara di Eropa seperti Italia dan Spanyol sudah menutup perbatasan dan arus keluar masuk ke nagara tersebut. Menyusul negara lain seperti Jerman, Singapura dan Malaysia meskipun menerapkan partial lockdown alias penutupan wilayah sebagian.
Terbaru, India juga menerapkan lockdown terbesar di muka bumi. India menutup akses keluar masuk negara tersebut yang mempunyai 1,3 Milyar penduduk. Hari pertama lockdown kemarin (25/3), tampak beberapa kericuhan antara warga dan aparat keamanan.
Tapi Hipwee Travel tidak akan membahas lockdown India yang akan berlangsung sampai 3 minggu ke depan. Melainkan turis Indonesia yang tengah terjebak lockdown di negara tersebut.
ADVERTISEMENTS
Viral di Facebook, terdapat beberapa turis asal Indonesia yang tengah berlibur di India terkena lockdown sehingga mereka nggak bisa pulang
Si saat semua negara waspada Corona termasuk Indonesia. Dan ada lho rombongan warga +62 yg masih jalan2 ke India trus…
Posted by Ebbie Vebri Adrian on Tuesday, 24 March 2020
Lockdown di India memang sangat beresiko mengingat jumlah warganya sendiri 1,3 Milyar. Belum dengan turis atau ekspatriat yang bekerja di sana. Nah kebetulan sekali ada beberapa turis Indonesia yang tengah berlibur ke India dan terkena lockdown sehingga tidak bisa pulang ke tanah air. Jika lockdown masih berlangsung sampai 3 minggu ke depan, artinya mereka harus tinggal di India sampai lockdown dibuka.
Hal tersebut diketahui dari akun Facebook. Postingan dari Ebbie Vebri Adrian ini viral di media sosial Facebook. Postingan tertanggal 24 Maret lalu ini sudah dibagikan lebih 2000 kali. Menariknya, menurut keterangan di status tersebut, WNI yang terjebak di India lalu meminta KBRI di New Delhi untuk menyediakan kebutuhan mereka.
ADVERTISEMENTS
WNI yang tujuannya ke India untuk berlibur ini mengirim surat ke KBRI di New Delhi untuk meminta tempat tinggal, makan 3 kali sehari dan juga pesawat hercules untuk menjemput mereka
Menariknya, selama di India mereka berkirim surat ke KBRI untuk meminta penginapan, makan 3 kali sehari dan pesawat hercules untuk menjemput mereka seperti penjemputan WNI di Wuhan. Meskipun KBRI membolehkan prosedur seperti itu, namun sebenarnya hal itu bisa dihindari jika beberapa WNI ini mau menunda dulu liburannya ke India mengingat kondisi yang sedang berbahaya. Opsi penjemputan seperti di Wuhan tentu beda kasus. Jika di sana berisi mahasiswa yang tengah sekolah di Wuhan, maka layak untuk dijemput. Sedangkan mereka statusnya adalah wisatawan. Beda kasus, tentu beda pula solusinya.
Untuk tanggal keberangkatan mereka sendiri, tidak diketahui secara pasti karena akun yang bersangkutan (WNI di India) sudah tidak aktif sehingga tidak bisa dilakukan konfirmasi. Namun karena bersifat open trip, beberapa komentar di status tersebut menjelaskan jika mereka berangkat tanggal 8 Maret. Padahal kita tahu sendiri, di tanggal-tanggal tersebut sudah ada korban Covid-19 di Indonesia dan Menlu telah menghimbau agar tidak bepergian terlebih dahulu ke luar negeri. Kalau sudah di luar negeri segera kembali pulang karena beberapa negara akan melakukan lockdown. Dan benar saja, India melakukan lockdown sehingga semua penerbangan dibatalkan. Alhasil mereka tidak bisa pulang.
Semua orang punya rencana, namun ketika kondisi begini sebaiknya tunda dulu semua trip atau acara yang telah diagendakan. Hipwee Travel tidak menghakimi mereka telah salah dengan pergi ke sana, namun sebaiknya siapkan semuanya dengan baik sebelum pergi liburan. Pergi ke luar negeri di saat begini siapkan dana ekstra jika suatu waktu terkena lockdown. Tentu hal tersebut jadi opsi yang bijak.