Pergi berwisata tentunya nggak sekadar untuk mengisi waktu liburan. Sebagain para pelancong lebih senang mencari pengalaman yang lebih dari sekadar ‘mengunjungi destinasi wisata’. Untuk itu, banyak sekali konsep wisata yang hadir demi memberikan value yang lebih pada suatu perjalanan wisata salah satunya, voluntourism. Apa yang terlintas di pikiramu ketika mengenal voluntourism? Mungkin kamu akan berpikir unik, tapi apa yang membuat unik?
Mengenal voluntourism berarti akan menemui dua kegiatan yang berbeda dalam suatu konsep perjalanan, yaitu volunteer dan tourism. Artinya, kita akan diajak melakukan aksi sosial dengan menjadi relawan sembari berwisata. Jadi nggak cuma pindah dari destinasi satu ke destinasi lain saja. Ada kegiatan yang membuat kita punya cerita perjalanan yang lebih berkesan dari sekadar liburan biasa. Yuk, Hipwee Travel akan mengajakmu mengenal voluntourism lebih dekat, siapa tahu ada jiwa-jiwa butuh piknik yang meronta-meronta~
ADVERTISEMENTS
Voluntourism bukan tren baru, tapi diprediksi bisa menjadi napas baru bagi pariwisata Indonesia setelah pandemi
Pertama kali dikenalkan oleh Amerika Serikat berkat Peace Corps, sebuah lembaga independen di sana yang sering mengirimkan relawannya ke negara-negara berkembang. Kegiatan ini akhirnya dikemas menjadi wisata-relawan oleh Earthwatch pada tahun 1971. Wah, udah ada sejak puluhan tahun yang lalu, ternyata! Puncak kejayaan konsep wisata ketika berhasil menggaet 1,6 juta wisatawan pada 2014. Dan akhirnya para wisatawan ‘menemukan’ Indonesia sebagai destinasi baru mereka. Sayangnya, saat itu peminat voluntourism hanya wisatawan asing saja.
Terget atau tujuan wisata ini adalah Indonesia Timur, karena keunikan budaya dan kehidupan masyarakatnya yang mampu memberikan value lebih pada wisatawan, akhirnya voluntourism mulai banyak diminati wisatawan lokal. Voluntourism dianggap lekat dengan penerapan prokes karena berbasis cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CSHSE), jadi konsep ini bisa meningkatkan kepercayaan wisatawan yang ingin kembali berwisata setelah pandemi.
ADVERTISEMENTS
Pada konsepnya, voluntourism mengombinasikan kegiatan wisata di desa-desa wisata lokal dan mengadakan program aksi sosial bagi masyarakat di sana
Gambarannya seperti ini, pergi berwisata ke suatu daerah di sana kamu bisa mengunjungi destinasi wisata misalnya pantai, bukit, air terjun, Kamu juga bisa melakukan banyak aktivitas wisata selayaknya wisata biasa misalnnya tracking bukit, diving dan kegiatan lainnya. Nah, diantara kegiatan tersebut kamu diajak mengunjungi suatu wilayah yang membutuhkan relawan untuk membantu masyarakat setempat. Misalnya mengajar anak-anak sekolah, memberi penyuluhan kesehatan, menanam pohon, memberisihkan pantai dan aksi sosial lainnya yang sudah terprogram. Dari sana kamu bisa punya pengalaman dan cerita perjalanan yang lebih menarik dari sekadar berwisata biasa.
ADVERTISEMENTS
Shoes for Sumba, salah satu program yang diinisiasi oleh konsep voluntourism. Mengajak wisatawan untuk menjelajah alam sumba dan membantu anak-anak Sumba bersekolah
Di program ini, kamu tentu akan diajak menyaksikan kenampakan alam Sumba yang memukau dan diajak untuk terlibat dalam program Shoes for Sumba. Program ini akan mengajakmu terlibat menjadi relawan dalam suatu sekolah terpencil di Sumba, mengajar anak-anak di sekolah hingga membantu pihak sekolah untuk berbenah. Program ini memberikan bantuan berupa sepatu pada anak-anak yang kurang mampu.
ADVERTISEMENTS
Gili Shark Conservation di Gili Air, Nusa Tenggara Barat. Mengajak penikmat voluntourism yang punya minat dalam konservasi hiu di Indonesia
Di sini kamu akan menjadi relawan yang dilatih untuk menjadi peneliti hiu, fokusnya hanya di kepulauan Gili saja. Selain untuk meneliti hiu, program ini punya misi untuk menyelenggarakan sekolah kecil mengenai hiu dan segala kekayaan alam yang berada di zona Gili Matra Marine Recreational. Program ini akan menjadi pengalaman yang sangat berkesan untuk liburanmu.
ADVERTISEMENTS
Batu Kapal Conservation di Bukit Lawang, Sumatra Utara. Para Voluntourism akan diajak memantau kehidupan liar dan membantu konservasi lingkungan hutan
Program ini cocok banget buat kamu yang punya minat di konservasi hutan. Kamu akan menjadi relawan yang membantu memantau kehidupan satwa liar, membantu penelitian keanekaragaman hayati, menanam pohon, terlibat dalam proyek daur ulang sampah, hingga membuat kampanye kelestarian hutan. Kehadiranmu di sini sangat berarti, sebab konservasi di batu Kapal ini merupakan zona penyangga taman nasional yang seringkali butuh relawan untuk membantu memantau orangutan.
ADVERTISEMENTS
Plan My Gap Year di Tabanan, Bali. Para voluntourism akan diajak untuk terlibat dalam kegiatan sosial seperti mengasuh anak dan mengajar di sekolah
Kamu akan menjadi relawan pengajar di program ini. Nggak ada kriteria khusus supaya bisa mengajar di sekolah-sekolah yang menjadi target Plan My Gap Year ini, yang penting kamu tulus untuk membantu pihak sekolah dan para siswa. Di sini kamu akan diajak untuk memberikan edukasi pada anak-anak penduduk setempat misalnya memberi permainan atau membantu mengerjakan tugas. Selain itu kamu juga diajak menjadi asisten guru kelas atau bahkan mengajar sendiri di kelasmu.
Program voluntourism biasanya diadakan oleh lembaga atau yayasan, bisa juga diselenggarakan oleh tour agency yang tentunya punya pengalaman mengelola program sosial di masyarakat lokal
Kalau kamu berminat untuk melakukan voluntourism, kamu bisa melakukannya sendiri dengan cara membuat grup dan menentukan target kegiatanmu. Jika nggak mau repot dan bisa lebih tepat sasaran, kamu bisa mencari lembaga yang sedang membutuhkan volunteer di suatu daerah. Atau jika rencana voluntourism kamu ingin lebih tertata, kamu bisa mencari tour agency yang menyediakan paket voluntourism.
Selain jadi punya kenalan masyarakat lokal, voluntourism ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan empati kita dalam kegiatan sosial. Bisa lebih menghargai alam dan keberagaman serta lebih mengenal budaya lokal yang akan memberikan cerita dan pengalaman perjalanan tersendiri. Jadi, apakah jiwa kurang piknikmu sudah meronta-ronta ingin melakukan voluntourism?