Apa yang bakal kamu lakukan kalau datang ke sebuah tempat wisata dan sama sekali tidak sesuai ekspektasi kamu? Sudah nggak sesuai ekspektasi, masih butuh jalan jauh, dan bayar pula. Gimana perasaan kamu kalau mengalami hal begitu?
Biasanya sih kalau traveler ekspektasinya tempatnya sepi dan bisa buat foto-foto. Eh ternyata setelah sampai lokasi malah rame banget dan nggak bisa foto dengan bagus. Sering nggak kamu ngalami hal tersebut?
Kalau pria yang satu ini, justru mengalami kejadian yang sebaliknya. Alih-alih mendapati tempat wisata yang penuh manusia, destinasi yang ia datangi justru sepi banget. Gimana nggak sepi, wong belum jadi. Hahaha. Yuk simak kisah konyolnya di artikel berikut.
ADVERTISEMENTS
Awalnya seorang wisatawan asal Jakarta, Nicholaus Nelson mengunggah status di Facebooknya. Ia dan rombongan keluarganya berlibur di Grojokan Secepit, Kemuning, Kabupaten Karanganyar. Namun yang ia temui justru seperti ini
Jadi ceritanya bermula ketika Nicholaus dan keluarganya tersesat setelah berlibur dari Lembah Semilir, Karanganyar. Alih-alih perjalanan lancar, rombongan ini justru tersesat. Saat tersesat itulah, Nicholaus melihat petunjuk jalan ke arah Grojokan Secepit. Setelah tanya sana-sini, mereka memutuskan menuju ke Grojokan Secepit karena mengetahui tempat itu adalah wisata air terjun. Mereka sangat antusias ada air terjun tak jauh dari mereka. Mereka pun bergegas menuju ke Grojokan Secepit tersebut.
Ada beberapa warga yang berjaga di dekat Grojokan Secepit dan menjual tiket masuk seharga 5000 rupiah. Mereka pun membeli untuk 5 orang
Mereka membeli tiket untuk 5 orang seharga 5000 rupiah per tiket. Menurut warga setempat, Grojokan Secepit berada 200 meter dari tempat penjualan tiket. Nyatanya, jaraknya masih sangat jauh dan berkelok-kelok. Nicholaus pun heran mengapa Grojokan Secepit sangat jauh padahal warga bilang cuma 200 meter saja jaraknya.
ADVERTISEMENTS
Zonk! Beginilah wujud wisata air terjun bernama Grojokan Secepit yang tak terlihat sedikitpun grojokan airnya. Cuma tebing dialiri air yang sangat sedikit. Ngakak…
“Mana air terjunnya?”
Mungkin kamu akan berpikir hal yang sama. Grojokan Secepit ‘kan wisata air terjun ya, tapi mana air terjunnya? Yang ada cuma tebing dengan air yang mengalir sangat sedikit. Waduh, kok nggak sama kaya gambar di tiket ya. Ini mah apaan coba, jangankan air terjun, air sungai pun lebih banyak airnya. Hehehe.
Kesal karena mereka nggak mendapatkan apa yang mereka inginkan sesuai gambar di tiket, akhirnya Nicholaus dan keluarganya segera kembali ke tempat penjualan tiket. Mereka pun protes dengan kondisi air terjun yang tidak ada airnya apalagi grojokannya sama sekali ini. Warga yang berada di sana pun menjawab kalau tempat wisata ini baru dalam tahap 25 % pembangunan. Jadi maklum kalau belum jadi.
Lha kalau belum jadi, kenapa dijual tiket seharga 5000? Hal ini ‘kan seakan menjual tempat wisata yang masih ‘abal-abal’ dan belum dibangun kepada wisatawan. Kesel nggak sih kalau kamu mengalami sendiri. Udah bayar tiket, tempatnya jauh dan berkelok-kelok, eh sampai lokasi nggak ada air terjunnya sama sekali. Dongkol banget sih pasti rombongan keluarga Nicholaus ini. Sabar ya Mas. Hehe.
Semoga pemerintah daerah bisa memperhatikan pariwisata lokal seperti ini ya. Jangan sampai kejadian ini menimpa wisatawan lagi nantinya.