Setiap daerah atau tempat wisata punya aturan dan etika ketika masuk ke dalamnya. Misal berpakaian sopan atau tidak bicara kotor. Itu semua kembali ke destinasinya masing-masing. Contoh misal ingin berfoto dengan abdi dalem di Kraton Jogja harus izin terlebih dahulu. Masih banyak contoh etika saat berkunjung ke tempat wisata dan setiap pengunjung harus menyesuaikan dengan hal itu.
Namun sepertinya wisatawan Indonesia harus banyak belajar terkait etika seperti ini. Baru-baru ini viral beberapa turis domestik yang melakukan perilaku yang tidak terpuji, yakni menduduki stupa Borobudur. Memang, Candi Borobudur adalah tempat wisata yang dibangun dari batu, namun Borobudur adalah tempat ibadah yang disucikan umat Buddha.
ADVERTISEMENTS
Apakah sopan menduduki stupa yang merupakan tempat ibadah umat Buddha? Tentu tidak ya, namun sepertinya masih banyak yang melakukan hal tersebut
Guys.. Jangan kayak gini ya. Biar gimana juga itu tempat suci saudara kita. Kaya ga punya kehormatan diri sampai2 ga bisa hormati tempat2 yg disucikan orang lain. pic.twitter.com/bpTHeRtRgn
— Reza Syariati (ر) 👍 (@Herrreza) December 31, 2019
Di media sosial Twitter viral foto pengunjung Borobudur yang kedapatan menduduki stupa candi. Tak cuma satu melainkan ada beberapa orang yang melakukan hal tersebut. Foto wisatawan yang terlihat duduk dan memanjat bagian stupa Candi Borobudur itu diunggah oleh akun Twitter @Herrreza pada Rabu (1/1/2020). Hingga kini, ribuan orang mengomentari cuitan tersebut. Banyak yang berkomentar miring terhadap perilaku wisatawan yang menduduki tempat ibadah umat Buddha tersebut.
ADVERTISEMENTS
Perilaku tersebut tentu sangat tidak sopan dan jelas melanggar peraturan bahwa tidak boleh menduduki atau memanjat candi
Peraturan dan papan pengumuman tentang larangan menaiki dan menduduki candi sih sudah ada dan disebar di beberapa titik seputaran candi. PT Taman Wisata Candi (TWC) sudah memberlakukan ketentuan kepada pengunjung dengan menyediakan rambu berupa larangan menaiki atau memanjat, memegang stupa maupun bagian bangunan candi lainnya. Ketentuan ini nggak cuma di Borobudur saja, namun juga berlaku di semua candi yang dikelola oleh TWC lainnya yaitu Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko.
Meski sudah diberi rambu larangan menduduki stupa, tetep saja banyak yang melanggarnya. Entah apakah wisatawan ini bisa baca atau tidak, yang jelas apa yang mereka lakukan tidak sopan. Tempat ibadah umat agama lain seyogyanya dihormati dan dihargai keberadaannya, bukan cuma dianggap sebagai tempat wisata yang cuma bisa buat foto-foto ataupun duduk-duduk seenaknya.
ADVERTISEMENTS
Lalu bagaimana seharusnya bersikap saat berkunjung ke tempat wisata semacam Candi Borobudur, Prambanan atau candi lainnya?
Jika datang lagi ke Candi Borobudur, sebaiknya kamu perhatikan hjal-hal berikut ini. Pertama, berpakaian sopan dan nyaman. Ingat, Borobudur adalah tempat ibadah umat Buddha (sedunia) jadi berpakaianlah sopan sebagaimana mestinya di tempat ibadah. Kedua, jangan buang sampah sembarangan. Jika belum menemukan tempat sampah bawa dulu sampahmu entah di kantong atau masukkan ke tas. Ketiga, jangan menduduki atau menaiki candi. Apalagi duduk leyeh-leyeh di atas stupa. Hal itu jelas dilarang dan tidak sopan karena menduduki tempat sakral bagi umat beragama lain. Keempat, jika ada umat Buddha sedang beribadah jangan diambil fotonya. Memangnya kamu mau difoto pas lagi sholat? Pasti ngerasa keganggu lah. Hal ini sempat viral pas waisak beberapa tahun lalu. Ada seorang biksu yang difoto dari depannya saat ia tengah berdoa. Nggak sopan dong ya.
Nanti kalau ke Candi Borobudur lagi jangan begini ya!